tag:blogger.com,1999:blog-60680342938529869222024-03-05T18:28:18.682-08:00RESIMEN STAIN BATUSANGKARRESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.comBlogger52125tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-6863321907420694482012-03-15T01:28:00.000-07:002012-03-15T01:28:45.311-07:00IsLaMQ<div class="posthead" style="background-color: #e52017; clear: left; color: #333333; margin-bottom: 0px; padding-bottom: 0px; position: relative;"><h2 style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; color: yellow; font: normal normal normal 22px/26px Georgia; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 8px; padding-left: 15px; padding-right: 8px; padding-top: 8px; text-align: left;"><a href="http://www.butikjilbabpermata.com/jilbab%20muslim/dijaga-ketat-rahasia-dalam-sejarah-kristal-italia.html" rel="bookmark" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: yellow; text-decoration: none;" title="Permanent Link to Dijaga ketat rahasia dalam sejarah kristal Italia">Dijaga ketat rahasia dalam sejarah kristal Italia</a></h2><div class="postMeta" style="color: #666666; font-size: 11px; height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 15px; padding-top: 5px;"><div class="postdate" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://www.butikjilbabpermata.com/wp-content/themes/flexibility3/images/date.png); background-origin: initial; background-position: 0% 0%; background-repeat: no-repeat no-repeat; float: left; padding-bottom: 3px; padding-left: 24px; padding-top: 3px; text-decoration: none;">Thursday, February 16th, 2012 at 1:24 pm </div><div class="commentcount" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: initial; background-image: url(http://www.butikjilbabpermata.com/wp-content/themes/flexibility3/images/comment.png); background-origin: initial; background-position: 0% 0%; background-repeat: no-repeat no-repeat; float: right; padding-bottom: 3px; padding-left: 24px; padding-top: 3px; text-decoration: none;"><a href="http://www.butikjilbabpermata.com/jilbab%20muslim/dijaga-ketat-rahasia-dalam-sejarah-kristal-italia.html#respond" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #666666; text-decoration: none;" title="Comment on Dijaga ketat rahasia dalam sejarah kristal Italia">m</a>uhammad yazar zeen tanjung </div><div style="clear: both;"></div></div></div><div class="postcontent" style="background-color: #e52017; color: white; line-height: 18px; padding-bottom: 0px; padding-left: 15px; padding-right: 15px; padding-top: 8px;"><br />
<br />
<br />
Pasal<br />
oleh Andy McCarthy<br />
Sejak abad pertengahan, wisatawan bepergian ke kota Venesia Italia kagum pada industri pembuatan gelas spektakuler. Kemudian, kaca dianggap hal yang baru, yang nyata hanya untuk konsumen yang paling kaya – sekarang, wisatawan hanya menghargai sejarah, keindahan, dan teknik yang membuat kristal Italia bentuk seni yang elegan yang sekarang ini<br />
Sebagai. tujuan wisata yang sering untuk wisatawan dalam perjalanan mereka ke Tanah Suci, Venesia menarik pengunjung yang makmur, dengan peninggalan keagamaan serta lokakarya kaca, di mana para ahli yang dipekerjakan hanya bahan terbaik, teknologi yang paling maju, dan teknik yang paling sempurna dalam menciptakan artikel kaca paling mewah dapat ditemukan di manapun di dunia. Di sini, pengrajin telah begitu menyempurnakan seni glassblowing – menggunakan berbagai tak berujung tints untuk mewarnai produk mereka yang setransparan kristal sendiri alam – yang indah mereka, pekerjaan halus bisa lulus untuk berlian, rubi dan zamrud, bahkan di antara beberapa . para pecinta terbaik dari batu mulia<br />
Di tengah kesulitan ekonomi, obyek wisata ini tidak hanya melayani untuk menyelamatkan ekonomi kota -. tapi untuk mengirimkannya booming sehingga sangat bahwa pemimpinnya mengambil langkah luar biasa untuk melindunginya<br />
Sebuah peraturan diberlakukan di 1271 didikte larangan impor kaca asing, larangan glassmakers asing mencari kerja di kota, dan aturan ketat dan pembatasan bagi pekerja kaca disetujui serikat. Pembatasan ini membatasi produksi dan distribusi barang baku serta produk jadi, dan juga perjalanan terbatas di luar pulau Murano. Pedoman kontak pelanggan kaku, dan pembagian kerja tidak hanya dilindungi setiap pekerja yang memiliki satu dari terlalu besar kekayaan keterampilan dan informasi dirinya, tetapi juga membantu perkembangan spesialisasi yang menyebabkan peningkatan produktivitas dan kualitas yang lebih tinggi dari potongan terakhir dari seni. Dalam pertukaran untuk spesialisasi mereka dan kondisi kehidupan yang kaku, pekerja dan keluarga mereka menikmati hak khusus seperti jalur bagi anak perempuan untuk menikah dengan bangsawan dan meningkatkan status sosial keluarga dan kekuasaan politik. Di sisi lain, jika pengrajin di kota itu – yang terdiri sekitar setengah dari penduduk pulau itu – menentang salah satu peraturan yang ketat, diungkapkan rahasia pembuatan gelas apapun untuk orang luar, atau bahkan mencoba untuk meninggalkan pulau itu, mereka menempatkan kehidupan mereka dalam bahaya. Pejabat kota itu akan pergi sejauh untuk menempatkan mereka mati untuk melindungi rahasia perdagangan mereka yang berharga glassblowing.<br />
Sebelum Murano menjadi pusat pembuatan gelas dari dunia, sebagian besar pembuatan gelas Italia berlangsung di Venesia. Tapi dengan 1291, frekuensi kebakaran tungku diminta pejabat kota untuk menegakkan konsentrasi pembuatan gelas di Pulau Murano sebagai gantinya, yang dianeksasi sebagai bagian dari Venesia pada deklarasi keputusan ini. Tidak hanya ini mengisolasi kebakaran, tetapi juga memungkinkan Venesia untuk mengisolasi dan menjaga produksi kaca yang lebih erat, untuk memastikan bahwa rahasianya tetap keras dilindungi di rumah<br />
Bahan baku bahwa glassmakers Murano dihukum. menggunakan memainkan peran besar dalam pengaturan mereka terpisah dari kompetisi <strong>Islam</strong> mereka. Misalnya, akses ke dan pemanfaatan cermat diteliti dan kerikil kuarsa dipilih dengan teliti dari Ticino dan sungai Adige tempat tidur bukan hanya pasir biasa, produksi diaktifkan dari kaca disebut Cristallo yang ahli menirukan batu kristal dalam penampilan, bebas dari kotoran ditemukan di pasir biasa yang sering berubah warna atau membelot kaca, merusak kejelasan yang diperlukan untuk mencapai penampilan itu. Memiliki monopoli perdagangan tunggal pada abu soda dibuat dengan membakar Salsola soda dan tanaman Salsola yang tumbuh di wilayah kawasan Mediterania timur juga menyediakan mereka dengan agen fluks unik untuk membuat kaca mencair sebelum molding proses halus dan lebih efektif sehingga kotoran lebih sedikit dan perubahan warna seluruh proses mereka glassblowing. Dengan menggunakan Magnesium hanya dari Piemont, mereka menghindari kontaminasi produk mereka dengan besi, pengotor utama yang dapat mempengaruhi penampilan akhir dari karya mereka. Di luar bahan baku mereka dengan hati-hati diandalkan, glassmakers Murano juga digunakan keterampilan unggul dalam penguasaan yang bertiup, memutar, memotong, dan cetakan karya-karya mereka dengan tangan ahli, ke dalam gelas ahli seimbang dan proporsional bekerja dengan sangat jelas, simetri, keseimbangan, ketebalan, . dan desain<br />
Pada abad ke-14, namun, lain pusat pembuatan gelas Italia mulai muncul Altare – yang tidak mengalami pembatasan kaku seperti industri masih berkembang di pulau Venesia dari Murano. Pada abad ke-16, rahasia Altare itu, gaya, dan teknik telah membuat jalan mereka ke Perancis dan di sekitar wilayah Eropa lainnya. Bahkan, dengan 1674, George Ravenscroft, seorang pembuat kaca Inggris, sedang membuat inovasi sendiri untuk industri dengan mematenkan sebuah kaca baru, menyebabkan kristal, sebagai pengganti kristal Venesia. Pada abad ke-15, glassmakers Murano telah mulai memanfaatkan pasir kuarsa dan kalium dari tanaman laut untuk menghasilkan kristal bahkan lebih jelas dan lebih murni dalam penampilan dari sebelumnya. Namun, Ravenscroft menggantikan kalium dengan kadar oksida timah, yang menghasilkan terang, kaca yang sangat bias yang lebih cocok untuk pemotongan dan ukiran<br />
.<br />
Dengan perkembangan ini, serta keunggulan palsu Venesia gaya permukaan di pasar, popularitas Murano menurun antara pencari barang mewah kaca dan kristal, seperti penghargaan vas, perhiasan dan kristal. Namun, bahkan sekarang, barang kaca benar kualitas Murano sangat dicari oleh wisatawan mencari keanggunan romantis antik dari desain mereka, tidak digambarkan oleh kristal sisi potong yang mendominasi pasar modern, maupun oleh mereka yang ingin menyaksikan eksekusi dan desain proses yang rumit mereka glassblowing langsung</div>RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-41999904699313480442012-01-12T22:18:00.000-08:002012-01-12T22:18:49.437-08:00SOSIALISASI KE PERTI-PERI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr6nbvHvwS4wY2m5jPUcAZb3riRN71qhiA-rybayZdj-5QARzougL3G31AwTSoEmMHUc9GGnwzXaCPpXW_BDkxSlIz-lgbqsLyKM7m5GmmXPxq-X1m-jildBFaCNFiUcwr6noJwkcsE5Y/s1600/402785_356616174355838_100000223740259_1606890_793785342_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr6nbvHvwS4wY2m5jPUcAZb3riRN71qhiA-rybayZdj-5QARzougL3G31AwTSoEmMHUc9GGnwzXaCPpXW_BDkxSlIz-lgbqsLyKM7m5GmmXPxq-X1m-jildBFaCNFiUcwr6noJwkcsE5Y/s320/402785_356616174355838_100000223740259_1606890_793785342_n.jpg" width="320" /></a></div>RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-55364868141188109662012-01-12T06:24:00.000-08:002012-01-12T06:24:38.990-08:00sosialisasi resimen ke PERTI<span id="goog_1193812958"></span><span id="goog_1193812959"></span>RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-22098477581829740772011-12-04T23:29:00.000-08:002011-12-04T23:29:50.958-08:00pagaruyuang...<span id="goog_1481889601"></span><span id="goog_1481889602"></span>RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-79210018058059615492011-12-01T17:35:00.001-08:002011-12-01T17:35:14.539-08:00RENUNGANMUHAMMAD YAZAR ZEEN TANJUNG ( SUTAN MANTIKO MALENGGANG)<br />
<br />
<br />
<img alt="Sebuah Renungan : Cukup Itu Berapa?" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5600978172702177042" src="http://3.bp.blogspot.com/-g9HeRCSGpjY/Tbqr-QqhNxI/AAAAAAAAI84/JHACgyibsRQ/s400/renungan.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 300px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /><br />
<div style="text-align: center;">Ada <span style="font-weight: bold;">Cerita, seorang petani</span> menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan <span style="font-weight: bold;">kepingan uang emas</span> yang tak terhingga banyaknya.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Mata air</span> itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup".<br />
<br />
Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan <span class="IL_AD" id="IL_AD11">disana</span>.<br />
<br />
Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup.<br />
----------</div><br />
Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata "cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah <span class="IL_AD" id="IL_AD10">target</span>. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap <span class="IL_AD" id="IL_AD5">orang</span> tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup?<br />
<br />
Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.<br />
<br />
Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.<br />
<br />
Tak perlu takut berkata cukup. Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya.<br />
<br />
"Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.<br />
<br />
Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.<br />
<br />
Belajarlah untuk berkata "Cukup"<br />
<br />
"Cara yang Paling tepat untuk "mengatakan" Cukup adalah dengan BERSYUKUR, semakin Kita merasa "cukup" dan Bersyukur maka Kita akan semakin dekat dengan Kebahagiaan dan jauh dari rasa kekurangan"RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-38772003295065310222011-11-30T23:54:00.000-08:002011-11-30T23:54:04.141-08:00PRESIDEN IDAMANMUHAMMAD YAZAR ZEEN TANJUNG<br />
<div class="pd-rating sd-content" id="pd_rating_holder_985351_post_408" style="display: inline-block;"><div id="pd_rate_985351_post_408" style="float: left;"><div id="PDRTJS_985351_post_408_stars_1" onclick="PDRTJS_985351_post_408.rate(1);" onmouseout="PDRTJS_985351_post_408.rebuild();" onmouseover="PDRTJS_985351_post_408.hover(1);" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: transparent url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png) repeat scroll left bottom; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding: 0px; width: 16px;"></div><div id="PDRTJS_985351_post_408_stars_2" onclick="PDRTJS_985351_post_408.rate(2);" onmouseout="PDRTJS_985351_post_408.rebuild();" onmouseover="PDRTJS_985351_post_408.hover(2);" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: transparent url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png) repeat scroll left bottom; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding: 0px; width: 16px;"></div><div id="PDRTJS_985351_post_408_stars_3" onclick="PDRTJS_985351_post_408.rate(3);" onmouseout="PDRTJS_985351_post_408.rebuild();" onmouseover="PDRTJS_985351_post_408.hover(3);" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: transparent url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png) repeat scroll left bottom; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding: 0px; width: 16px;"></div><div id="PDRTJS_985351_post_408_stars_4" onclick="PDRTJS_985351_post_408.rate(4);" onmouseout="PDRTJS_985351_post_408.rebuild();" onmouseover="PDRTJS_985351_post_408.hover(4);" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: transparent url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png) repeat scroll left bottom; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding: 0px; width: 16px;"></div><div id="PDRTJS_985351_post_408_stars_5" onclick="PDRTJS_985351_post_408.rate(5);" onmouseout="PDRTJS_985351_post_408.rebuild();" onmouseover="PDRTJS_985351_post_408.hover(5);" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: transparent url(http://i0.poll.fm/ratings/images/star-yellow-sml.png) repeat scroll left bottom; cursor: pointer; float: left; height: 16px; line-height: 16px; margin-right: 1px; padding: 0px; width: 16px;"></div></div><br />
<div id="rating_info_985351_post_408" onclick="javascript:PDRTJS_985351_post_408.togglePopup();return false;" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: transparent url(http://i0.poll.fm/images/ratings/info.png) no-repeat scroll 3px 2px; cursor: pointer; display: block; float: left; height: 16px; width: 16px;"><span style="display: none;">i</span></div><br />
<div id="PDRTJS_985351_post_408_msg" style="float: left; padding-left: 5px; text-align: left;">Rate This</div><img alt="Quantcast" border="0" height="1" src="http://pixel.quantserve.com/pixel/p-ab3gTb8xb3dLg.gif" style="display: none;" width="1" /></div><script charset="UTF-8" type="text/javascript">
<!--//--><![CDATA[//><!--
PDRTJS_settings_985351_post_408={"id":985351,"unique_id":"wp-post-408","title":"Dialah%20Pahlawan-ku%21","permalink":"http:\/\/daengrusle.wordpress.com\/2007\/07\/24\/dialah-pahlawan-ku\/","item_id":"_post_408"};
//--><!]]>
</script><a href="http://noertika.wordpress.com/2007/07/24/dialah-pahlawan-ku/409/" rel="attachment wp-att-409" title="iran-presiden1.jpg"><img alt="iran-presiden1.jpg" src="http://noertika.files.wordpress.com/2007/07/iran-presiden1.jpg?w=720" /></a>
Speechless rasanya menyaksikan foto-foto beliau dalam kesehariannya
yang teramat bersahaja….hidupnya menjadi cermin buat penggemarnya,
kata-katanya menjadi renungan buat lawan-lawannya…(adakah yang tega
menjadikan dia lawan?)
Foto-foto ini saya dapatkan dari email seorang teman, tanpa
mengetahui sumber kutipan. Mohon maaf buat yang merasa memiliki hak
cipta foto-foto dan narasinya….
<a href="http://noertika.wordpress.com/2007/07/24/dialah-pahlawan-ku/410/" rel="attachment wp-att-410" title="iran-president-5.jpg"><img alt="iran-president-5.jpg" src="http://noertika.files.wordpress.com/2007/07/iran-president-5.jpg?w=720" /></a><span id="more-408"></span>
God loves those who are humble in their personal life too!
The Fox New TV (US) asked the Iranian President Ahmedi Najad ; “When
you look into the mirror in the morning what do you say to yourself” ?
He answered : I see the person in the mirror and tells him
“Remember, you are no more than a small servant, ahead of you today is
the heavy responsibility, and that is to serve the Iranian nation”.
And this was how the broadcaster introduced him.
<a href="http://noertika.wordpress.com/2007/07/24/dialah-pahlawan-ku/411/" rel="attachment wp-att-411" title="iran-president-6.jpg"><img alt="iran-president-6.jpg" src="http://noertika.files.wordpress.com/2007/07/iran-president-6.jpg?w=720" /></a>
Ahmedi Nijad, the Iranian President who astonished many when he first
reached to the office of the Presidency by donating all the high valued
Iranian carpets to one of the mosques in Tehran by replacing them with
the low cost ordinary carpets.
He observed that there was a huge extravagant langue for receiving
and welcoming the VIPs and he ordered it to be closed and asked the
Protocol office to arrange for an ordinary room instead with the wooden
chairs, though more impressive in fact…!
On many instances he joins the cleaning staff of the municipality
for leaning the streets in the area where his home and the Presidency
Office locates.
<a href="http://noertika.wordpress.com/2007/07/24/dialah-pahlawan-ku/412/" rel="attachment wp-att-412" title="iran-president-7.jpg"><img alt="iran-president-7.jpg" src="http://noertika.files.wordpress.com/2007/07/iran-president-7.jpg?w=720" /></a>
Under his authority whenever he appoints any minister to his post he
gets a signed document from him with many points, particularly
highlighting that he shall remain poor and that his personal and his
relatives accounts will be watched and the day he leaves the ministry
shall be with dignity, and therefore it is not lawful for him or his
relatives to take any
advantage of his office.
First of all he declared himself all the “Big” wealth and property
he owned was a Peugeot 504 car, model 1977, an old small house
inherited from his father forty years ago in one of the poorest zones
in Tehran. His accounts with a zero balance and the only money comes in
to his a/c was from. His salary from the university as a lecturer with
an amount of US$ 250 only.
<a href="http://noertika.wordpress.com/2007/07/24/dialah-pahlawan-ku/413/" rel="attachment wp-att-413" title="iran-president-2.jpg"><img alt="iran-president-2.jpg" src="http://noertika.files.wordpress.com/2007/07/iran-president-2.jpg?w=720" /></a>
For your information the President still lives in that same house.
This is all what he owns; the president of one of the world’s important
countries; strategically, economically, politically and with regard to
its oil and defense.
He even doesn’t take his personal salary with the argument that all the
wealth belongs to the nation and he is the safeguard over it.
<a href="http://noertika.wordpress.com/2007/07/24/dialah-pahlawan-ku/414/" rel="attachment wp-att-414" title="iran-president-4.jpg"><img alt="iran-president-4.jpg" src="http://noertika.files.wordpress.com/2007/07/iran-president-4.jpg?w=720" /></a>
One of the things that impressed the staff at the presidency is the bag<br />
the president brings with him every day, which contains his breakfast,<br />
some sandwiches or bread with olive oil and cheese prepared by his wife<br />
and eats and enjoys it with all happiness, While he stopped all the<br />
deliveries of the special food used to come for the president.<br />
One of the other things he changed was his personal carrier “the<br />
presidents Aircraft” to a cargo aircraft in order to save the spending<br />
from the public treasury and he ordered that he will be flying with the<br />
ordinary airline in the economic class.<br />
He organizes meetings every now and then with all the ministers to<br />
know their activities and efficiency and he closed down the office of<br />
the manager of the president and any minister can enter to his office<br />
without any permission. He also stopped the welcome ceremonies like the<br />
red carpet, the photo session or any personal advertisement or respect<br />
of any kind while visiting any place in the country.<br />
Whenever he has to stay in any of the hotels he asks them to make<br />
sure not to give him a room with any big bed because he doesn’t like to<br />
sleep on beds but rather likes to sleep on the ground on a simple<br />
mattress with a blanket.<br />
Does any of such manners and practices shows any disrespect for the high<br />
post of the president ??<br />
Refer to some of the photographs which also confirm the above.<br />
The Iranian president is sleeping in the guest room of his house<br />
after getting away from his special guards who follow him wherever he<br />
goes and photo is taken by his small brother according to the Wifaq<br />
Newspaper which published this photo and the next day the photo was<br />
published in most of the world’s newspapers and magazines and<br />
particularly the Americans.<br />
During the prayer you can see that he is not sitting in the first row!!!!<br />
And the final photo is of his dining room where the president is busy<br />
eating his meal.RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-2587861498146382222011-11-30T22:17:00.000-08:002011-11-30T22:17:32.678-08:00KECERDASAN DAN KESEDERHANAAN SEORANG PEMIMPINMUHAMMAD YAZAR ZEEN TANJUNG<br />
<br />
<h2><a href="http://musadiqmarhaban.wordpress.com/2007/09/27/baca-teks-pidato-ahmadinejad-di-columbia-university-online/" rel="bookmark" title="Baca Teks Pidato Ahmadinejad Di Columbia University Online">Baca Teks Pidato Ahmadinejad Di Columbia University Online</a></h2><div class="postinfo"> Posted on <span class="postdate">September 27, 2007</span> by Musadiq Marhaban </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><a href="http://muhsinlabib.files.wordpress.com/2007/09/ahmadinejad_columbia.jpg" title="ahmadinejad_columbia.jpg"><img alt="ahmadinejad_columbia.jpg" src="http://muhsinlabib.files.wordpress.com/2007/09/ahmadinejad_columbia.jpg?w=468" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pembicara: Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad;</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Moderator: John Coatsworth, Dekan Fakultas International and Public Affairs, Columbia University;</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pengantar: Lee Bollinger, Presiden Columbia University, New York City, New York; Waktu: 24 September 2007.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Pengantar yang Kasar dan Bias</strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">MR. BOLLINGER: Saya akan memulai ini dengan berterima kasih kepada Dekan John Coatsworth dan Profesor Richard Bulliet atas kerja mereka mengorganisasikan acara ini dan atas komitmen mereka kepada Fakultas International and Public Affairs dan peranannya—(diinterupsi tepuk tangan)—dan atas peranannya dalam melatih para pemimpin masa depan dalam urusan-urusan dunia. Jika hari ini membuktikan sesuatu, maka terdapat kerja besar di hadapan kita. Ini hanyalah salah satu di antara banyak acara mengenai Iran yang akan berlangsung sepanjang tahun akademi ini, semuanya agar kita dapat memahami dengan lebih baik bangsa yang penting dan kompleks ini dalam konteks geopolitik kontemporer.<span id="more-638"></span><!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if !vml]--><span></span><!--[endif]--></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sebelum berbicara secara langsung kepada Presiden Iran, saya mempunyai beberapa poin yang penting untuk digarisbawahi. Pertama, pada 2003, World Leaders Forum telah berhasil mengembangkan tradisi panjang Columbia dalam menyediakan forum utama bagi perdebatan yang sehat, khususnya dalan isu-isu global.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kedua, bagi mereka yang percaya bahwa acara ini seharusnya tidak pernah terjadi, sehingga tidak sepantasnya bagi universitas untuk mengadakan acara seperti ini, saya ingin mengatakan bahwa saya memahami perspektif kalian dan menghargainya sebagai sesuatu yang masuk akal. Cakupan “free speech” dalam kebebasan akademik dalam dirinya sendiri selalu terbuka bagi perdebatan yang lebih jauh. Sebagaimana salah satu kutipan terkenal mengenai “free speech” mengatakan, “it is an experiment as all life is an experiment”. Saya ingin mengatakan, sejelas yang saya mampu, bahwa acara ini adalah sesuatu yang benar untuk dilakukan, dan tentu saja ini dituntut oleh norma-norma yang ada tentang “free speech”, universitas Amerika, Columbia itu sendiri.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketiga, kepada mereka di antara kita yang merasa kecewa dan terluka akibat (acara) hari ini, saya atas nama semua menyatakan bahwa kami mohon maaf dan berkehendak untuk melakukan apa yang kami bisa untuk mengurangi rasa terluka itu.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Keempat, agar menjadi jelas tentang persoalan lain, bahwa acara ini tidak berhubungan sama sekali dengan hak apa pun dari si pembicara (Ahmadinejad), tetapi hanya berkaitan dengan hak kita untuk mendengar dan berbicara. Kami melakukan ini demi diri kami sendiri. Kami melakukan ini dalam tradisi agung dari keterbukaan yang telah mendefinisikan bangsa ini selama berdekade-dekade hingga sekarang. Kita butuh memahami dunia tempat kita hidup, bukan malah mengabaikan kemuliaan-kemuliaannya ataupun takut akan ancaman-ancaman dan bahaya-bahayanya. Ini tidak konsisten dengan ide bahwa seseorang perlu mengetahui musuhnya—maafkan saya—ini konsisten dengan ide bahwa seseorang perlu mengetahui musuhnya, untuk memiliki keberanian emosional dan intelektual dalam menghadapi pikiran jahat, dan untuk mempersiapkan diri kita agar bertindak dengan perangai yang benar. Saat ini, argumen-argumen “kemerdekaan berbicara” tidak akan pernah terlihat menandingi kekuatan argumen-argumen lawannya, tetapi apa yang kita harus ingat adalah bahwa ini tepatnya karena “kemerdekaan berbicara” menuntut kita untuk melatih pengekangan diri yang luar biasa melawan dorongan-dorongan yang sangat alamiah tetapi seringkali kontraporduktif, yang membawa kita untuk mundur dari keterlibatan dengan gagasan-gagasan yang tidak kita benci dan takuti. Di sinilah, terletak kejeniusan ide “kemerdekaan berbicara” Amerika.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Terakhir, di universitas, kami mempunyai komitmen yang dalam dan kuat untuk mengejar kebenaran. Kita tidak mempunyai akses kepada kekuasaan, kita tidak bisa memutuskan perang atau damai, kita hanya dapat melahirkan pikiran, dan untuk melakukan hal ini, kita harus memiliki kebebasan pencarian yang paling luas.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Izinkan saya berpaling kepada Mr. Ahmadinejad.</div><div style="text-align: justify;">Pertama, mengenai pemberangusan brutal terhadap para ilmuwan, wartawan-wartawan, pembela hak asasi manusia. Lebih daripada dua minggu yang lalu, pemerintah anda telah membebaskan Dr. Haleh Esfandiari dan Parnaz Azima, serta baru dua hari yang lalu, Kian Tajbakhsh, lulusan Columbia dengan gelar Ph.D di bidang perencanaan kota. Sementara masyarakat kami bergembira setelah tahu bahwa ia dibebaskan dengan jaminan, Dr. Tajbakhsh kini masih berada di Tehran dalam tahanan rumah, dan ia masih tidak mengetahui apakah ia akan didakwa dengan suatu tuduhan kejahatan atau akan diizinkan untuk meninggalkan Iran.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Izinkan saya mengatakan hal ini sebagai catatan, aku menyerukan kepada presiden hari ini untuk memastikan bahwa Kian akan bebas untuk bepergian ke luar Iran kapan pun ia mau. (Tepuk tangan.) Izinkan saya juga melaporkan pada hari ini bahwa kami menyampaikan tawaran kepada Kian untuk bergabung dengan fakultas kami sebagai profesor tamu di bidang perencanaan kota di sini, di almamaternya, di tingkat Sarjana pada Fakultas Arsitektur, Perencanaan, dan Pemeliharaan, dan kami berharap ia mampu bergabung dengan kami pada semester berikutnya. (Tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Penangkapan dan penahanan orang-orang Iran-Amerika ini untuk alasan yang tidak jelas bukan hanya tidak pada tempatnya, tetapi juga sepenuhnya melanggar nilai-nilai dasar yang juga mengizinkan pembicara hari ini untuk bahkan muncul di kampus ini, tetapi setidaknya mereka masih hidup.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Menurut Amnesty International, 210 orang telah dieksekusi di Iran sejauh ini pada tahun ini, 21 dia antara mereka pada pagi 5 September. Jumlah keseluruhan tahunan ini meliputi dua orang anak, yang bukti lebih jauhnya dituliskan Human Rights Watch bahwa Iran tengah membawa dunia untuk mengeksekusi anak-anak.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ada lagi. Iran telah menghukum gantung 30 orang pada Juli dan Agustus lalu dalam sebuah aksi represi terhadap usaha-usaha untuk menciptakan sebuah masyarakat yang lebih demokratis. Kebanyakan eksekusi ini dilaksanakan di muka umum, sebuah pelanggaran terhadap International Covenant of Civil and Political Rights, di mana Iran adalah salah satu pihak peratifikasi. Eksekusi-Eksekusi tersebut dan yang lainnya bersamaan waktunya dengan pemberangusan yang lebih luas terhadap para aktivis mahasiswa dan akademisi-akademisi yang dituduh berupaya memprovokasi sesuatu yang disebut “revolusi halus”. Hal ini termasuk memenjarakan dan memaksa pensiun para ilmuwan. Seperti Dr. Esfandiari katakan dalam sebuah wawancara sejak pembebasannya, dia ditahan dalam kamar isolasi selama 105 hari karena pemerintah Iran percaya bahwa Amerika Serikat sedang merencanakan sebuah “revolusi beludru” di Iran.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam ruangan yang sama ini; tahun lalu kita mempelajari sesuatu mengenai “revolusi beludru” dari Vaclav Havel, dan kami mungkin mendengar hal yang sama dari pembicara World Leaders Forum kita malam ini, Presiden Michelle Bachelet dari Cili. Kedua kisah mereka yang luar biasa mengingatkan kita bahwa tidak ada cukup penjara untuk mencegah suatu masyarakat yang menginginkan kebebasannya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kami di universitas ini belum malu untuk memprotes tantangan—dan menantang kegagalan-kegagalan pemerintah kami sendiri untuk hidup di atas nilai-nilai kami, dan kami tidak akan malu untuk mengkritik negara anda. Marilah kita perjelas di permulaan. Mr. Presiden, anda memperlihatkan semua tanda dari seorang diktator yang kejam lagi picik. Dengan demikian, saya bertanya kepada anda—(tepuk tangan)—dengan demikian daya bertanya kepada anda, mengapa wanita, para anggota sekte Baha’i, kaum homoseks, dan begitu banyak rekan kerja akademik kami menjadi target penganiayaan di dalam negeri anda? Mengapa, dalam sebuah surat minggu lalu kepada Sekretaris Jenderal PBB, Akbar Ganji, oposan politik Iran ternama, dan lebih daripada 300 kaum intelektual publik, para penulis, dan penerima Nobel menyatakan keprihatinan yang serius bahwa pertentangan anda dengan Barat telah mengacaukan perhatian dunia dari kondisi-kondisi yang tak dapat ditoleransi lagi di dalam rezim anda di Iran, khususnya penggunaan “hukum pers” yang melarang para penulis untuk mengkritik sistim yang sedang berkuasa? Mengapa anda takut kepada warga Iran yang menyuarakan pendapat-pendapat mereka bagi perubahan?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">In our country, you are interviewed by our press and asked to speak here today. And while my colleagues at the law school — Michael Dorf, one of my colleagues, spoke to Radio Free Europe, viewers in Iran a short while ago on the tenants of freedom of speech in this country — I propose further that you let me lead a delegation of students and faculty from Columbia to address your universities about free speech with the same freedom we afford you today. (Applause.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Di dalam negeri kami, anda diwawancarai oleh media kami dan diminta untuk berbicara di sini pada hari ini. Dan sementara para rekan kerja saya di fakultas hukum—Mikhael Dorf, salah satu rekan kerja saya, berkata kepada Radio Free Europe, para pemirsa di Iran beberapa saat lalu mengenai “kebebasan berbicara” di negeri ini—saya mengusulkan lebih jauh kepada anda agar mengizinkan saya memimpin sebuah delegasi dari para mahasiswa dan fakultas dari Columbia untuk berbicara di universitas-universitas anda mengenai “kemerdekaan berbicara” dengan kebebasan yang sama yang kita upayakan bagi anda hari ini. (Tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kedua, pengingkaran terhadap Holocaust. Suatu hari pada Desember 2005 dalam sebuah acara siaran televisi negara, anda menggambarkan Holocaust sebagai sebuah “legenda yang dibuat-buat”. Satu tahun kemudian, anda mengadakan suatu konferensi dua hari yang menghimpun para pemungkir Holocaust. Bagi orang awam dan bodoh, ini adalah propaganda yang berbahaya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketika anda datang ke tempat seperti ini, maka hal ini membuat anda sungguh menggelikan. Anda provokatif dengan angkuhnya ataukah secara mengejutkan tidak berpendidikan. Anda perlu tahu—(tepuk tangan)— bahwa Columbia adalah pusat dunia dalam studi-studi Yahudi—dan sekarang tengah dalam kemitraan dengan Institut of Holocaust Studies.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Since the 1930s, we provided an intellectual home for countless Holocaust refugees and survivors and their children and grandchildren. The truth is that the Holocaust is the most documented event in human history. Because of this, and for many other reasons, your absurd comments about the debate over the Holocaust both defy historical truth and make all of us who continue to fear humanity’s capacity for evil shudder at this closure of memory, which is always virtue’s first line of defense. Will you cease this outrage?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sejak 1930-an, kami menyediakan perlindungan intelektual bagi pengungsi-pengungsi Holocaust yang tak terhitung banyaknya, para orang yang selamat, dan anak-anak serta cucu-cucu mereka. Kebenarannya adalah bahwa Holocaust adalah peristiwa yang paling terdokumentasikan dalam sejarah manusia. Karena inilah, dan karena banyak alasan lainnya, komentar-komentar anda yang absurd mengenai debat seputar Holocaust telah mengingkari kebenaran sejarah dan membuat kita semua terus merasa takut akan kapasitas umat manusia bagi tertutupnya memori akan hal ini, yang semestinya selalu berada dalam garis depan pertahanan. Apakah anda akan menghentikan hal yang menyakitkan hati ini?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Penghancuran Israel. Dua belas hari yang lalu anda berkata bahwa negara Israel tidak bisa melanjutkan hidupnya. Hal ini menggemakan sejumlah pernyataan provokatif yang anda sampaikan pada dua tahun yang lalu, termasuk pada Oktober 2005, ketika anda berkata Israel itu “harus hapus dari peta”. Columbia mempunyai lebih daripada 800 alumni yang sekarang tinggal di Israel. Sebagai sebuah institusi, kami mempunyai ikatan yang dalam dengan para kolega kami di sana. Saya secara pribadi sudah berbicara—secara pribadi, saya sudah angkat bicara dalam terminologi yang paling kuat untuk melawan proposal-proposal boikot terhadap akademisi Israel, seraya mengatakan boikot-boikot seperti itu mungkin juga mencakup Columbia. (Tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Lebih daripada 400—lebih daripada 400—kolega dan presiden universitas di negeri ini sudah bergabung dalam pernyataan tersebut.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pertanyaan saya kemudian adalah, apakah Anda bermaksud menghapus kami dari peta juga? (Tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Mendanai terorisme: Menurut laporan-laporan dari Council on Foreign Relations, adalah terdokumentasikan dengan baik bahwa Iran adalah negara sponsor teror yang mendanai kelompok-kelompok kejam seperti Hizbullah, Lebanon, yang Iran bantu pendiriannya pada 1980-an, Hamas Palestina dan Jihad Islam. Pemerintah anda kini menggerogoti pasukan Amerika di Irak dengan membiayai, mempersenjatai, dan menyediakan tempat yang aman kepada para pemimpin pemberontak seperti Muqtada al-Sadr dan tentaranya. Terdapat sejumlah laporan bahwa pemerintah anda juga terlibat dalam usaha-usaha Suriah untuk mendestabilisasi pemerintah Lebanon melalui kekerasan dan pembunuhan politik.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pertanyaan saya adalah: Kenapa anda mendukung organisasi-organisasi teroris yang terus menghantam perdamaian dan demokrasi di Timur Tengah, menghancurkan hidup dan masyarakat sipil di kawasan?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Perang proksi melawan pasukan Amerika Serikat di Irak—dalam sebuah pengarahan singkat di hadapan National Press Club, Jenderal David Petraeus melaporkan bahwa senjata-senjata yang datang dari Iran, termasuk 240 millimeter roket dan proyektil-proyektil peledak, berkontribusi kepada “suatu serangan-serangan canggih yang sama sekali tidak akan mungkin tanpa dukungan Iran.” Sejumlah lulusan Columbia dan para mahasiswa ada di antara para anggota militer kami yang pemberani, yang sedang bertugas di Irak dan Afghanistan. Mereka, seperti orang Amerika lainnya dengan putra, putri, ayah, suami, dan istri yang bertugas pertempuran, benar-benar melihat pemerintah anda sebagai musuh.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dapatkah anda mengatakan kepada mereka dan kami mengapa Iran berperang dalam sebuah perang proksi di Irak dengan mempersenjatai milisi Syiah yang menargetkan dan membunuh pasukan AS?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dan akhirnya program nuklir Iran dan sanksi-sanksi internasional: Minggu ini, Dewan Keamanan PBB sedang membahas sanksi-sanksi yang diperluas untuk ketiga kalinya, karena penolakan pemerintah anda untuk menghentikan program pengayaan uranium. Anda terus menentang lembaga dunia ini dengan mengklaim suatu hak untuk mengembangkan pembangkit tenaga nuklir yang damai, tetapi hal ini nyaris tidak bisa menghadapi pengawasan ketika anda terus mengeluarkan ancaman-ancaman militer kepada tetangga-tetangga. Minggu lalu, Presiden Prancis, Sarkozy, menjelaskan kesabarannya yang hilang dengan taktik tarik-ulur anda , dan bahkan Rusia dan Cina sendiri sudah menunjukkan keprihatinan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Mengapa negara Anda terus menolak untuk tunduk kepada standar-standa internasional bagi verifikasi senjata nuklir, terus membangkang terhadap persetujuan-persetujuan yang telah anda buat dengan lembaga nuklir PBB? Dan mengapa anda memilih untuk membuat orang-orang di negara anda menjadi rentan disebabkan dampak sanksi-sanksi ekonomi internasional, dan mengancam untuk menelan dunia dalam pembasmian nuklir? (Tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Izinkan saya menutup dengan sebuah komentar. Terus terang—saya tutup dengan komentar ini secara terus terang dan dalam semua kejujuran, Mr. Presiden, saya ragu bahwa anda memiliki keberanian intelektual untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi. Tetapi kalaupun anda menghindar, maka akan dengan sendirinya hal itu menjadi penuh arti bagi kami. Saya sungguh mengharapkan anda untuk memperlihatkan pola pikir yang fanatik yang mengkarakterisasi sangat banyak dari apa yang anda kata dan lakukan. Untungnya, saya diberitahu oleh para ahli tentang negara Anda bahwa hal ini hanya akan mengikis lebih jauh posisi anda di Iran, dengan banyak warga negara yang berhati baik dan cerdas di sana.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Setahun yang lalu, saya diberitahu oleh sumber terpercaya, bahwa pernyataan-pernyataan anda yang absurd dan menyerang di negeri ini, seperti ketika dalam pertemuan di Council on Foreign Relations, sangat mempermalukan warga Iran yang rasional sehingga hal ini mengarah kepada kekalahan partai anda dalam pemilu-pemilu walikota. Semoga ini melakukan hal itu dan lebih lagi. (Tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Saya hanya seorang profesor, yang juga seorang presiden universitas.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dan hari ini, saya merasakan bahwa semua beban dunia peradaban modern hendak mengekspresikan penolakan terhadap apa yang anda yakini. Saya hanya berharap dapat melakukannya secara lebih baik. Terima kasih. (Bersorak, tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">MR. COATSWORTH: Terima kasih, Lee.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pembicara utama kita hari ini adalah Yang Mulia Presiden Republik Islam Iran, Mr. Mahmoud Ahmadinejad. Mr. Presiden. (Tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">PENERJEMAH: Presiden sedang membacakan ayat- ayat al-Quran dalam bahasa Arab. (tidak diterjemahkan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">PRESIDEN AHMADINEJAD: Ya, Allah, segerakan kedatangan Imam Mahdi dan anugerahinya kesehatan serta kemenangan yang baik, dan jadikanlah kami para pengikutnya dan mereka yang menyatakan kesetian kepadanya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dekan yang terhormat, para profesor dan para mahasiswa yang tersayang, tuan-tuan dan nyonya-nyonya. Terutama sekali, saya berniat menyampaikan salam saya kepada segenap Anda. Saya mengucap syukur kepada Allah karena telah menyediakan saya peluang untuk berada di sebuah lingkungan yang akademis, yang mencari kebenaran dan memperjuangkan perkembangan sains dan pengetahuan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Terutama sekali, saya ingin mengajukan keluhan sedikit mengenai orang yang membacakan pernyataan politik ini (Lee Bollinger, Presiden Columbia University) terhadap saya. Di Iran, tradisi menuntut bahwa ketika kami meminta seseorang datang sebagai pembicara, maka kami akan benar-benar menghormati para mahasiswa dan para profesor kami dengan membiarkan mereka untuk membuat penilaian mereka sendiri, dan kami tidak berpikir bahwa penilaian itu diperlukan sebelum pidato sang pembicara diberikan—(tepuk tangan).</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Menurut saya, teks yang dibacakan oleh tuan di sini (Lee Bollinger), lebih daripada sekedar berbicara kepada saya, merupakan suatu penghujatan terhadap informasi dan pengetahuan para pendengar di sini, yang hadir di sini. Dalam sebuah lingkungan universitas, kita harus membiarkan orang mengatakan pikiran mereka, mengizinkan setiap orang untuk berbicara sehingga kebenarannya pada akhirnya terungkapkan secara keseluruhan. Nyaris saja ia (Lee Bollinger) mengambil lebih banyak waktu yang sebenarnya dialokasikan untuk saya berbicara. Dan hal itu tidak menjadi persoalan bagi saya. Kami hanya akan meninggalkan hal itu sebagai tambahan bersama klaim-klaim penghormatan “kebebasan berbicara” yang diberikan kepada kami di negeri ini.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam banyak bagian dari pidatonya, terdapat banyak hinaan dan klaim yang salah, sayang sekali. Tentu saja, saya berpikir bahwa ia telah dipengaruhi oleh pers, media, dan arus politik mainsteram, yang menentang butir dasar dari kebutuhan akan perdamaian dan stabilitas di dunia sekitar kita.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Meskipun begitu, saya mestinya tidak mulai dengan dipengaruhi oleh perlakuan yang tidak ramah ini.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Saya akan berkata kepada anda apa yang harus saya katakan, dan kemudian pertanyaan-pertanyaan yang ia munculkan akan dengan senang saya sediakan jawabannya. Tetapi terhadap salah satu isu yang ia munculkan, saya hampir pasti akan butuh untuk mengelaborasi secara lebih lanjut sehingga kita untuk diri kita sendiri dapat melihat bagaimana berbagai hal itu pada dasarnya bekerja.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Adalah keputusan saya di dalam forum dan pertemuan yang berharga ini untuk berbicara dengan anda tentang pentingnya pengetahuan, informasi, dan pendidikan. Akademisi dan ilmuwan adalah obor-obor yang bersinar, yang menumpahkan cahaya untuk menghilangkan kegelapan dan kerancuan di sekitar kita dalam memandu umat manusia ke luar dari ketidaktahuan dan kebingungan. Kunci kepada pemahaman realitas di sekitar kita ada di dalam tangan-tangan peneliti-peneliti, mereka yang berupaya mengungkap area-area tersembunyi, sains-sains yang tak dikenal. Jendela realitas yang mereka dapat buka baru tercapai hanya jika melalui usaha-usaha para ilmuwan dan orang-orang yang terpelajar di dunia ini. Dengan setiap usaha, ada sebuah jendela yang dibuka dan satu kenyataan pun ditemukan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kapan pun kualitas moral yang tinggi dari ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan dijaga dan martabat para ilmuwan serta peneliti dihormati, maka manusia telah mengambil langkah-langkah besar ke arah perkembangan material dan rohani mereka. Sebaliknya, kapan pun orang-orang terpelajar dan pengetahuan telah diabaikan, maka manusia sudah terdampar di dalam kegelapan kebodohan dan kealpaan. Jika bukan karena naluri manusia, yang cenderung ke arah penemuan berkesinambungan dari kebenaran, maka manusia pasti akan selalu terdampar di dalam ketidaktahuan dan sama sekali tidak pasti dalam menemukan bagaimana cara memperbaiki hidup yang dianugerahkan kepadanya. Sifat alamiah manusia, pada kenyataannya, merupakan anugerah Allah kepada kita semua. Yang Mahakuasa membimbing manusia ke dalam dunia ini dan menganugerahinya kebijaksanaan dan pengetahuan, yang menjadikannya mengetahui Tuhannya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam kisah Adam, sebuah percakapan terjadi antara Tuhan dengan para malaikat-Nya. Para malaikat menyebut manusia sebagai makhluk yang tidak kenal ampun dan ambisius dan memprotes penciptaannya, tetapi Tuhan menjawab, “Aku mempunyai pengetahuan dari apa yang kalian tidak berpengetahuan tentangnya.” Lalu Tuhan mengatakan kepada Adam perihal kebenaran, dan atas perintah Tuhan, Adam mengungkapkannya kepada para malaikat.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Para malaikat tidak bisa memahami kebenaran seperti yang diungkapkan manusia.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Yang Mahakuasa berkata kepada mereka, “Tidakkah aku berkata bahwa aku menyadari apa yang tersembunyi di langit dan di bumi?” Dengan cara ini, para malaikat bersujud di hadapan Adam.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam misi semua nabi Ilahi, khotbah pertama berasal dari kata-kata Allah, dan kata-kata itu, “kesalehan”, “iman”, dan “kebijaksanaan” telah disebarkan kepada semua umat manusia. Demi memandu nabi suci Musa as, Allah berfirman, “Dan ia diajar kebijaksanaan, buku ilahi… Ia adalah nabi yang dipilih demi anak-anak Israel, dan saya benar-benar membawa suatu tanda dari Yang Mahakuasa.”</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kata-kata pertama yang diwahyukan kepada Nabi suci Islam menyeru kepada Nabi saw untuk membaca, “Bacalah, bacalah atas nama Tuhanmu, yang menciptakan.” Yang Mahakuasa kembali berfirman, “yang mengajar manusia dengan pena. ” “Allah mengajar manusia apa yang mereka tidak berpengetahuan tentangnya.”</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Anda lihat di dalam ayat-ayat pertama yang diwahyukan kepada Nabi Islam yang kudus, kata-kata membaca, mengajar, dan pena disebutkan. Ayat-ayat ini sesungguhnya memperkenalkan Allah sebagai guru umat manusia, guru yang mengajar manusia apa yang mereka tidak ketahui. Dan bagian lain dari—(kata tidak dapat didengar)—mengenai misi Nabi kudus Islam—disebutkan bahwa Yang Mahakuasa menetapkan seseorang dari antara rakyat biasa sebagai nabi mereka agar, “Bacakan bagi mereka ayat-ayat ilahi.” “Dan memurnikan mereka dari pencemaran-pencemaran etis dan ideologis.” “Untuk mengajar mereka kitab dan kebijaksanaan ilahi.”</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sahabat-sahabat yang terhormat, semua kata dan pesan dari para nabi ilahi, sejak Ibrahim dan Ishak dan Yakub hingga Daud dan Sulaiman dan Musa hingga Yesus dan Muhammad, telah menyelamatkan manusia dari ketidaktahuan, kealpaan, takhyul-takhyul, perilaku yang tak pantas, dan cara pikir yang merusak dengan penghormatan kepada pengetahuan dan jalan menuju pengetahuan, cahaya, dan etika yang benar.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam kultur kami, kata ilmu sudah digambarkan sebagai “iluminasi”. Sebenarnya, “ilmu” bermakna “terang” dan ilmu sejati adalah ilmu yang menolong manusia dari ketidaktahuan untuk kemanfaatan diri. Dalam sebuah definisi ilmu yang diterima secara luas, dinyatakan bahwa ia adalah cahaya yang disimpan ke dalam hati mereka yang telah terpilih oleh Allah; oleh karena itu, menurut definisi ini, ilmu adalah anugerah ilahi, dan hati adalah tempat di mana ia berada.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jika kita menerima bahwa “ilmu” bermakna “iluminasi”, maka lingkupnya akan melebihi sains eksperimental, dan ia meliputi realitas yang disingkapkan dan yang tersembunyi. Salah satu kejahatan utama yang dihantamkan terhadap ilmu adalah dengan membatasinya hingga pada sains-sains eksperimental dam eksakta; kejahatan ini terjadi meskipun ia terus meluas melebihi lingkup ini.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Realitas-realitas dunia tidak dibatasi pada kenyataan-kenyataan fisik. Dan, materi itu hanyalah bayangan dari realitas-realitas yang lebih tinggi, dan ciptaan fisik hanyalah salah satu kisah tentang penciptaan dunia. Manusia hanyalah satu contoh dari ciptaan yang merupakan kombinasi dari material dan roh.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dan poin penting lain adalah hubungan ilmu dengan kesucian jiwa, hidup, perilaku, dan etika manusia. Dalam ajaran nabi ilahi, satu realitas akan selalu terikat dengan ilmu. Realitas kemurnian jiwa dan perilaku baik, pengetahuan dan kebijaksanaan adalah realitas murni dan jelas. Ilmu adalah cahaya. Ia merupakan pengungkapan kenyataan, dan hanya ilmuwan dan peneliti yang murni, bebas dari ideologi-ideologi yang salah, takhyul-takhyul, egoisme, dan jebakan-jebakan material yang dapat mengungkapkan realitas.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sahabat-sahabat terhormat, ilmu dan kebijaksanaan dapat juga disalahgunakan, suatu penyalahgunaan yang disebabkan oleh egoisme, korupsi, hasrat material, dan kepentingan material, seperti juga minat individu dan kelompok. Hasrat material menempatkan manusia berhadapan dengan kenyataan-kenyataan dunia ini. Manusia yang terkorupsi menolak menerima kenyataan, dan bahkan jika mereka sungguh menerimanya, mereka tidak akan mematuhinya.</div><div style="text-align: justify;">Terdapat banyak ilmuwan yang menyadari realitas tetapi tidak menerimanya. Egoisme mereka tidak membiarkan mereka untuk menerima realitas itu. Apakah mereka yang dulu, dalam perjalanan sejarah manusia, menggelar peperangan tidak memahami realitas bahwa hidup, hak milik, kehormatan, wilayah-wilayah, dan hak-hak manusia harus dihormati? Atau, apakah mereka memahaminya tetapi tidak mempunyai iman untuk menaatinya?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sahabat-sahabat yang terhormat, sepanjang jiwa manusia tidak bebas dari kebencian, iri hati, dan egoisme, maka ia tidak menaati kebenaran oleh kekuatan penerangan ilmu dan ilmu itu sendiri. Ilmu adalah cahaya dan para ilmuwan harus tulus dan saleh. Jika umat manusia mencapai tingkat pengetahuan rohani dan fisik yang paling tinggi, tetapi para ilmuwannya bukanlah pribadi-pribadi yang tulus, maka pengetahuan ini tidak bisa melayani kepentingan umat manusia, dan beberapa dampak pun dapat terjadi.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pertama, para pelanggar hanya mengungkapkan sebagian realitas yang tentu saja hanya bermanfaat bagi mereka sendiri dan merahasiakan sisanya, seperti yang pernah kita saksikan berkenaan dengan ilmuwan-ilmuwan agama pada masa lalu. Sayangnya, hari ini kita melihat para peneliti dan ilmuwan tertentu itu masih menyembunyikan kebenaran dari orang-orang.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kedua, para ilmuwan dan saintis disalahgunakan bagi kepentingan pribadi, kelompok, atau pihak tertentu. Jadi, di dunia hari ini, kekuatan-kekuatan yang berkuasa sedang menyalahgunakan banyak ilmuwan di dalam bidang-bidang yang berbeda, dengan tujuan melucuti banyak bangsa dari kekayaan mereka.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dan mereka menggunakan setiap peluang hanya untuk kemanfaatan mereka sendiri.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sebagai contoh, mereka menipu orang-orang dengan menggunakan metode dan perangkat ilmiah. Mereka, sesungguhnya, ingin menjustifikasi pelanggaran-pelanggaran mereka sendiri, meskipun dengan menciptakan musuh-musuh yang tak eksis, misalnya, dan menciptakan atmosfer yang tidak aman. Mereka berupaya untuk menguasai setiap hal atas nama memerangi ketidakamanan dan terorisme. Mereka bahkan melanggar kebebasan-kebebasan individu dan sosial di dalam negeri mereka sendiri dengan dalih tersebut. Mereka tidak menghormati privasi rakyat mereka sendiri. Mereka menyadap percakapan telepon dan berupaya untuk mengendalikan rakyat mereka. Mereka menciptakan atmosfer psikologis yang menggelisahkan untuk menjustifikasi tindak-tindak provokasi perang mereka di bagian-bagian benua yang berbeda.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sebagai contoh lain, dengan menggunakan metode dan perencanaan yang “akurat”, mereka memulai seranganan gencar mereka terhadap kultur-kultur domestik dari banyak bangsa, kultur-kultur yang merupakan hasil dari ribuan tahun interaksi, kreativitas, dan aktivitas artistik bangsa-bangsa bersangkutan. Mereka mencoba untuk menghapuskan kultur-kultur tersebut demi memisahkan orang-orang dari identitas mereka dan mengamputasi ikatan mereka dengan sejarah dan nilai-nilai mereka sendiri. Mereka mempersiapkan landasan untuk menelanjangi orang-orang dari kekayaan rohani dan material mereka dengan menanamkan kepada mereka perasaan terintimidasi, hasrat untuk imitasi, dan semata-mata konsumsi, serta tunduk kepada kekuatan-kekuatan yang menindas.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Membuat bom nuklir, senjata kimia dan biologi serta senjata-senjata pemusnah massal adalah hasil lain dari penyalahgunaan ilmu dan riset oleh kekuatan-kekuatan besar. Tanpa kooperasi dari para ilmuwan dan saintis tertentu, maka kita tidak akan menyaksikan produksi senjata nuklir, kimia, dan biologi yang berbeda-beda. Apakah senjata-senjata ini untuk melindungi keamanan global? Apa yang bisa dicapai senjata nuklir bagi umat manusia? Jika perang nuklir terjadi di antara dua kekuatan nuklir, apa bencana kemanusiaan yang akan berlangsung? Dewasa ini, kita dapat menyaksikan efek-efek nuklir, bahkan pada generasi-generasi baru penduduk Nagasaki dan Hiroshima yang mungkin merupakan saksi bagi generasi-generasi yang akan datang. Segera, efek penggunaan uranium dalam senjata-senjata sejak permulaan perang di Irak dapat diuji dan diselidiki secara seksama. Bencana-bencana ini terjadi hanya ketika para ilmuwan disalahgunakan oleh kekuatan-kekuatan penindas.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Poin lain dari rasa duka ini adalah beberapa kekuatan besar menciptakan monopoli atas sains dan mencegah negara-negara lain dalam mencapai pengembangan ilmiah yang sama.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Hal ini, juga, adalah salah satu kejutan pada masa kita. Beberapa kekuatan besar tidak ingin melihat kemajuan dan perkembangan masyarakat-masyarakat dan negara-negara lain. Mereka berdalih dengan ribuan alasan, melemparkan tuduhan tanpa bukti, memberlakukan sanksi-sanksi ekonomi untuk mencegah bangsa-bangsa lain dari perkembangan dan percepatan. Semua itu merupakan hasil keberjarakan mereka dari nilai-nilai kemanusiaan, nilai moral, dan ajaran nabi ilahi. Dengan sangat menyesal, mereka belum terlatih untuk melayani umat manusia.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Yang terhormat, akademisi, para ilmuwan, dan para mahasiswa, saya percaya bahwa anugerah terbesar Tuhan bagi manusia adalah ilmu dan pengetahuan. Pencarian manusia akan pengetahuan dan kebenaran melalui ilmu adalah apa yang dijamin sebagai upaya mendekat kepada Tuhan, tetapi ilmu haruslah dikombinasikan dengan kemurnian roh manusia sehingga para ilmuwan dapat menyingkap selubung kebenaran lalu menggunakan kebenaran itu untuk memajukan kepentingan-kepentingan kemanusiaan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Para ilmuwan tersebut bukan hanya menjadi orang-orang yang akan memandu umat manusia, tetapi juga memandu umat manusia ke arah masa depan, masa depan yang lebih baik. Dan kekuatan-kekuatan besar tidak membiarkan umat manusia untuk terlibat dalam aktivitas-aktivitas monopolistik serta mencegah negara-negara lain untuk meraih kemajuan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan adalah anugerah ilahi dari Tuhan kepada setiap manusia, dan oleh karena itu, ia harus tetap murni.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tuhan menyadari semua realitas. Semua peneliti dan ilmuwan dicintai oleh Tuhan. Maka saya berharap akan ada satu hari nanti ketika para ilmuwan dan saintis tersebut memerintah dunia dan Tuhan itu sendiri akan datang bersama Musa, Kristus, dan Nabi Muhammad untuk memerintah dunia ini dan untuk membawa kita ke arah keadilan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Saya berterima kasih kepada anda sekarang, tetapi mengacu kepada dua poin yang dikatakan di pengantar tadi mengenai saya, maka saya terbuka bagi setiap pertanyaan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tahun lalu, saya akan katakan dua tahun lalu, saya mengangkat dua pertanyaan. Anda tahu bahwa tugas utama saya adalah dosen universitas. Sekarang sebagai presiden Iran, saya masih mengajar di level pascasarjana dan doktoral setiap minggunya. Mahasiswa saya banyak bekerja dengan saya dalam bidang-bidang ilmiah. Saya percaya bahwa saya adalah seorang akademisi. Maka, Saya berbicara dengan anda dari sudut pandang akademis.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dan saya angkat dua pertanyaan. Tetapi alih-alih mendapatkan tanggapan, saya malah menerima gelombang hujatan dan tuduhan, dan sayangnya, mereka kebanyakan datang dari kelompok-kelompok yang mengklaim percaya akan kebebasan berbicara dan kebebasan untuk informasi. Anda pasti tahu bahwa Palestina adalah luka yang berusia tua, sama tuanya dengan 60 tahun.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Selama 60 tahun, orang-orang ini diusir; selama 60 tahun, orang-orang ini terus dibunuhi; selama 60 tahun, sehari-harinya, selalu ada konflik dan teror; selama 60 tahun, wanita-wanita dan anak-anak yang tidak bersalah dibinasakan; dihancurkan, dan dibunuh oleh helikopter-helikopter dan pesawat-pesawat tempur yang menghancurkan rumah-rumah dari atas kepala mereka; selama 60 tahun, anak-anak usia sekolah dipenjarakan dan disiksa; selama 60 tahun, keamanan di Timur Tengah berada dalam bahaya; selama 60 tahun, slogan ekspansionisme “Dari Nil hingga Efrat” terus digemakan kelompok-kelompok tertentu di bagian dunia tersebut.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dan sebagai seorang yang akademis, aku ajukan dua pertanyaan, dua pertanyaan yang sama yang saya akan ajukan lagi di sini. Dan anda dapat menilai apakah tanggapan kepada pertanyaan-pertanyaan itu haruslah berupa hujatan dan tudingan, atau semua kata dan propaganda yang negatif, atau haruskah kita benar-benar mencoba menghadapi dua pertanyaan ini dan bereaksi terhadap mereka? Seperti anda, seperti umumnya para akademisi, saya akan berupaya diam sampai saya mendapat jawaban. Maka, saya sedang menunggu jawaban logis alih-alih hujatan-hujatan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pertanyaan pertama saya adalah jika memang Holocaust itu kenyataan yang terjadi pada masa kita, suatu sejarah yang terjadi, mengapakah tidak ada riset yang cukup yang dapat mendekati topik ini dari perspektif-perspektif yang berbeda? Sahabat-sahabat kita merujuk kepada 1930 sebagai titik awal bagi perkembangan ini; bagaimanapun, saya mempercayai Holocaust, dari apa yang kita baca, telah terjadi selama Perang Dunia II setelah 1930 pada 1940-an. Maka, anda tahu, kita harus benar-benar mampu melacak peristiwa itu.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pertanyaan saya sederhana. Ada peneliti-peneliti yang ingin mendorong topik ini dari suatu perspektif yang berbeda. Lalu, mengapa mereka dimasukkan ke dalam penjara? Sekarang ini, ada sejumlah akademisi Eropa yang dikirim ke penjara karena mereka mencoba untuk menulis tentang Holocaust. Peneliti-peneliti dari suatu perspektif yang berbeda mencoba mempertanyakan aspek-aspek tertentu tentangnya. Pertanyaan saya adalah mengapa hal ini tidak terbuka bagi semua bentuk riset? Saya diberi tahu bahwa sudah terdapat cukup riset mengenai topik ini. Dan saya bertanya, ketika berkaitan dengan topik-topik seperti kebebasan, topik-topik seperti demokrasi, konsep-konsep dan norma-norma seperti Tuhan, agama, fisika, bahkan kimia, terdapat banyak riset, tetapi kita masih melanjutkan lebih banyak riset dalam topik-topik itu. Bahkan, kita mendorongnya. Namun, kenapakah kita tidak mendorong lebih banyak riset mengenai suatu peristiwa historis yang sudah menjadi akar dan penyebab banyak bencana besar di kawasan pada masa dan zaman ini? Tidakkah seharusnya ada lebih banyak riset mengenai penyebab utamanya? Itulah pertanyaan pertama saya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dan pertanyaan kedua saya, mengingat peristiwa historis ini, jika memang suatu kenyataan, maka kita masih perlu mempertanyakan apakah rakyat Palestina harus menanggungnya ataukah tidak. Bagaimanapun, peristiwa itu terjadi di Eropa. Bangsa Palestina tidak punya peran di dalamnya. Jadi kenapakah orang-orang Palestina harus terus menanggung akibat suatu peristiwa yang tidak ada kaitannya dengan mereka?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Rakyat Palestina tidak melakukan kejahatan apa pun. Mereka tidak punya peran dalam Perang Dunia II. Mereka hidup bersama masyarakat Yahudi dan Kristen secara damai pada masa tersebut. Mereka tidak mempunyai permasalahan. Dan hari ini, juga, Yahudi, orang-orang Kristen, dan Muslim hidup bersaudara di seluruh dunia ini, dan di banyak benua. Mereka tidak mempunyai permasalahan yang serius.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tetapi apa sebabnya rakyat Palestina harus membayar semua ini, orang-orang Palestina yang tidak bersalah? Lima juta orang terus diusir dan menjadi pengungsi-pengungsi dari perang selama 60 tahun—tidakkah ini suatu kejahatan? Adakah bertanya mengenai kejahatan-kejahatan ini merupakan suatu kejahatan dengan sendirinya? Mengapa seorang akademisi, diri saya, menghadapi hujatan ketika mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti ini? Inikah yang kalian sebut sebagai kebebasan dan menegakkan kebebasan berpikir?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dan perihal topik kedua, yakni isu nuklir Iran—saya tahu ada batas waktu tetapi saya membutuhkan waktu lebih. Maksud saya, banyak waktu yang telah diambil dari saya (Ahmadinejad tampaknya diperingatkan soal waktu).</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kami adalah sebuah negara. Kami adalah anggota International Atomic Energy Agency. Selama lebih daripada 33 tahun, kami adalah negara anggota agensi itu. Hukum agensi itu dengan tegas menyatakan bahwa semua negara anggota mempunyai hak untuk teknologi bahan bakar nuklir yang damai. Ini adalah pernyataan tegas dan eksplisit yang dibuat di dalam hukum itu. Dan hukum itu mengatakan bahwa tidak ada alasan atau dalih, bahkan pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan IAEA sendiri, yang dapat mencegah hak negara anggota untuk memiliki hak itu.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tentu saja, IAEA bertanggung jawab untuk melaksanakan pemeriksaan-pemeriksaan. Kami adalah salah satu negara yang telah melaksanakan jumlah terbanyak dari level kerja sama dengan IAEA. Mereka setiap jam, minggu, dan hari melakukan pemeriksaan-pemeriksaan di dalam negeri kami. Dan berulang-ulang kali, laporan-laporan agensi itu menunjukkan bahwa aktivitas nuklir Iran bersifat damai, bahwa mereka tidak mendeteksi suatu penyimpangan, dan bahwa mereka telah menerima kerja sama positif dari Iran.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tetapi sayangnya, dua atau tiga kekuatan monopolistik, kekuatan-kekuatan yang egois, ingin memaksa kata-kata mereka terhadap bangsa Iran dan mengingkari hak mereka. Mereka terus mengatakan—satu menit. (tertawa, tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Mereka mengatakan kepada kami jangan anda biarkan hal itu terjadi—mereka tidak akan membiarkan mereka memeriksa. Mengapa tidak? Tentu saja kami bisa. Bagaimana mungkin anda mempunyai hak itu sementara kami tidak? Kami ingin mempunyai hak untuk energi nuklir damai. Mereka mengatakan kepada kami, “Jangan membuatnya sendiri. Kami akan memberikannya kepada anda.”</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada masa. lalu, saya katakan kepada anda, kami memiliki kontrak dengan pemerintah AS, dengan pemerintah Inggris, pemerintah Prancis, pemerintah Jerman, dan pemerintah Kanada dalam pengembangan nuklir untuk tujuan-tujuan damai. Tetapi secara sepihak, masing-masing mereka membatalkan kontrak-kontrak mereka dengan kami, sebagai hasilnya bangsa Iran harus membayar biaya yang banyak dalam milyaran dolar.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kenapa kami memerlukan bahan bakar dari kalian? Kalian bahkan tidak memberikan kepada kami sukucadang pesawat terbang yang kami perlukan untuk maskapai penerbangan sipil selama 28 tahun, di bawah nama embargo dan sanksi-sanksi, karena kami melawan, sebagai contoh, “hak asasi manusia atau kebebasan”? Di bawah dalih itu, anda menyangkal hak kami bagi teknologi itu?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kami ingin mempunyai hak untuk menentukan nasib kami sendiri di masa depan. Kami ingin independen. Jangan mengintervensi kami. Jika kalian tidak memberikan kepada kami sukucadang pesawat terbang sipil, mengapa kami harus berharap bahwa kalian akan memberikan kepada kami bahan bakar untuk pengembangan nuklir demi tujuan-tujuan damai?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Selama 30 tahun kami menghadapi problem-problem tersebut; lebih daripada 5 milyar dolar kepada Jerman dan lalu kepada Rusia, tetapi kita tidak pernah mendapatkan apa pun, dan yang terburuk belum diselesaikan. Ini adalah hak kami, kami menghendaki hak kami, dan kami tidak menghendaki apa pun di luar hukum, tidak kurang dari apa yang hukum internasional katakan. Kami adalah bangsa yang cinta damai. Kami mencintai semua bangsa. (Tepuk tangan, sorak-sorak, dan cemooh.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">MR. COATSWORTH: Mr. Presiden, pernyataan-pernyataan anda di sini hari ini dan di masa lalu telah memicu munculnya banyak pertanyaan yang saya akan sampaikan kepada anda atas nama para mahasiswa dan fakultas yang sudah menyerahkan semua itu kepada saya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Izinkan saya mulai dengan pertanyaan…</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">PRESIDEN AHMADINEJAD: (dalam bahasa Inggris.) satu persatu, satu persatu.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">COATSWORTH: Satu persatu, ya. (Tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pertanyaan pertama adalah: Apakah Anda atau pemerintah anda tengah mengupayakan penghancuran negara Israel sebagai sebuah negara Yahudi?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">PRESIDEN AHMADINEJAD: kami mencintai semua bangsa. Kami bersahabat dengan orang-orang Yahudi. Terdapat banyak Yahudi di Iran yang hidup damai dengan keamanan. Anda harus memahami bahwa dalam konstitusi kami, dalam hukum kami, dalam pemilihan-pemilihan parlemen, bagi setiap 150,000 orang, kami mendapatkan satu wakil di parlemen. Bagi masyarakat Yahudi, seperlima dari jumlah itu saja, mereka sudah mendapatkan satu wakil mandiri di parlemen. Maka proposal kami kepada penderitaan bangsa Palestina adalah sebuah proposal yang demokratis dan berperikemanusiaan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apa yang kami katakan adalah bahwa untuk memecahkan persoalan 60 tahun ini, kita harus membiarkan orang-orang Palestina untuk memutuskan masa depan mereka sendiri. Ini sesuai dengan semangat Piagam PBB dan prinsip-prinsip pokok yang diabadikan di dalamnya. Kita harus membiarkan orang Yahudi-Palestina, Muslim-Palestina, dan Kristen-Palestina untuk menentukan nasib mereka sendiri melalui sebuah referendum yang bebas. Apa pun yang mereka pilih sebagai sebuah bangsa, maka semua orang harus menerima dan menghormatinya. Tidak boleh ada orang yang ikut campur dalam urusan-urusan bangsa Palestina. Jangan sampai ada orang yang menabur benih perselisihan. Tidak boleh ada siapa pun yang membelanjakan milyaran dolar untuk memperlengkapi dan mempersenjatai satu kelompok di sana.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kami katakan biarkan bangsa Palestina untuk memutuskan masa depan mereka sendiri, untuk memiliki hak menentukan nasib sendiri. Ini adalah apa yang kami katakan sebagai bangsa Iran. (Tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">MR. COATSWORTH: Mr. Presiden, menurut saya, banyak pendengar kita yang ingin mendengar sebuah jawaban yang lebih jelas kepada pertanyaan itu (disela oleh sorak-sorak, tepuk tangan).</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pertanyaannya ialah: apakah anda atau pemerintah anda mengupayakan penghancuran negara Israel sebagai sebuah negara Yahudi? Dan saya pikir anda bisa menjawab pertanyaan itu dengan satu kata sederhana, ya atau tidak. (Bersorak, tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">PRESIDEN AHMADINEJAD: maka anda menghendaki jawaban dengan cara yang anda ingin dengar. Well, ini bukan kebebasan arus informasi yang sesungguhnya. Saya hanya mengatakan kepada anda di mana posisi saya dan apa pendapat saya. (Tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Saya bertanya kepada anda, apakah isu Palestina merupakan isu internasional yang penting ataukah tidak? Tolong katakan, ya atau tidak. (tertawa, tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ada penderitaan sebuah bangsa.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">MR. COATSWORTH: Jawaban atas pertanyaan anda adalah ya. (tertawa.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">PRESIDEN AHMADINEJAD: baik, terima kasih atas kerja sama anda.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kita mengakui ada masalah di sana yang terus berlangsung selama 60 tahun. Setiap orang menyampaikan solusi masing-masing, dan solusi kami adalah referendum yang bebas. Biarkan referendum ini terjadi, dan lalu anda akan melihat apa hasilnya. Biarkan orang-orang Palestina dengan bebas memilih apa yang mereka inginkan untuk masa depan mereka. Dan, lalu apa yang anda kehendaki di dalam pikiran anda untuk terjadi, itu akan terjadi dan akan terealisasi. (Tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">MR. COATSWORTH: yang diajukan Presiden Bollinger sebelumnya dan yang datang dari sejumlah mahasiswa, adalah mengapa pemerintah anda menyediakan bantuan bagi teroris-teroris? Apakah Anda akan berhenti melakukan hal itu dan mengizinkan pemantauan internasional untuk menjamin bahwa anda sudah menghentikannya?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">PRESIDEN AHMADINEJAD: Baik, saya akan ajukan satu pertanyaan di sini kepada anda. Jika seseorang datang dan meletuskan bom di sekitar Anda, mengancam presiden anda, para anggota pemerintahan anda, membunuh para anggota senat atau kongres, bagaimana anda akan memperlakukan mereka? Akankah anda akan memberi mereka penghargaan atau anda akan menyebut mereka kelompok teroris? Baiklah, itu jelas. Anda akan menyebut mereka teroris.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sahabat saya yang terhormat, bangsa Iran adalah korban terorisme. 26 tahun yang lalu, di tempat saya bekerja, dekat dengan tempat saya bekerja, dalam sebuah operasi teroris, presiden dan perdana menteri yang dipilih bangsa Iran kehilangan hidup mereka dalam suatu ledakan bom.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Satu bulan kemudian, dalam operasi teroris yang lain, 72 anggota parlemen kami dan pejabat-pejabat tinggi kami, termasuk empat menteri dan delapan wakil menteri, tubuh-tubuh mereka hancurkan berkeping-keping sebagai hasil serangan teroris. Dalam enam bulan, lebih daripada 4,000 orang Iran tewas, dibunuh kelompok teroris, yang semua ini dilakukan oleh tangan satu kelompok teroris tunggal. Sangat disesalkan, kelompok teroris yang sama itu sekarang, hari ini, di dalam negeri anda, sedang melakukan operasi-operasi dengan dukungan pemerintah AS, bekerja dengan bebasnya, mendistribusikan deklarasi-deklarasi dengan bebasnya. Dan kamp-kamp mereka di Irak didukung oleh pemerintah AS. Mereka dijamin aman oleh pemerintah AS[1].</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bangsa kami sudah dirugikan oleh aktivitas teroris. Kami adalah bangsa yang pertama menolak terorisme dan yang pertama menegakkan kebutuhan untuk melawan terorisme. (Tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kita perlu menangani penyebab utama terorisme dan membasmi penyebab-penyebab utama itu.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kami hidup di Timur Tengah. Bagi kami, adalah sungguh jelas kekuatan-kekuatan mana saja yang melahirkan teroris-teroris, mendukung mereka, dan mendanai mereka. Kami mengetahui hal itu. Bangsa kami, bangsa Iran, sepanjang sejarah, selalu membuka diri untuk persahabatan dengan negara-negara lain. Kami adalah bangsa yang berbudaya. Kita tidak perlu memohon pertolongan terorisme.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kami sendiri adalah korban-korban terorisme, dan patut disesalkan bahwa orang-orang yang berkoar sedang melawan terorisme, alih-alih mendukung rakyat dan bangsa Iran, alih-alih memerangi teroris-teroris yang sedang menyerang mereka, mereka malah mendukung teroris-teroris dan kemudian menudingkan telunjuk kepada kami. Ini adalah hal paling disesalkan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">MR. COATSWORTH: serangkaian pertanyaan lebih lanjut akan menantang pandangan anda mengenai Holocaust. Karena bukti bahwa peristiwa ini terjadi di Eropa pada 1940-an sebagai hasil dari tindakan-tindakan pemerintah Nazi Jerman, karena bahwa—fakta-fakta itu dengan baik didokumentasikan, mengapa anda meminta riset tambahan? Sepertinya tidak ada tujuan dalam melakukan hal itu, selain dari mempertanyakan apakah Holocaust benar-benar terjadi sebagai satu fakta historis. Dapatkah anda menjelaskan mengapa anda percaya lebih banyak riset diperlukan dalam kaitan dengan fakta-fakta yang tak dapat dipertentangkan?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">PRESIDEN AHMADINEJAD: Terima kasih banyak untuk pertanyaan anda. Saya adalah seorang akademisi, dan anda juga. Dapatkah anda berpendapat bahwa meneliti suatu fenomena selesai untuk selamanya? Dapatkah kita menutup buku mengenai suatu peristiwa historis? Terdapat perspektif-perspektif yang berbeda yang muncul setelah setiap riset selesai. Mengapa kita menghentikan riset sama sekali? Mengapa kita harus menghentikan kemajuan ilmu dan pengetahuan? Anda seharusnya tidak bertanya kepada saya mengapa saya bertanya. Anda harusnya bertanya kepada diri anda sendiri mengapa anda berpikir bahwa peristiwa itu tidak perlu dipertanyakan lagi.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Mengapa anda ingin menghentikan kemajuan ilmu dan riset? Apakah anda pernah menemukan apa yang disebut absolut di dalam fisika? Kita mempunyai prinsip-prinsip di dalam matematika yang dinyatakan bersifat absolut selama lebih daripada 800 tahun, tetapi ilmu pengetahuan yang baru telah membebaskan absolutisme itu ke arah logika-logika yang berbeda dalam melihat matematika, dan hal semacam itu telah mengubah cara kita memandangnya sebagai sebuah ilmu pengetahuan secara keseluruhan setelah 800 tahun. Jadi, kita harus membiarkan peneliti-peneliti, para ilmuwan, untuk menyelidiki segalanya, setiap fenomena—Tuhan, alam semesta, manusia, sejarah, dan peradaban. Mengapa kita harus menghentikan itu?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Saya tidak sedang mengatakan bahwa peristiwa itu tidak terjadi sama sekali. Ini bukan penilaian yang saya sampaikan di sini. Saya katakan pada pertanyaan saya yang kedua, jika memang ini terjadi, lalu apa hubungannya dengan bangsa Palestina? Ini pertanyaan yang serius. Terdapat dua dimensi. Dalam pertanyaan pertama, saya…</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">COATSWORTH: Izinkan saya memperdalam ini sedikit lebih jauh. Sulit untuk memulai suatu diskusi ilmiah jika tidak ada setidaknya beberapa dasar—beberapa dasar empiris, beberapa kesepakatan mengenai apa yang menjadi fakta-fakta. Jadi, menuntut riset terhadap fakta-fakta yang berkedudukan sangat kuat; menunjukkan tantangan terhadap fakta-fakta itu sendiri dan suatu pengingkaran bahwa sesuatu yang mengerikan telah terjadi pada tahun-tahun tersebut di Eropa. (Tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Izinkan saya melanjutkan ke…</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">PRESIDEN AHMADINEJAD: izinkan saya. Bagaimanapun, anda bebas menafsirkan apa yang anda inginkan dari apa yang saya katakan. Tetapi apa yang saya katakan telah saya katakan dengan kejelasan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada pertanyaan pertama, saya berupaya untuk membela hak-hak para ilmuwan Eropa. Dalam wilayah sains dan riset, tidak ada sesuatu yang diketahui sebagai absolut. Tidak ada sesuatu yang secara memadai dilakukan, bahkan dalam fisika sekalipun. Ada lebih banyak riset dalam fisika ketimbang yang dilakukan terhadap Holocaust, tetapi kita masih terus melakukan riset terhadap fisika. Tidak ada yang salah dalam melakukan hal itu.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Inilah yang manusia kehendaki. Mereka ingin mendekati suatu topik dari sudut-sudut pandang yang berbeda. Para ilmuwan ingin melakukan itu. Khususnya, sebuah isu yang telah menjadi dasar dari begitu banyak perkembangan politik yang terjadi di Timur Tengah selama 60 tahun.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Mengapa kita harus menghentikannya sama sekali? Anda harus memiliki alasan yang dapat dibenarkan untuk melakukan hal itu. Fakta yang telah diteliti pada masa lalu tidak cukup menjadi justifikasi di dalam pikiran saya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">MR. COATSWORTH: Mr. Presiden, mahasiswa lain bertanya, wanita-wanita Iran kini tercerabut dari hak-hak dasar manusia, dan pemerintah anda memaksakan hukuman-hukuman yang kejam, termasuk eksekusi terhadap warga Iran yang homoseks. Mengapa anda melakukan berbagai hal itu?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">PRESIDEN AHMADINEJAD: yang ada di Iran adalah kebebasan yang genuine. Rakyat Iran bebas. Wanita di Iran menikmati level paling tinggi dari kebebasan. Kami mempunyai dua deputi—dua wakil presiden yang adalah wanita pada level paling tinggi; demikian pula di parlemen, pemerintahan, dan universitas kami. Mereka hadir di bidang-bidang bioteknologi dan teknologi. Ada ratusan ilmuwan wanita yang juga aktif di dunia politik.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tidaklah benar jika beberapa pemerintahan, ketika mereka tidak setuju dengan pemerintah yang lain, mencoba menyebarkan kebohongan yang menyimpangkan kebenaran seutuhnya. Bangsa kami bebas. Ia memiliki level tertinggi dari keikutsertaan di dalam pemilihan-pemilihan. Di Iran, 80 hingga 90 persen rakyat memberikan suara mereka selama pemilihan, separuhnya—lebih dari separuhnya adalah wanita. Maka, bagaimana mungkin kita katakan bahwa wanita tidak bebas? Adakah ini kebenaran yang seutuhnya?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dan, perihal eksekusi-eksekusi itu, saya ingin mengajukan dua pertanyaan. Jika seseorang datang dan membangun sebuah jaringan untuk perdagangan gelap obat-obatan yang menimbulkan dampak di Iran, Turki, Eropa, Amerika Serikat dengan memperkenalkan narkoba ini, akankah anda memberi mereka penghargaan? Orang-orang yang menjalani hidup dengan menyebabkan kerusakan terhadap hidup ratusan juta anak muda di seluruh dunia, termasuk di Iran, dapatkah kita bersimpati kepada mereka? Tidakkah kalian juga mempunyai hukuman mati di Amerika Serikat? (Tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Di Iran, juga, ada hukuman mati bagi para pedagang gelap obat-obatan terlarang, bagi orang-orang yang melanggar hak-hak orang-orang yang lain.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jika seseorang mengambil senapan, memasuki sebuah rumah, dan membunuh sekelompok orang di sana, lalu mencoba untuk meminta tebusan, bagaimana anda menghadapi mereka di Amerika Serikat? Akankah anda memberi mereka penghargaan? Dapatkah seorang dokter membiarkan mikroba-mikroba menyebar di seluruh negeri? Kita mempunyai hukum. Orang-orang yang melanggar hak-hak publik dengan menggunakan senjata, membunuh, menciptakan kegelisahan, menjual narkoba, mendistribusikan narkoba pada level yang tinggi dihukum eksekusi di Iran, dan sebagian eksekusi ini—sangat sedikit—dilakukan di hadapan publik. Ini hukum yang berdasarkan atas prinsip-prinsip demokratis. Kalian menggunakan suntikan dan mikroba untuk mengeksekusi orang-orang seperti ini, dan mereka dieksekusi atau digantung, tetapi hasil akhirnya tetap membunuh.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">MR. COATSWORTH: Mr. Presiden, pertanyaannya bukan tentang kriminal dan penyelundup narkoba tetapi tentang pilihan seksual dan wanita. (Tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">PRESIDEN AHMADINEJAD: Di Iran, kami tidak mempunyai homoseks seperti di negeri anda. (tertawa.) Kami tidak memiliki itu di negeri kami. (cemooh.) Di Iran, kami tidak mempunyai fenomena itu. Saya tidak tahu siapa yang mengatakan hal itu kepada anda bahwa kami mempunyainya. (tertawa.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dan perihal wanita, mungkin anda berpikir bahwa menjadi seorang wanita itu adalah suatu kejahatan. Bukanlah suatu kejahatan untuk menjadi wanita. Wanita adalah makhluk terbaik yang diciptakan Tuhan. Mereka merepresentasikan kebaikan dan kecantikan yang Tuhan tanamkan pada mereka. Wanita-wanita dihormati di Iran. Di Iran, setiap keluarga yang mempunyai seorang anak perempuan akan 10 kali lebih bahagia dibandingkan mempunyai seorang anak laki-laki. Wanita dihormati lebih daripada pria. Mereka dikecualikan dari banyak tanggung jawab. Banyak tanggung jawab hukum yang diletakkan di pundak pria di dalam masyarakat kami karena rasa hormat yang secara kultural diberikan kepada wanita, kepada para ibu masa depan. Di dalam kultur Iran, pria, anak laki-laki, dan anak harus terus mencium tangan ibu mereka sebagai simbol rasa hormat, suatu rasa hormat bagi wanita, dan kami bangga dengan kultur ini.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">MR. COATSWORTH: pertama, apa yang anda harapkan dengan berbicara di Columbia hari ini? Kedua, apa yang akan anda katakan jika anda diizinkan untuk mengunjungi lokasi tragedi 111 September?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">PRESIDEN AHMADINEJAD: inilah saya tamu kalian. Saya diundang oleh Columbia, sebuah undangan resmi yang diberikan kepada saya untuk datang ke sini, tetapi saya memang ingin mengatakan sesuatu di sini.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Di Iran, ketika anda mengundang seorang tamu, maka anda menghormati mereka. Ini adalah tradisi kami yang dituntut oleh kultur kami, dan saya tahu bahwa orang-orang Amerika juga mempunyai kultur itu.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tahun lalu, saya ingin mengunjungi lokasi tragedi 11 September untuk menunjukkan rasa hormat saya kepada korban-korban dari tragedi ini, menunjukkan simpati saya kepada keluarga-keluarga mereka, tetapi rencana-rencana kami molor dari jadwal. Kami terlibat dalam negosiasi-negosiasi dan pertemuan-pertemuan hingga tengah malam, dan mereka berkata akan sangat sulit mengunjungi lokasi itu pada jam-jam tengah malam. Maka saya mengatakan kepada teman-teman saya bahwa kami harus merencanakan hal ini pada tahun berikutnya, sehingga saya dapat pergi dan mengunjungi lokasi itu untuk menunjukkan penghormatan saya. Sayangnya, beberapa kelompok orang mempunyai reaksi-reaksi yang sangat kuat, reaksi-reaksi yang sangat buruk. Sungguh buruk bagi seseorang untuk mencegah seseorang yang ingin menunjukkan simpati kepada keluarga dari korban-korban 11 September—peristiwa yang tragis.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ini adalah rasa hormat dari sisi saya. Beberapa orang mengatakan ini adalah penghinaan. Apa yang anda katakan? Inilah cara saya untuk menunjukkan rasa hormat. Mengapa anda berpikir demikian? Dengan berpikir seperti itu, bagaimana mungkin anda bisa mengatur urusan-urusan dunia? Tidakkah anda berpikir bahwa banyak permasalahan di dunia ini datang dari cara anda memandang isu-isu, dari cara berpikir macam ini, dari pendekatan pesimistis semacam ini terhadap banyak orang, dan dari level tertentu egoisme. Semua itu harus dikesampingkan sehingga kita dapat menunjukkan rasa hormat kepada setiap orang, membiarkan sebuah lingkungan persahabatan untuk tumbuh, membiarkan semua bangsa untuk berbicara satu sama lain, dan bergerak ke arah perdamaian?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Saya ingin berbicara dengan pers. Ada 11 September—peristiwa tragis 11 September adalah peristiwa yang sangat besar. Ia menjadi sebab dari banyak kejadian lainnya setelah itu. Setelah 9/11, Afghanistan diduduki lalu Irak diduduki, dan selama enam tahun di wilayah kami, terjadi kegelisahan, teror, dan ketakutan. Jika penyebab utama 9/11 diuji dengan baik—mengapa itu terjadi, apa yang menyebabkannya, apa kondisi-kondisi yang mengarah kepadanya, siapa yang sungguh-sungguh terlibat—dan menyatukan itu semua secara bersama-sama untuk memahami bagaimana caranya mencegah krisis di Irak, memperbaiki masalah di Afghanistan dan Irak secara bersama-sama.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">MR. COATSWORTH: Sejumlah pertanyaan sudah ditanyakan mengenai program nuklir anda. Mengapa pemerintah anda ingin memperoleh uranium yang diperkaya, yang juga bisa digunakan untuk senjata nuklir? Apakah anda akan berhenti melakukan hal ini?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">PRESIDEN AHMADINEJAD: Program nuklir kami, terutama sekali, beroperasi dalam kerangka hukum, dan kedua, di bawah pemeriksaan-pemeriksaan IAEA, dan yang ketiga, sepenuhnya bersifat damai. Teknologi yang kita miliki adalah untuk pengayaan di bawah level 5 persen, dan setiap level di bawah 5 persen semata-mata adalah untuk menyediakan bahan bakar kepada pembangkit tenaga listrik. Laporan-laporan IAEA berulangkali secara tegas mengatakan bahwa tidak ada indikasi Iran sudah menyimpang dari program nuklir damai. Kami semua sadar bahwa isu nuklir Iran adalah isu politis; ini bukan isu hukum.</div><div style="text-align: justify;">IAEA sudah membuktikan bahwa aktivitas kami adalah untuk tujuan-tujuan damai. Tetapi ada dua atau tiga kekuatan yang berpikir bahwa mereka mempunyai hak untuk memonopoli semua sains dan pengetahuan. Dan mereka menginginkan bangsa Iranian untuk meminta kepada pihak lain dalam mendapatkan bahan bakar, mendapatkan sains, dan mendapatkan pengetahuan. Lalu mereka tentu saja akan menahan diri dari memberikan semua itu kepada kami.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jadi kami sungguh jelas mengenai apa yang kami butuhkan. Jika anda sudah berhasil menciptakan generasi kelima bom atom dan malahan sedang mengujinya, maka mengapakah anda mempersoalkan tujuan-tujuan damai dari orang-orang yang menghendaki energi nuklir? (Tepuk tangan.) Kami tidak percaya akan senjata nuklir. Ia menentang seluruh prinsip umat manusia.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Izinkan saya mengatakan kepada anda sebuah lelucon di sini. Saya berpikir bahwa politikus-politikus yang memburu bom atom atau sedang mengujinya, secara politis mereka terkebelakang, kuno. (Tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">MR. COATSWORTH: saya tahu waktu anda singkat dan anda perlu untuk melanjutkan. Apakah Iran siap membuka diskusi-diskusi yang luas dengan pemerintah Amerika Serikat? Apa yang Iran harapkan dari diskusi-diskusi seperti itu? Bagaimana anda melihat, di masa datang, resolusi pokok dari konflik antara pemerintah Amerika Serikat dengan pemerintah Iran?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">PRESIDEN AHMADINEJAD: Dari awal, kami menyatakan siap untuk bernegosiasi dengan semua negara. Sejak 28 tahun lalu, ketika revolusi kami berhasil dan kami mapan—kami mengambil kebebasan dan demokrasi yang dibatasi oleh suatu pemerintahan diktator yang pro-Barat, kami mengumumkan kesiapan kami. Selain dua negara, kami siap mempunyai hubungan bersahabat dengan semua negara di dunia. Salah satu dari dua negara itu adalah rezim apartheid Afrika Selatan, yang sudah lenyap, dan yang kedua adalah rezim Zionis. Untuk semua orang selain itu di seluruh dunia ini, kami menyatakan bahwa kami ingin mempunyai ikatan persahabatan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bangsa Iran adalah bangsa yang berbudaya. Ia merupakan karakter yang beradab. Ia menginginkan pembicaraan dan negosiasi baru. Kami percaya bahwa dalam negosiasi dan pembicaraan, segalanya dapat dipecahkan dengan sangat mudah. Kami tidak membutuhkan ancaman; kita tidak perlu mengarahkan bom atau meriam; kita tidak perlu memasuki konflik jika kita bicara. Kita mempunyai logika yang jelas tentang itu.</div><div style="text-align: justify;">Kami mempertanyakan cara dunia ditata pada hari ini. Kami percaya bahwa penataan seperti sekarang tidak akan mengarah kepada perdamaian dan keamanan yang sehat bagi dunia, itulah cara yang dijalankan pada hari ini. Kami mempunyai solusi-solusi berdasarkan atas nilai-nilai kemanusiaan dan hubungan-hubungan antar negara. Dengan pemerintah AS, juga, kami akan bernegosiasi. Kami tidak mempunyai masalah tentang itu, tentu saja di bawah keadaan yang adil dan dengan rasa salaing menghormati.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Anda lihat bahwa dalam rangka membantu keamanan Irak, kami telah melakukan tiga putaran pembicaraan dengan Amerika Serikat. Dan tahun lalu, sebelum datang ke New York, saya menyatakan siap, di Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk terlibat dalam sebuah debat dengan Mr. Bush, presiden Amerika Serikat, mengenai isu-isu internasional yang penting. Itu semua menunjukkan kita ingin berbicara, melakukan debat di hadapan publik dunia, di hadapan semua pendengar, sehingga kebenaran terungkapkan, sehingga kesalahpahaman dan mispersepsi dihilangkan, sehingga kita dapat menemukan alur yang jelas bagi hubungan-hubungan yang bersahabat. Saya berpikir jika pemerintah AS mengenyampingkan sebagian perilaku lamanya, maka ia dapat menjadi seorang teman yang baik bagi Iran, bagi bangsa Iran.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Selama 28 tahun, mereka secara konsisten mengancam kami, menghina kami, mencegah kemajuan ilmiah kami, setiap harinya di bawah satu dalih atau lainnya. Anda semua tahu Saddam, sang diktator itu, didukung pemerintah Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa ketika menyerang Iran. Dan ia melancarkan perang delapan tahun, suatu peperangan yang jahat. Lebih daripada 200,000 orang Iran tewas dan lebih daripada 600,000 lainnya luka-luka karena perang itu. Ia (Saddam) menggunakan senjata-senjata kimia; ribuan rakyat Iran adalah korban-korban senjata-senjata kimia yang ia gunakan terhadap kami. Hari ini, Mr. Nobal Vinh (ph), yang adalah seorang wartawan, wartawan resmi, wartawan internasional, yang dulu meliput laporan PBB selama bertahun-tahun, adalah salah satu korban senjata-senjata kimia yang digunakan Irak terhadap kami.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dan sejak itu, kami telah terus berada dalam propaganda yang berbeda-beda, seperti embargo-embargo, sanksi-sanksi ekonomi, dan sanksi-sanksi politik. Mengapa? Karena kami menyingkirkan seorang diktator? Karena kami menginginkan kebebasan dan demokrasi yang kami dapatkan untuk diri kami sendiri? Tetapi kami tidak bisa selalu berbicara. Kami berpikir bahwa jika pemerintah AS mengakui hak-hak rakyat Iran, menghormati semua negara, dan mengulurkan tangan persahabatan dengan semua orang Iran, mereka juga akan melihat bahwa Iran akan menjadi salah satu sahabat yang baik.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apakah Anda izinkan saya untuk berterima kasih kepada para pendengar sebentar?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Baiklah, ada banyak hal yang saya ingin sampaikan, tetapi saya tidak ingin menyita waktu kalian lebih lama lagi. Saya ditanya, akankah saya mengizinkan fakultas dan mahasiswa Columbia di sini datang ke Iran? Dari panggung ini, saya mengundang para anggota fakultas dan mahasiswa Columbia di sini untuk berkunjung ke Iran, untuk berbicara dengan para mahasiswa kami. Kalian secara resmi telah diundang. (Tepuk tangan).</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kalian dinantikan untuk berkunjung ke universitas manapun yang kalian inginkan di Iran. Kami akan menyediakan bagi kalian daftar universitas. Ada lebih daripada 400 universitas di negeri kami, dan anda dapat memilih mana saja yang anda ingin kunjungi.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kami akan memberi kalian podium yang sesungguhnya. Kami akan menghormati kalian 100 persen. Kami akan meminta para mahasiswa kami untuk duduk dan mendengarkan kalian, berbicara dengan kalian, mendengar apa yang kalian harus katakan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sekarang ini, di universitas-universitas kami, sehari-harinya, ada ratusan pertemuan seperti ini. Mereka mendengar, mereka berbicara, mereka bertanya, dan mereka menyambutnya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada akhirnya, saya ingin berterima kasih kepada Columbia University. Saya mendengar bahwa banyak politikus di Amerika Serikat yang dididik di Columbia University, dan banyak orang di sini yang percaya akan kebebasan berbicara, dalam percakapan-percakapan yang jelas dan terus terang; saya juga berterima kasih kepada para manajer di sini, di Amerika Serikat—di Columbia University, orang-orang yang mengatur pertemuan ini dengan sangat baik hari ini. Saya ingin menyampaikan terima kasih yang dalam kepada para anggota fakultas dan para mahasiswa di sini. Saya memohon kepada Tuhan Yang Mahakuasa untuk menolong kita semua untuk bergandengan tangan dalam membangun perdamaian dan masa depan yang diisi dengan persahabatan, keadilan, dan persaudaraan. Semoga keberuntungan bagi segenap diri anda sekalian. (Tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">MR. BOLLINGER: Saya mohon maaf jika jadwal Presiden Ahmadinejad membuatnya harus meninggalkan acara ini sebelum ia sempat menjawab banyak pertanyaan yang kita tanyakan atau serahkan. (tertawa, tepuk tangan.) Tetapi menurut saya, kita semua bisa senang karena penampilannya di sini menunjukkan komitmen Columbia terhadap kebebasan ekspresi dan debat. Saya ingin berterima kasih kepada semua karena telah ikut ambil bagian. (Tepuk tangan.)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Terimakasih.</div>RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-28395461268585545572011-11-30T22:13:00.000-08:002011-11-30T22:13:49.561-08:00FIGUR PEMIMPIN YANG KARISMATIK,BERANI,SEDERHANA DAN SHOLEHMUHAMMAD YAZAR ZEEN TANJUNG<br />
<br />
PRESIDEN MASA KINI YANG AKAN KITA CONTOH <br />
<h2 id="post-247"> Kesederhanaan Mahmoud Ahmadinejad </h2><div class="meta"> Ditulis dalam <a href="http://rayyan.wordpress.com/category/buku/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam Buku">Buku</a>, <a href="http://rayyan.wordpress.com/category/negara/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam Negara">Negara</a> oleh Rayyan Sugangga pada Januari 13, 2008 </div><img align="left" alt="mahmoud_ahmadinejad.gif" src="http://rayyan.files.wordpress.com/2008/01/mahmoud_ahmadinejad.gif?w=720" />Saya pernah membaca buku berjudul <span style="color: green;"><i>Ahmadinejad David Di Tengah Angkara Goliath Dunia</i></span>. Buku yang menarik, menggambarkan salah satu orang yang berani dan tegas melawan kekuatan barat. Barusan juga nonton Biografi Mahmoud Ahmadinejad di Metro TV.<br />
Tidak jauh berbeda dengan buku di atas, Mahmoud Ahmadinejad merupakan putra seorang pandai besi. Seseorang yang tidak terkenal, bukan tokoh ulama, juga bukan tokoh politik di negara Iran. Ahmadinejad kecil tumbuh layaknya seorang remaja di usianya. Dikenal sebagai penggemar sepakbola dan jago bermain sepakbola. Dia juga pintar matematika. Selain itu Ahmadinejad terkenal memiliki suara yang bagus, seperti saat membaca Al-Quran maupun pidato.<br />
Tidak ada yang mengira Mahmoud Ahmadinejad dapat terpilih menjadi Presiden Iran, karena 6 kandidat presiden lainnya merupakan tokoh ulama atau tokoh politik yang memiliki sumber dana besar. Ahmadinejad terpilih karena rakyat menyukai gaya dan sifatnya yang sederhana. Saat menjabat Walikota Teheran, kemana-mana selalu menyetir sendiri, tetap tinggal di rumah susunnya, membersihkan lingkungannya sendiri, suka mengamati sendiri setiap sudut kota dan lain-lain.<br />
Sifatnya yang sederhana ini masih terlihat saat Ahmadinejad terpilih menjadi Presiden. Karpet-karpet merah persia mahal dikeluarkan semua dari istana, menolak mobil limosine dan tetap setia menggunakan mobil tuanya serta tetap tinggal di rumah susunnya.<br />
Selain sifatnya yang sederhana ia dicintai karena lebih mementingkan memperbaiki ekonomi negara ketimbang bidang-bidang lain dan memperjuangkan setiap pendapatan minyak bumi agar jatuh ke meja makan rakyat Iran.<br />
<blockquote>Saya tidak akan berhenti hingga semua rakyat biasa di Iran dapat makan. (Ahmadinejad)</blockquote>Dalam menghadapi tekanan barat pun Ahmadinejad berani dan tegas.<br />
<blockquote>Anda yang menciptakan dan menggunakan senjata biologis saat perang Irak-Iran. Anda yang menggunakan peluru ber-uranium. Apa hak Anda melarang kami (Iran) mengembangkan teknologi nuklir untuk energi dan perdamaian. (Ahmadinejad)</blockquote>Suatu ketika Ahmadinejad mendapat pertanyaan dari wartawan Jepang : “Tuan Presiden, kenapa Anda masih mempertahankan pengembangan teknologi nuklir yang mengancam perdamaian dunia ? ” <i>Anda seharusnya tidak perlu mengkhawatirkan kami (Iran), Anda harusnya lebih khawatir kepada negara yang pernah menjatuhkan bom nuklir ke negara Anda</i>, jawab Ahmadinejad”<br />
Kesederhanaan, pengabdian tulus pada negara dan keberanian dalam menghadapi tekanan barat membuat Mahmoud Ahmadinejad makin dicintai rakyatnya. Sebagai warga negara, saya juga berharap dipimpin oleh pemimpin dengan figur seperti Mahmoud Ahmadinejad.<br />
* <i>Foto dari blog resmi <a href="http://www.ahmadinejad.ir/" target="_blank">Mahmoud Ahmadinejad</a>. Berikut <a href="http://musadiqmarhaban.wordpress.com/2007/09/27/baca-teks-pidato-ahmadinejad-di-columbia-university-online/" target="_blank">link terjemahan transkrip dan terjemahan ceramah Ahmadinejad saat diundang ke Columbia University, Amerika Serikat</a></i>RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-74233629938755817722011-11-30T22:08:00.000-08:002011-11-30T22:08:09.458-08:00INDONESIA BUTUH PEMIMPIN SEPERTI KEPEMIMPINAN PRESIDEN IRAN DAN KESEDERHANAANNYAMUHAMMAD YAZAR ZEEN TANJUNG ( SUTAN MANTIKO MALENGGANG )<br />
<br />
<br />
<img alt="" src="file:///C:/Users/MUHAMMAD/AppData/Local/Temp/moz-screenshot.jpg" /><br />
<br />
<br />
Mahmoud Ahmadinejad atau bisa dibaca Ahmadinezhad (bahasa Persia: ; lahir 28 Oktober 1956) adalah Presiden Iran yang keenam. Jabatan kepresidenannya dimulai pada 3 Agustus 2005. Ia pernah menjabat walikota Teheran dari 3 Mei 2003 hingga 28 Juni 2005 waktu ia terpilih sebagai presiden. Ia dikenal secara luas sebagai seorang tokoh konservatif yang mempunyai pandangan Islamis.<br />
<div class="fullpost"><br />
Lahir di desa pertanian Aradan, dekat Garmsar, sekitar 100 km dari Teheran, sebagai putra seorang pandai besi, keluarganya pindah ke Teheran saat dia berusia satu tahun. Dia lulus dari Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST) dengan gelar doktor dalam bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi.<br />
<br />
Pada tahun 1980, dia adalah ketua perwakilan IUST untuk perkumpulan mahasiswa, dan terlibat dalam pendirian Kantor untuk Pereratan Persatuan (daftar-e tahkim-e vahdat), organisasi mahasiswa yang berada di balik perebutan Kedubes Amerika Serikat yang mengakibatkan terjadinya krisis sandera Iran.<br />
<br />
Pada masa Perang Iran-Irak, Ahmedinejad bergabung dengan Korps Pengawal Revolusi Islam pada tahun 1986. Dia terlibat dalam misi-misi di Kirkuk, Irak. Dia kemudian menjadi insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf Korps di sebelah barat Iran. Setelah perang, dia bertugas sebagai wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy, Penasehat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam, dan gubernur provinsi Ardabil dari 1993 hingga Oktober 1997.<br />
<br />
Ahmadinejad lalu terpilih sebagai walikota Teheran pada Mei 2003. Dalam masa tugasnya, dia mengembalikan banyak perubahan yang dilakukan walikota-walikota sebelumnya yang lebih moderat dan reformis, dan mementingkan nilai-nilai keagamaan dalam kegiatan-kegiatan di pusat-pusat kebudayaan. Selain itu, dia juga menjadi semacam manajer dalam harian Hamshahri dan memecat sang editor, Mohammad Atrianfar, pada 13 Juni 2005, beberapa hari sebelum pemilu presiden, karena tidak mendukungnya dalam pemilu tersebut.<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><div style="border-width: 0px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span"><strong style="border-width: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Presiden Mohammad Khatami</strong> pernah melarangnya menghadiri pertemuan Dewan Menteri, suatu hak yang biasa diberikan kepada para walikota Teheran. Hal ini dikarenakan pada waktu Khatami menuju Universitas Teheran, Khatami terjebak macet. Khatami mengkritik Ahmadinejad yang saat itu menjabat walikota Teheran.</span></div><div style="border-width: 0px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span">Namun bukannya tergesa-gesa membereskan masalah tersebut, Ahmadinejad justru berkata: “Bersyukurlah karena presiden kita telah merasakan kehidupan rakyatnya yang sesungguhnya”. Namun Ahmadinejad tetap santai menghadapi larangan tersebut.</span></div><div style="border-width: 0px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span">Sifatnya yang sederhana ini masih terlihat saat Ahmadinejad terpilih menjadi Presiden. Karpet-karpet merah persia mahal dikeluarkan semua dari istana, menolak mobil limosine dan tetap setia menggunakan mobil tuanya serta tetap tinggal di rumah susunnya.</span></div><div style="border-width: 0px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span">Selain sifatnya yang sederhana ia dicintai karena lebih mementingkan memperbaiki ekonomi negara ketimbang bidang-bidang lain dan memperjuangkan setiap pendapatan minyak bumi agar jatuh ke meja makan rakyat Iran.</span></div></span>Ahmadinejad memberi salam hormat kepada Ayatollah KhameneiSetelah dua tahun sebagai walikota Teheran, Ahmadinejad lalu terpilih sebagai presiden baru Iran. Tak lama setelah terpilih, pada 29 Juni 2005, sempat muncul tuduhan bahwa ia terlibat dalam krisis sandera Iran pada tahun 1979. Iran Focus mengklaim bahwa sebuah foto yang dikeluarkannya menunjukkan Ahmadinejad sedang berjalan menuntun para sandera dalam peristiwa tersebut, namun tuduhan ini tidak pernah dapat dibuktikan<br />
</div><div class="fullpost"><b>Kesederhanaan Presiden Mahmoud Ahmadinejad</b></div><div class="fullpost"><span class="Apple-style-span" style="color: #666666; line-height: 18px;"><br />
</span></div><div class="fullpost"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">Ahmadinejad terkenal dengan kesederhanaannya dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai personal maupun sebagai seorang Presiden Iran. Dalam sebuah sesi wawancara bersama wartawan TV Fox dari Amerika, terungkaplah sisi-sisi menakjubkan dari seorang Ahmadinejad, kehidupannya yang sangat sederhana menjadi sangat membanggakan jika kita bandingkan dengan kehidupan para pejabat di negeri kita sendiri, Indonesia. Apa saja itu?</span></div><div class="fullpost"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br />
</span></div><div class="fullpost"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><br />
</span></span></div><div class="fullpost"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><div style="border-width: 0px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: left;">Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid-masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.</div><div style="border-width: 0px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: left;">Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.</div><div style="border-width: 0px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: left;">Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu-satunya uang yang masuk adalah uang gaji bulanannya sebagai dosen di sebuah universitas yang hanya senilai US$ 250.</div></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><div style="border-width: 0px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: left;">Selama menjabat sebagai Presiden Iran, Ia tinggal di rumahnya sendiri. Ia tidak mengambil gajinya sebagai Presiden, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.</div><div style="border-width: 0px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: left;">Sang presiden selalu membawa tas setiap hari yang berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira,ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.</div><div style="border-width: 0px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: left;">Selain itu, hal lain yang ia ubah adalah kebijakan pesawat terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.</div></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><div style="border-width: 0px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span">Ia juga memangkas protokoler istana sehingga menteri-menterinya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara-upacara seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal-hal seperti itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.</span></div><div style="border-width: 0px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span">Presiden Iran ini kerap tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal-pengawalnya yg selalu mengikuti ke manapun ia pergi.</span></div><div style="border-width: 0px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px 0px 15px; text-align: left;"><br />
</div></span></span>B<b>erikut data tentang Presiden Mahmoud Ahmadinejad</b></div><div class="fullpost"><b><br />
</b><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE0_9jHTi_lMdTLJR6S63nPQRWl_emnuSUDZLjEFMo7f4r_ScW2Jee6QVbJKi68S89CxtDEVVatbn7YsS7hGZktOU94Ano4B3nVNvLSSWXfMHlr-2eN2XYUR1T9od50sxEbds2d0x6OBR5/s1600-h/Mahmoud_Ahmadinejad02.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5314499558798060082" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE0_9jHTi_lMdTLJR6S63nPQRWl_emnuSUDZLjEFMo7f4r_ScW2Jee6QVbJKi68S89CxtDEVVatbn7YsS7hGZktOU94Ano4B3nVNvLSSWXfMHlr-2eN2XYUR1T9od50sxEbds2d0x6OBR5/s320/Mahmoud_Ahmadinejad02.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 266px;" /></a></div>Lahir : Aradan, 28 Oktober 1956<br />
<br />
Jabatan : Presiden Iran yang keenam<br />
<br />
Pendidikan : Gelar doktor dalam bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST)<br />
<br />
Karir :<br />
<br />
* Korps Pengawal Revolusi Islam (1986)<br />
* Insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf Korps di sebelah barat Iran<br />
* Wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy<br />
* Penasihat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam<br />
* Gubernur provinsi Ardabil (1993-1997)<br />
* Walikota Teheran (3 Mei 2003 - 28 Juni 2005)<br />
* Presiden Iran (3 Agustus 2005 - sekarang)<br />
<br />
Tawa Saat Ahmadinejad Berpidato di Universitas AS<br />
New York (ANTARA News) - Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, yang dijelek-jelekkan sebagai pembantah Holocaust, pendukung teroris dan penyokong gerakan perlawanan di Irak, ternyata mampu mendatangkan tawa saat berpidato di Columbia University, Amerika Serikat (AS), meski bukan lewat lelucon.<br />
<br />
"Di Iran tidak ada homoseksual, seperti di negara anda," kata Ahmadinejad, Senin, saat menjawab pertanyaan mengenai pelaksanaan hukuman mati di Iran yang belum lama ini dilakukan terhadap dua pria penyuka sejenis.<br />
<br />
Ia menimpali, "Di Iran tidak ada fenomena ini, saya tidak tahu siapa yang memberitahukan kepada anda bahwa kami punya hal begitu."<br />
<br />
Tawa keras dan cercaan "booo" dilepaskan sekitar 700 orang, kebanyakan mahasiswa, yang hadir di Ivy League school. Mereka, antara lain mengenakan kaos oblong bertuliskan "Stop Ahmadinejad`s Evil" (stop Iblis Ahmadinejad).<br />
<br />
Pada bagian awal, dia mengemukakan tentang Israel yang menyiksa warga Palestina dan program nuklir Iran yang bertujuan untuk energi dan bukan untuk senjata, sebelum komentar mengenai homoseksual yang memecahkan ketegangan.<br />
<br />
Ahmadinejad yang berbicara dalam bahasa Persia sebenarnya berusaha membuat lelucon, namun tidak berhasil membuat tawa karena kemungkinan nuansanya hilang dalam penerjemahan.<br />
<br />
"Saya akan ceritakan satu lelucon di sini," katanya. "Saya pikir para politikus yang mengusahakan bom atom atau mengujinya, membuatnya, secara politis mereka terkebelakang, dungu."<br />
<br />
Hadirin ragu, sebagian bertepuk tangan karena menganggapnya sebagai pernyataan cinta damai sedangkan lainnya bingung dengan kata dungu yang peka.<br />
<br />
Kunjungan Ahmadinejad yang pada Selasa akan berpidato pada Sidang Umum PBB itu tidak lepas dari berbagai keberatan, seperti anggota DPR AS asal daerah pemilihan New York, Anthony Weiner, yang kepada para pengunjuk rasa di depan Markas Besar PBB mengatakan, "kadang ada ular berkeliaran di jalanan New York."<br />
<br />
Koran The New York Daily News di berita utama halaman depan menulis "The Evil Has Landed" (iblis telah mendarat).<br />
<br />
Rektor Universitas Columbia sama saja, dia menjuluki Presiden Iran itu "diktator picik dan jahat".<br />
<br />
Referensi :</div><div class="fullpost"><br />
</div><div class="fullpost">http://www.ghabo.com/gpedia/index.php/Mahmoud_Ahmadinejad<br />
http://www.friendster.com/group-discussion/index.php?t=msg&th=988006&start=0&<br />
http://astaqauliyah.com/2010/08/belajar-kesederhanaan-dari-presiden-iran-mahmoud-ahmadinejad/</div><div class="fullpost"><br />
</div>RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-1962601974506754252011-11-28T19:45:00.000-08:002011-11-28T19:45:47.365-08:00MAlam TAHun BAru HUijjRAh..<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirJJxTWhc-lsAzPtt88Lmb5x3IVwzN-94YiICcImZL00dG_3THzXNfknbHb34aDWOAaAtFNY4IdtnMVARXY8sjJv0TFq98CEPad5XFKF63ImN-LMYM-MX1EODsaCy8WiqldZ1mPzMtGPk/s1600/DSC00056.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirJJxTWhc-lsAzPtt88Lmb5x3IVwzN-94YiICcImZL00dG_3THzXNfknbHb34aDWOAaAtFNY4IdtnMVARXY8sjJv0TFq98CEPad5XFKF63ImN-LMYM-MX1EODsaCy8WiqldZ1mPzMtGPk/s320/DSC00056.JPG" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPcMz3Y9yMH2SNrgI2hlodL_LRJQQPNR1kVcNVSh8YvT81_w6hm7Pbv08v2CsU5XjM97Nh8lmriSn2O42lpdqsyh3xCwmLobdCaxXm0ATZWGk1stUNqP1oUq2fl1QdhQNyfAWlRg61lRA/s1600/DSC00048.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPcMz3Y9yMH2SNrgI2hlodL_LRJQQPNR1kVcNVSh8YvT81_w6hm7Pbv08v2CsU5XjM97Nh8lmriSn2O42lpdqsyh3xCwmLobdCaxXm0ATZWGk1stUNqP1oUq2fl1QdhQNyfAWlRg61lRA/s320/DSC00048.JPG" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxICgNh9qOz5aGrzb0oZAI08CbOKUotNhGJAIcIcmBAbRHZJVpA6Dx9Uy7L-0QC-Id-ski5A4YvaEoP7xKMCutFxPp9YJ4iDu5CVbnA7d2cm0CV9nCE7krfLYMPAhmGUrnT81W9aZMoeo/s1600/DSCF5065.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxICgNh9qOz5aGrzb0oZAI08CbOKUotNhGJAIcIcmBAbRHZJVpA6Dx9Uy7L-0QC-Id-ski5A4YvaEoP7xKMCutFxPp9YJ4iDu5CVbnA7d2cm0CV9nCE7krfLYMPAhmGUrnT81W9aZMoeo/s320/DSCF5065.JPG" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDgYE8dkIoMVzVZDOhJqq2eVHFi07aAa6cLmDEonV7YNKH53JZLmQpKslI3XscZqyZpQfigIooNr-IYpIbSZb58Xf9fD8RxS1kyp7c06UQ3zvE0OOUPoLECpYaGm3Feof0M23l7t4ysFQ/s1600/DSCI0410.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDgYE8dkIoMVzVZDOhJqq2eVHFi07aAa6cLmDEonV7YNKH53JZLmQpKslI3XscZqyZpQfigIooNr-IYpIbSZb58Xf9fD8RxS1kyp7c06UQ3zvE0OOUPoLECpYaGm3Feof0M23l7t4ysFQ/s320/DSCI0410.JPG" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimiskYRwkojouX-lCcHPUBwOKWhDCWWYWyjBFnNtTVRfgxqX-S54gYn9lj92z9UFn-1x31QsS7yiF42H6KsVJRC_9ynGNz2XtRdCxJ06YwXyaUqvn3wJuLYDs5eSRn8RVpuI0Kqwh3KHA/s1600/SANY0188.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimiskYRwkojouX-lCcHPUBwOKWhDCWWYWyjBFnNtTVRfgxqX-S54gYn9lj92z9UFn-1x31QsS7yiF42H6KsVJRC_9ynGNz2XtRdCxJ06YwXyaUqvn3wJuLYDs5eSRn8RVpuI0Kqwh3KHA/s320/SANY0188.JPG" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpgcdh7zBQ0_FKLv9Krlmr3hNvpP4uRe0KUdnGwV90jiKuV616xTGk2pDFvbCWiIq8BptLFXAEURWqJy1jVzDR6iIw-ZuM2eOPKs2CIwr5KceYxB3Gj5Tj9vUavA1Zo1-7OaLcsdYAgaw/s1600/SANY0082.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpgcdh7zBQ0_FKLv9Krlmr3hNvpP4uRe0KUdnGwV90jiKuV616xTGk2pDFvbCWiIq8BptLFXAEURWqJy1jVzDR6iIw-ZuM2eOPKs2CIwr5KceYxB3Gj5Tj9vUavA1Zo1-7OaLcsdYAgaw/s320/SANY0082.JPG" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp-m52VWLRbQDOqsGl4HdWgXfUhSfagVeoDpNT4Ew_B6M-ufCeO71FmHu8l1iOPwXUUaKsxmNe34AF7wKee9hh9Ku168K2NAyUo-Bwh3nKLkR-PZYOGayhjCNh2B6rMt7tDKBh66lMcUQ/s1600/SANY0164.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp-m52VWLRbQDOqsGl4HdWgXfUhSfagVeoDpNT4Ew_B6M-ufCeO71FmHu8l1iOPwXUUaKsxmNe34AF7wKee9hh9Ku168K2NAyUo-Bwh3nKLkR-PZYOGayhjCNh2B6rMt7tDKBh66lMcUQ/s320/SANY0164.JPG" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2WAhZPU9Ef2RaxpaDP-U-GDYh4USwFDnWe-m2zwTrnnAYKR2YxshLCxDgKFX1PIa7xfuq-E2jxFSSE3RBLvf5htZaqJTjCYw-4LkFofDvFcoYGjWrd9g4oLzyWyCHxa-q-nWd0xMx1_0/s1600/SANY0219.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2WAhZPU9Ef2RaxpaDP-U-GDYh4USwFDnWe-m2zwTrnnAYKR2YxshLCxDgKFX1PIa7xfuq-E2jxFSSE3RBLvf5htZaqJTjCYw-4LkFofDvFcoYGjWrd9g4oLzyWyCHxa-q-nWd0xMx1_0/s1600/SANY0219.JPG" /></a></div>RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-82615443069735706112011-11-27T23:48:00.000-08:002011-11-27T23:48:56.249-08:00MENWA ITU,,,,???MUHAMMAD YAZAR ZEEN TANJUNG (SUTAN MANTIKO MALENGGANG)<br />
<br />
<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> <w:UseFELayout/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> <br />
<h6 align="center" style="text-align: center;"><span class="messagebodytranslationeligibleusermessage"><span style="color: #006600; font-family: "Lucida Calligraphy"; font-size: 12.0pt;">Menwa itu... ? ? ?</span></span><span style="color: #006600; font-family: "Lucida Calligraphy"; font-size: 12.0pt;"><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">Bukan penderitaan tapi pendidikan,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">Bukan kelelahan tapi kepuasan,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">Bukan kelaparan tapi ketahanan,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">Bukan melatih tapi mendidik,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">Bukan ketakutan tapi kepatuhan,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">Bukan peraturan tapi kedisiplinan,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">Bukan penghargaan tapi kebanggaan,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">Bukan sendiri tapi mandiri,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">Bukan idealis tapi dedikasi dan loyalitas,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">Bukan perintah tapi tanggung jawab,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">Bukan Uang tapi kehormatan,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">Bukan senior tapi figur,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">Bukan teman tapi saudara,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">Bukan bekerja tapi belajar,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">Bukan mengeluh tapi mengerti,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">Bukan tentara tapi Resimen Mahasiswa,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">Bukan nekad tapi berani,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">Bukan sibuk, tapi semangat,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">Bukan posko tapi rumah,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">BERSAMA KITA BISA,</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">MEMAJUKAN MENWA TERCINTA . . . ! ! !</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">BRAVO BARET UNGU.....</span><br />
<span class="messagebodytranslationeligibleusermessage">KOMANDO....!!!!!!!!!!</span></span></h6>RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-59616187113834432582011-11-27T04:50:00.000-08:002011-11-27T04:50:14.171-08:00DOA AKU...MUHAMMAD YAZAR ZEEN TANJUNG ( SUTAN MATIKO MALENGGANG )<br />
<br />
<br />
Kalau dia memang jodohku,<br />
dekatkanlah…<br />
Tapi kalau dia bukan jodohku,<br />
...jodohkanlah…<br />
Dan jika dia tidak berjodoh denganku,<br />
maka jadikanlah kami berjodoh..<br />
Ya Tuhanku,<br />
Kalau dia bukan jodohku,<br />
jangan sampai dia mendapatkan jodoh yang lain,<br />
selain aku seorang…<br />
Kalau dia tidak bisa dijodohkan denganku,<br />
jangan sampai dia mendapatkan jodoh yang lain,<br />
biarinkan dia tidak berjodoh sama seperti aku…<br />
Dan pada saat dia telah tidak memiliki jodoh,<br />
jodohkanlah kami kembali…<br />
Ya Tuhanku,<br />
Kalau dia jodoh orang lain,<br />
putuskanlah! Jodohkanlah dengan ku…<br />
Jika dia tetap menjadi jodoh orang lain,<br />
biarkanlah orang itu bertemu jodoh dengan yang lain<br />
dan kemudian jodohkan kembali dia dengan ku…<br />
Ya Tuhanku,<br />
kabulkanlah doa dan permohonan hambamu ini…<br />
Amin…RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-47116830340679474102011-11-27T04:48:00.000-08:002011-11-27T04:48:47.689-08:00doaBila telapak tanganmu berkeringat,<br />
<br />
<br />
Hatimu Dag-Dig-Dug,<br />
<br />
<br />
Suaramu bagai tersekat dalam tenggorokan….<br />
<br />
<br />
ITU BUKAN CINTA,TAPI SUKA<br />
<br />
<br />
Bila kamu menginginkannya karena tau ia akan<br />
<br />
<br />
berada di sampingmu….<br />
<br />
<br />
ITU BUKAN CINTA,TETAPI KESEPIAN<br />
<br />
<br />
Bila kamu menerima pernyataan cinta karena<br />
<br />
<br />
kamu tidak mau mnyakiti hatinya….<br />
<br />
<br />
ITU BUKAN CINTA,TETAPI KASIHAN<br />
<br />
<br />
Bila kamu bersedia memberikan yang kamu suka<br />
<br />
<br />
demi dia….<br />
<br />
<br />
ITU BUKAN CINTA,TETAPI KEMURAHAN HATI<br />
<br />
<br />
Bila kamu suka karena wajahnya,<br />
<br />
<br />
Lalu kamu merasa bangga dan ingin<br />
<br />
<br />
memamerkannya pada semua orang….<br />
<br />
<br />
ITU BUKAN CINTA,TETAPI KEMUJURAN<br />
<br />
<br />
Bila kamu mengatakan padanya bahwa ia adalah<br />
<br />
<br />
satu-satunya hal yang ada dalam pikiranmu<br />
<br />
<br />
dan selalu kamu pikirkan setiap saat….<br />
<br />
<br />
ITU BUKAN CINTA,TETAPI GOMBAL<br />
<br />
<br />
KAMU MENCINTAINYA….<br />
<br />
<br />
Ketika kamu menerima kesalahan dia…<br />
<br />
<br />
Kekurangan Dia…<br />
<br />
<br />
Karena kamu tau itu bagian dari kepribadiannya!!<br />
<br />
<br />
Ketika kamu rela memberikan hatimu…<br />
<br />
<br />
dan bahkan Kematianmu…<br />
<br />
<br />
Ketika kamu dan Hatimu tercabik bila ia sedih…<br />
<br />
<br />
dan berbunga bila ia bahagia…<br />
<br />
<br />
Ketika kamu menangis untuk kepedihannya,<br />
<br />
<br />
meskipun dia cukup tegar menghadapinya…<br />
<br />
<br />
Ketika kamu tidak mempunyai rasa malu untuk<br />
<br />
<br />
menangis di depannya…<br />
<br />
<br />
Ketika kamu tertarik pada orang lain tetapi kamu<br />
<br />
<br />
masih setia bersamanya…<br />
<br />
<br />
Ketika kamu selalu ingin melihat senyumnya,<br />
<br />
<br />
bukan tangisnya…<br />
<br />
<br />
Ketika kamu mau menjadi dirimu sendiri dan mau<br />
<br />
<br />
menunjukkan sisi burukmu di hadapannya…<br />
<br />
<br />
Cinta adalah Pengorbanan…<br />
<br />
<br />
Mencintai adalah membela diri…<br />
<br />
<br />
Cinta adalah Kematian atas Egoisme dan<br />
<br />
<br />
Egosentrisme…<br />
<br />
<br />
Kadang itu menyakitkan, Tetapi itulah harga yang<br />
<br />
<br />
harus di bayar untuk sebuah kata CINTA….<br />
<br />
<br />
DOA AKU....RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-64855526383625001292011-11-09T08:12:00.001-08:002011-11-09T08:12:27.039-08:00MAKNA GARUDA<span class="tanggal"><img src="http://edvimedia.com/templates/eljquery/images/clock.gif" /> Senin, 21 Maret 2011 - 10:22:27 WIB</span><br />
<span class="judul">Arti Lambang Garuda Indonesia</span><br />
<span class="posting">Diposting oleh : <b>EDVImedia</b><br />
Dibaca: <b>5132</b> kali</span><br />
<span class="image"><img border="0" src="http://edvimedia.com/foto_berita/62pancasila.jpg" width="400" /></span><br />
<br />
<span style="font-family: comic sans ms,sand;">Burung Garuda sebagai lambang kebanggaan Indonesia mempunyai makna dan arti yang begitu luas, di dada burung Garuda terdapat 5 (lima) lambang sila dalam PANCASILA.<br />
<br />
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu :<br />
<br />
<br />
<br />
*Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Yamin tersebut.<br />
<br />
*Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945. Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan. Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya:<br />
<br />
Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.<br />
<br />
Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah :<br />
<br />
* Rumusan Pertama : Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni 1945<br />
<br />
* Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus 1945<br />
<br />
* Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27 Desember 1949<br />
<br />
* Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15 Agustus 1950<br />
<br />
* Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959)<br />
<br />
<br />
<br />
Lima Sila Pancasila<br />
<br />
Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dengan lambang bintang mengartikan bahwa kebhinekaan, keragaman agama di Indonesia merupakan bagian hidup rakyat Indonesia dengan naungan Tuhan Yang Maha Kuasa satu sumber cahaya Allah SWT.<br />
<br />
<br />
<br />
Kedua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, yang mengartikan bahwa masyarakat Indonesia mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. <br />
<br />
* Saling mencintai sesama manusia.<br />
<br />
* Mengembangkan sikap tenggang rasa.<br />
<br />
* Tidak semena-mena terhadap orang lain.<br />
<br />
* Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.<br />
<br />
* Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.<br />
<br />
* Berani membela kebenaran dan keadilan.<br />
<br />
* Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia Internasional dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.<br />
<br />
<br />
<br />
Ketiga Persatuan Indonesia <br />
<br />
* Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.<br />
<br />
* Rela berkorban demi bangsa dan negara.<br />
<br />
* Cinta akan Tanah Air.<br />
<br />
* Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.<br />
<br />
* Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. <br />
<br />
<br />
<br />
Keempat Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perweakilan yang bermakna<br />
<br />
* Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.<br />
<br />
* Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.<br />
<br />
* Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil keputusan bersama.<br />
<br />
* Berrembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan.<br />
<br />
<br />
<br />
Kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Makna sila ini adalah:<br />
<br />
* Bersikap adil terhadap sesama.<br />
<br />
* Menghormati hak-hak orang lain.<br />
<br />
* Menolong sesama.<br />
<br />
* Menghargai orang lain.<br />
<br />
* Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama<br />
<br />
<br />
<br />
Sedangkan Makna dari Lambang Garuda Pancasila<br />
<br />
* Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia<br />
<br />
* Simbol-simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila, yaitu:<br />
<br />
* Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa<br />
<br />
* Rantai melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab<br />
<br />
* Pohon beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia<br />
<br />
* Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan<br />
<br />
* Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia<br />
<br />
* Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani dan putih berarti suci<br />
<br />
* Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa<br />
<br />
* Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain:<br />
<br />
* Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17<br />
<br />
* Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8<br />
<br />
* Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19<br />
<br />
* Jumlah bulu di leher berjumlah 45<br />
<br />
* Pita yg dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda beda, tetapi tetap satu jua”.</span>RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-45408222692949322452011-11-09T07:50:00.000-08:002011-11-09T07:50:14.826-08:00<h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://anaxmuda.blogspot.com/2011/09/mau-tahu-kenapa-baret-tni-miring.html">Mau Tahu Kenapa baret TNI miring Kekanan ???</a> </h3><div class="post-subheader"> <span class="post-author vcard"> </span> <span class="date-post"> <script>
document.write(ultimaFecha);
</script> </span> </div><div style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; text-align: center;"> <script>
/** Konten Atas **/
var sitti_pub_id = "BC0004406";
var sitti_ad_width = "728";
var sitti_ad_height = "90";
var sitti_ad_type = "3";
var sitti_ad_number = "4";
var sitti_ad_name = "Konten Atas";
var sitti_dep_id = "14217";
</script> <script src="http://stat.sittiad.com/delivery/sittiad.b1.js">
</script><iframe frameborder="0" height="90" hspace="0" marginheight="0" marginwidth="0" scrolling="no" src="http://ads.sittiad.com/serving/ad.bigtable.php?rand=249761851023688&sitti_pub_id=BC0004406&type=3&sitti_ad_number=4&d=14217" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;" vspace="0" width="728"> &amp;amp;lt;p&amp;amp;gt;Your browser does not support iframes.&amp;amp;lt;/p&amp;amp;gt; </iframe> <script type="text/javascript">
<!--
document.write('<s'+'cript type="text/javascript" src="http://nusantaraklik.com/show.php?z=3&pl=4&j=1&code='+new Date().getTime()+'"></s'+'cript>');
// -->
</script><script src="http://nusantaraklik.com/show.php?z=3&pl=4&j=1&code=1320852880669" type="text/javascript">
</script> <noscript> <iframe src="http://nusantaraklik.com/show.php?z=3&pl=4" width="120" height="90" marginwidth="0" marginheight="0" hspace="0" vspace="0" frameborder="0" scrolling="no"></iframe> </noscript> </div><div style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; text-align: center;"> </div><div id="iklan14495174323317255587"> <div style="text-align: center;"> TENTARA PAKAI BARET MIRING, MIRING KEMANA ? <br />
<br />
BARET,adalah tutup kepala yang berbentuk bulat dan biasanya digunakan oleh tentara atau militer. Coba perhatikan, kemanakah ”miring” nya baret itu?. Ada yang ke kiri dan ke kanan kan? Apakah mereka salah pakai? Lantas posisi manakah yang benar?</div><div style="margin: 5px 20px 20px; text-align: center;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"> <b>Spoiler</b> for <i>koppasus</i>: </div><div class="alt2" style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;"> <img alt="" border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3buahJztR-pIGWlbJDAtBw-d-L67z2Dq-ge1yJrvb6aS7AJHMb5RCNea2N260NX2e32Hh3axuNiJHUeXXS6IGVQM6mUuQoT00oY_wO64KAf6OLX1QeUVPIEpRJfiMVTio6-k7Ic4cOB8/s640/kopassus-bantul.jpg" width="444" /> </div></div>Topi baret hanya dikenakan oleh tentara yang memiliki fungsi tempur. Di negara kita, setiap ”angkatan” memiliki pasukan tempurnya, dan warna baretnya masing-masing. Ada Baret Merah milik KOPASSUS, Baret Jingga Milik PASKHAS AU, Baret Hijau milik KOSTRAD, Baret Hitam milik KAVELERI, dan sebagainya.<br />
<br />
Semua baret itu dikenakan ”miring” ke kanan, artinya posisi ”emblem” ada di kiri pemakai, dan miring ke kanan.<br />
<br />
Tapi coba lihat baret milik POLISI MILITER yang biru muda itu, atau baret biru tua milik BRIMOB, atau milik korps RESERSE, miringya bukan ke kanan tapi ke kiri.<br />
<div style="margin: 5px 20px 20px; text-align: center;"> </div></div><div style="clear: both; margin: 10px 0pt;"> <div style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; text-align: center;"> <br />
</div></div><div id="iklan24495174323317255587">style="margin-bottom: 2px;"> <b>Spoiler</b> for <i>polisi</i>: <div class="alt2" style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;"> <img alt="" border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1HlJNi8qDMry4TKt3qeKAMEDTZTv1ktW9trYMI0u6Mjsqxs-l7FDv45mt3FJ5ce2ep7WSgr_NYrhBothgiWqiCGaatVSOMdeDGjLUXRhXxdMz-zjxiRWKdeAK0vNKszbnEK4WBlsTPSA/s640/brimob.jpg" width="444" /> </div>Baret yang ”miring” ke kiri adalah baret yang dikenakan oleh pasukan yang memiliki tugas kemanan dan pengamanan serta penegakkan hukum.Sedangkan yang miring kekana artinya pasukan itu adalah pasukan siap tempur.<br />
<br />
Ada juga nih pramuka ternyata pramuka yang baretnya miring ke kanan yang artinya pasukan ini adalah pasukan siap tempur.<br />
Menurut sejarah ini dikarenakan pramuka pada saat itu menjadi pasukan cadangan dalam pertempuran.<br />
<div style="margin: 5px 20px 20px; text-align: center;"> <div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"> <b>Spoiler</b> for <i>pramuka</i>: </div><div class="alt2" style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;"> <img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioEgkWUYheN-1YL2ChjmJgb-WHXXzSKS9f39CT4ZDEaT-878TvghYTCATtX5QqMJPWtISf1vAkpjQwwb9yppED-cypys4TTg83T759_YTpBvIPi-gGzH_K6ynzC8rVJHjP1ut-7cgAu7Y/s1600/Pramuka+tempo+dulu.jpg" /> </div></div><span></span></div>RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-40760482990855759922011-11-09T07:46:00.000-08:002011-11-09T07:46:20.679-08:00<h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://anaxmuda.blogspot.com/2011/09/mau-tahu-kenapa-baret-tni-miring.html">Mau Tahu Kenapa baret TNI miring Kekanan ???</a></h3><h3 class="post-title entry-title">MUHAMAD YAZAR ZEEN TANJUNG </h3><h3 class="post-title entry-title">TENTARA PAKAI BARET MIRING, MIRING KEMANA ? </h3><div class="post-subheader"><span class="post-author vcard"> </span> <span class="date-post"> <script>
document.write(ultimaFecha);
</script> </span> </div><div style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; text-align: center;"><script>
/** Konten Atas **/
var sitti_pub_id = "BC0004406";
var sitti_ad_width = "728";
var sitti_ad_height = "90";
var sitti_ad_type = "3";
var sitti_ad_number = "4";
var sitti_ad_name = "Konten Atas";
var sitti_dep_id = "14217";
</script> <script src="http://stat.sittiad.com/delivery/sittiad.b1.js">
</script><iframe frameborder="0" height="90" hspace="0" marginheight="0" marginwidth="0" scrolling="no" src="http://ads.sittiad.com/serving/ad.bigtable.php?rand=249761851023688&sitti_pub_id=BC0004406&type=3&sitti_ad_number=4&d=14217" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;" vspace="0" width="728">&amp;lt;p&amp;gt;&amp;amp;amp;amp;amp;amp;lt;p&amp;amp;amp;amp;amp;amp;gt;Your browser does not support iframes.&amp;amp;amp;amp;amp;amp;lt;/p&amp;amp;amp;amp;amp;amp;gt; &amp;lt;/p&amp;gt;</iframe> <script type="text/javascript">
<!--
document.write('<s'+'cript type="text/javascript" src="http://nusantaraklik.com/show.php?z=3&pl=4&j=1&code='+new Date().getTime()+'"></s'+'cript>');
// -->
</script><script src="http://nusantaraklik.com/show.php?z=3&pl=4&j=1&code=1320852880669" type="text/javascript">
</script> <noscript> &amp;lt;iframe src="http://nusantaraklik.com/show.php?z=3&amp;amp;pl=4" width="120" height="90" marginwidth="0" marginheight="0" hspace="0" vspace="0" frameborder="0" scrolling="no"&amp;gt;&amp;lt;/iframe&amp;gt; </noscript> </div><div id="iklan14495174323317255587"><div style="text-align: center;"><br />
BARET,adalah tutup kepala yang berbentuk bulat dan biasanya digunakan oleh tentara atau militer. Coba perhatikan, kemanakah ”miring” nya baret itu?. Ada yang ke kiri dan ke kanan kan? Apakah mereka salah pakai? Lantas posisi manakah yang benar?</div><div style="margin: 5px 20px 20px; text-align: center;"><div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>koppasus</i>: </div><div class="alt2" style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;"><img alt="" border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3buahJztR-pIGWlbJDAtBw-d-L67z2Dq-ge1yJrvb6aS7AJHMb5RCNea2N260NX2e32Hh3axuNiJHUeXXS6IGVQM6mUuQoT00oY_wO64KAf6OLX1QeUVPIEpRJfiMVTio6-k7Ic4cOB8/s640/kopassus-bantul.jpg" width="444" /> </div></div>Topi baret hanya dikenakan oleh tentara yang memiliki fungsi tempur. Di negara kita, setiap ”angkatan” memiliki pasukan tempurnya, dan warna baretnya masing-masing. Ada Baret Merah milik KOPASSUS, Baret Jingga Milik PASKHAS AU, Baret Hijau milik KOSTRAD, Baret Hitam milik KAVELERI, dan sebagainya.<br />
<br />
Semua baret itu dikenakan ”miring” ke kanan, artinya posisi ”emblem” ada di kiri pemakai, dan miring ke kanan.<br />
<br />
Tapi coba lihat baret milik POLISI MILITER yang biru muda itu, atau baret biru tua milik BRIMOB, atau milik korps RESERSE, miringya bukan ke kanan tapi ke kiri.<br />
<div style="margin: 5px 20px 20px; text-align: center;"></div></div><div style="clear: both; margin: 10px 0pt;"><div style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe frameborder="0" height="260" marginheight="0" marginwidth="0" src="http://sebar.idblognetwork.com/psg_ppa.php?id_blog=2789&sz=300x250" width="310"></iframe> <script src="http://scr.kliksaya.com/js-ad.php?zid=58780" type="text/javascript">
</script><iframe border="0" frameborder="0" height="250" marginheight="0" marginwidth="0" scrolling="no" src="http://scr3.kliksaya.com/ifr-ad.php?zid=58780" style="border: medium none;" width="300"></iframe> </div><br />
</div></div><div id="iklan24495174323317255587">style="margin-bottom: 2px;"> <b>Spoiler</b> for <i>polisi</i>: <br />
<div class="alt2" style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;"><img alt="" border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1HlJNi8qDMry4TKt3qeKAMEDTZTv1ktW9trYMI0u6Mjsqxs-l7FDv45mt3FJ5ce2ep7WSgr_NYrhBothgiWqiCGaatVSOMdeDGjLUXRhXxdMz-zjxiRWKdeAK0vNKszbnEK4WBlsTPSA/s640/brimob.jpg" width="444" /> </div>Baret yang ”miring” ke kiri adalah baret yang dikenakan oleh pasukan yang memiliki tugas kemanan dan pengamanan serta penegakkan hukum.Sedangkan yang miring kekana artinya pasukan itu adalah pasukan siap tempur.<br />
<br />
Ada juga nih pramuka ternyata pramuka yang baretnya miring ke kanan yang artinya pasukan ini adalah pasukan siap tempur.<br />
Menurut sejarah ini dikarenakan pramuka pada saat itu menjadi pasukan cadangan dalam pertempuran.<br />
<div style="margin: 5px 20px 20px; text-align: center;"><div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Spoiler</b> for <i>pramuka</i>: </div><div class="alt2" style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioEgkWUYheN-1YL2ChjmJgb-WHXXzSKS9f39CT4ZDEaT-878TvghYTCATtX5QqMJPWtISf1vAkpjQwwb9yppED-cypys4TTg83T759_YTpBvIPi-gGzH_K6ynzC8rVJHjP1ut-7cgAu7Y/s1600/Pramuka+tempo+dulu.jpg" /> </div></div>sumber :<a class="smarterwiki-linkify" href="http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7138169">http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7138169</a> <br />
<div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: center; text-decoration: none;"></div></div><script type="text/javascript">
var obj0=document.getElementById("iklan14495174323317255587");
var obj1=document.getElementById("iklan24495174323317255587");
var s=obj1.innerHTML;
var t=s.substr(0,s.length/2);
var r=t.lastIndexOf(" ");
if(r>0) {obj0.innerHTML=s.substr(0,r);obj1.innerHTML=s.substr(r+1);}
</script> <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://anaxmuda.blogspot.com/" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJbJidHlVVd7zWnM4kF0cEnRsDkhVMQ3kxEDt8J-c8R2JMxpgZZUjBE2lSX9hmwpJ2716QOOfYOiS1p0ryUWsZx01308EHBNIOjcxPA-foFITsE0tBTIWL3Pd2L1jXQ4BrOXASJvpKdoI/s1600/footer.PNG" /></a></div><br />
<br />
<center> <br />
<script type="text/javascript">
<!--
zone = "10";
pl = "2";
shape = "2";
c_border = "000000";
c_background = "000000";
c_text1 = "ffffff";
c_text2 = "ff6600";
c_text3 = "ff6600";
c_text4 = "ff6600";
c_text5 = "ffffff";
url = "http://nusantaraklik.com";
//-->
</script> <script src="http://nusantaraklik.com/show.js" type="text/javascript">
</script><script language="JavaScript" src="http://nusantaraklik.com/show.php?z=10&w=0&pl=2&ad_type=0&shape=2&c_border=000000&c_background=000000&c_text1=ffffff&c_text2=ff6600&c_text3=ff6600&c_text4=ff6600&c_text5=ffffff&c_text6=0&c_text7=0&c_text8=0&c_text9=0&c_text10=0&code=1320852883940">
</script><iframe frameborder="0" height="300" hspace="0" marginheight="0" marginwidth="0" scrolling="no" src="http://nusantaraklik.com/show_i.php?b=419728" vspace="0" width="300"></iframe> <script src="http://scr.kliksaya.com/js-ad.php?zid=58776" type="text/javascript">
</script><iframe border="0" frameborder="0" height="250" marginheight="0" marginwidth="0" scrolling="no" src="http://scr3.kliksaya.com/ifr-he.php?zid=58776" style="border: medium none;" width="300"></iframe> </center><br />
Dari Sini Sumbernya: <a href="http://anaxmuda.blogspot.com/2011/09/mau-tahu-kenapa-baret-tni-miring.html#ixzz1dDtA9vN8" style="color: #003399;">http://anaxmuda.blogspot.com/2011/09/mau-tahu-kenapa-baret-tni-miring.html#ixzz1dDtA9vN8</a>RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-63830041582111104262011-10-29T01:56:00.000-07:002011-10-29T01:56:51.025-07:00TRADISI RESIMEN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguNx9vgHQoqyBiGrZNmmDJnz1flQrdym8dsMg3jOXxR6sSlCvcwbCdwfMI_PEPi8WO-Tnp0LUALPCkEeR1_Q-LB3S02G028folsafs4vKIel0xmFkXXCDXgn7BIRi33j5_WM-wuQ8EqgQ/s1600/DSC04459.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguNx9vgHQoqyBiGrZNmmDJnz1flQrdym8dsMg3jOXxR6sSlCvcwbCdwfMI_PEPi8WO-Tnp0LUALPCkEeR1_Q-LB3S02G028folsafs4vKIel0xmFkXXCDXgn7BIRi33j5_WM-wuQ8EqgQ/s1600/DSC04459.JPG" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG0Jl94oyOGhTDrYg1N4rCrhiQuPtH8fsAW_odPVkvibKVL5O_349O-6b5MjdU5zqb3hjbjzBh2G4Lf2mj3t2dh5FO_YUb_uuYOvig3KkUALlCJDOR-m4PJ_KHfe4suJQTQkwHTjwsLzY/s1600/DSC04429.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG0Jl94oyOGhTDrYg1N4rCrhiQuPtH8fsAW_odPVkvibKVL5O_349O-6b5MjdU5zqb3hjbjzBh2G4Lf2mj3t2dh5FO_YUb_uuYOvig3KkUALlCJDOR-m4PJ_KHfe4suJQTQkwHTjwsLzY/s1600/DSC04429.JPG" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2a6IjDMeaobZAGkJRyvlZwYrj0nymQ_K2F-NQKtcMvARxtN1BvsQeCPGg-eFd8OQgG2hKDEgzvJzEY_BmyLUYZYqx4hOsIH1Tgvycrj1QCozOHxEmKiSdVnrsj14wwvSxEfxLGEZv6KQ/s1600/DSC04458.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2a6IjDMeaobZAGkJRyvlZwYrj0nymQ_K2F-NQKtcMvARxtN1BvsQeCPGg-eFd8OQgG2hKDEgzvJzEY_BmyLUYZYqx4hOsIH1Tgvycrj1QCozOHxEmKiSdVnrsj14wwvSxEfxLGEZv6KQ/s1600/DSC04458.JPG" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTIWE_hNt3Rrtx7nQTCsT07DKrhRwUkbBNcMkYrDpZOO0v2-dxCOLmuuNjpsYgvYz3qDPF2jiKRRb1xgjBTBEtJEOwZ5-IvpiLK2usk7-Z6RybOdlQp54obeoeFGJJ5I8dFtTWbnus6TU/s1600/DSC04443.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTIWE_hNt3Rrtx7nQTCsT07DKrhRwUkbBNcMkYrDpZOO0v2-dxCOLmuuNjpsYgvYz3qDPF2jiKRRb1xgjBTBEtJEOwZ5-IvpiLK2usk7-Z6RybOdlQp54obeoeFGJJ5I8dFtTWbnus6TU/s320/DSC04443.JPG" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEissiIZfjCHov68bAyG7o-JFzm9V8gkcbaRP8NEinef5WQcICC1QHbyrvynpdG4PDL4bKOogCH2hYS6dkBZxzV_JFHmekeNWxXr9uFVQTXuJPaTrZAicw55zGFJloIzYZ_zwpHqQc191eI/s1600/DSC04499.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEissiIZfjCHov68bAyG7o-JFzm9V8gkcbaRP8NEinef5WQcICC1QHbyrvynpdG4PDL4bKOogCH2hYS6dkBZxzV_JFHmekeNWxXr9uFVQTXuJPaTrZAicw55zGFJloIzYZ_zwpHqQc191eI/s320/DSC04499.JPG" width="240" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA7BM3ylSgynMvPWVjagwCaQE9Pji9T1Z7kiAMDHCjuF5zvTuaQSkejLHtyhp2oAcT9gvBfTsTUqCG-4QbM5haE7kLylewiSQXGNZJt194A5nkmOpVb-QnFpYpHzmdHNnLK4_krMmqVY4/s1600/DSC04541.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA7BM3ylSgynMvPWVjagwCaQE9Pji9T1Z7kiAMDHCjuF5zvTuaQSkejLHtyhp2oAcT9gvBfTsTUqCG-4QbM5haE7kLylewiSQXGNZJt194A5nkmOpVb-QnFpYpHzmdHNnLK4_krMmqVY4/s1600/DSC04541.JPG" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3doREVnX-gi82P-SmpJ0eQGqiH-llrboXgac1IhL4aqrWs1zYMsdgNu6vaMHXq_zdtA1tp3FT8Iqr9TT0W9U_-uK_QVGeNyWKcRy9NmuX976zDvoBtEJ8SwI-aaOgW-8kqrZNVZ6vquA/s1600/DSC04455.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3doREVnX-gi82P-SmpJ0eQGqiH-llrboXgac1IhL4aqrWs1zYMsdgNu6vaMHXq_zdtA1tp3FT8Iqr9TT0W9U_-uK_QVGeNyWKcRy9NmuX976zDvoBtEJ8SwI-aaOgW-8kqrZNVZ6vquA/s1600/DSC04455.JPG" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicDyZOhdNZ5OPmt4zeOsax1wspGMYjPz1OMHjdDAQGLp_-x81G7wtAcLXCflTH-aw9Pr9ae7XVSaW1efIHc363NcjmmFnnsgSbzmfAEE2drjAZ0oxnrWwzem_ysm-H71s4kvkI2Os2Vgc/s1600/DSC04588.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicDyZOhdNZ5OPmt4zeOsax1wspGMYjPz1OMHjdDAQGLp_-x81G7wtAcLXCflTH-aw9Pr9ae7XVSaW1efIHc363NcjmmFnnsgSbzmfAEE2drjAZ0oxnrWwzem_ysm-H71s4kvkI2Os2Vgc/s320/DSC04588.JPG" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0UspilpIdYCiw4Vx41Rt5Zg8bnkPbOhm20Jsf_Y2jlp0ymiTnqkWkVCFVb963rdFiDZvct8UUB_1h5Pz3hN1RTkpjMjnsHTjKn7U_DeOUQ8KltVZgytpEI7DOsoqUeQndGYlF-FilCdk/s1600/DSC04598.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0UspilpIdYCiw4Vx41Rt5Zg8bnkPbOhm20Jsf_Y2jlp0ymiTnqkWkVCFVb963rdFiDZvct8UUB_1h5Pz3hN1RTkpjMjnsHTjKn7U_DeOUQ8KltVZgytpEI7DOsoqUeQndGYlF-FilCdk/s1600/DSC04598.JPG" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio7TuI2xyqTw1cTIypUmORz_qIklPIWUqrnm16ydghyphenhyphenivhziG9Atd_iBk6jbUhFN2uwMQidg-rVtw-5DSEbbJtoX_CDZYGiw68BWsnrRJzrLpekiWcyU1ZseRuY8TjmnYvUMZi6K4h3VY/s1600/DSC04667.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio7TuI2xyqTw1cTIypUmORz_qIklPIWUqrnm16ydghyphenhyphenivhziG9Atd_iBk6jbUhFN2uwMQidg-rVtw-5DSEbbJtoX_CDZYGiw68BWsnrRJzrLpekiWcyU1ZseRuY8TjmnYvUMZi6K4h3VY/s1600/DSC04667.JPG" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_cqHQY2fAyOHyhkhTnt56RPJ15QtvdGcxHEecK8W-74r6OrYVLUmllbatKdHlnAvRZMlkyUQBWWvijgPfxL4dowKoDl6LswecqkipVpWVAUYX41TbcrN4AmoWg5ResRIY16VHcTcGc6s/s1600/DSC04820.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_cqHQY2fAyOHyhkhTnt56RPJ15QtvdGcxHEecK8W-74r6OrYVLUmllbatKdHlnAvRZMlkyUQBWWvijgPfxL4dowKoDl6LswecqkipVpWVAUYX41TbcrN4AmoWg5ResRIY16VHcTcGc6s/s1600/DSC04820.JPG" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMBGGg63H5p9ZNRt2t2L9asZQ7EzmTmHyeU0JuDMX7660ktKPEc0NYKemtTXfHYE_8SQqOxDOQrr0RhWQCbzhsSUlfucw3J_9mXHNVK9qeHVkpd4LWHgrHVpv8V4C-Lt8Dabiauu5JNxs/s1600/DSC04419.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMBGGg63H5p9ZNRt2t2L9asZQ7EzmTmHyeU0JuDMX7660ktKPEc0NYKemtTXfHYE_8SQqOxDOQrr0RhWQCbzhsSUlfucw3J_9mXHNVK9qeHVkpd4LWHgrHVpv8V4C-Lt8Dabiauu5JNxs/s1600/DSC04419.JPG" /></a></div>RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-44731812803063197892011-10-24T17:58:00.000-07:002011-10-24T17:58:38.657-07:00PENGERTIAN DISIPLINMUHAMMAD YAZAR ZENN TANJUNG<br />
<div class="posttitle"> <h2 class="pagetitle">Pengertian Disiplin Diri<strong></strong> </h2></div><div style="text-align: justify;">Sebelum beranjak pada pembahasan inti yaitu cara/tips yang dapat digunakan untuk melatih diri menjadi lebih disiplin, kita harus mengenal dahulu apa itu yang disebut disiplin. Banyak sekali dari kita yang mengerti dan paham disiplin tapi ketika ditanya tentang arti disiplin mereka agak kebingungan. Disiplin diri adalah sikap patuh kepada waktu dan peraturan yang ada. Dari pengertian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa disiplin itu mengandung dua makna yaitu patuh waktu dan juga peraturan atau tata tertib.</div><div style="text-align: justify;">Patuh pada waktu, tentunya kita sering mendengar kata disiplin waktu. Disiplin memiliki arti demikian ketika kita dihadapkan pada waktu dalam melakukan sesuatu artinya dalam melakukan sesuatu tersebut kita memiliki sebuah tanggungjawab kepada waktu. Contoh realnya seperti ini, sebagai pelajar kita tentu mengetahui jam masuk sekolah kita sehingga kita sebisa mungkin untuk datang ke sekolah lebih awal agar tidak terlambat. Dari contoh tersebut kita dapat mengetahui kalau seorang pelajar yang disiplin itu memiliki tanggung jawap pada waktu yang berupa jam masuk sekolah.</div><div style="text-align: justify;">Patuh pada tata tertib atau peraturan, di sekolah sebagai pelajar tentunya kita telah mengetahui tata tertib sekolah. Di lingkungan masyarakat kita juga telah mengenal itu norma. Di dalam keluarga juga dapat di temui sebuah aturan meskipun biasa tak tertulis. Disiplin memiliki arti demikian ketika dihadapkan kepada peraturan peraturan atau tata tertib saat ingin melakukan sesuatu. Setiap peraturan itu bersifat mengikat artinya siapapun yang berada pada lingkungan yang memiliki suatu peraturan secara tidak langsung orang tersebut memiliki tanggung jawab pada peraturan tersebut. Ketika orang tersebut mematuhi peraturan tersebut maka ia telah bersikap disiplin dan ketika berbuat sebaliknya dia telah berbuat tidak disiplin dan akan dikenai sanksi sesuai aturan yang berlaku.</div><div style="text-align: justify;">Kedua makna ini harus dipenuhi oleh setiap orang jika ingin disebut telah memiliki sikap disiplin diri. Sikap disiplin diri ini merupakan sebuah sikap kebiasaan, artinya sesorang yang telah terbiasa disiplin akan mudah untuk berlaku disiplin dimanapun dia berada tetapi ketika seseorang tersebut tidak terbiasa maka dia juga akan sulit untuk berlaku disiplin dimanapun itu.</div><br />
<br />
Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda – beda, oleh karena<br />
itu disiplin mempunyai berbagai macam pengertian. Pengertian tentang<br />
disiplin telah banyak di definisikan dalam berbagai versi oleh para ahli. Ahli<br />
yang satu mempunyai batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya.<br />
Definisi pertama yang berhubungan dengan disiplin diantaranya<br />
seperti yang dikemukakan oleh Andi Rasdiyanah (1995 : 28) yaitu kepatuhan<br />
untuk menghormati dan melaksanakan suatu system yang mengharuskan<br />
orang untuk tunduk pada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku.<br />
Dengan kata lain, disiplin adalah kepatuhan mentaati peraturan dan ketentuan<br />
yang telah ditetapkan.<br />
Sedangkan Depdiknas (1992 : 3) disiplin adalah :<br />
“ Tingkat konsistensi dan konsekuen seseorang terhadap suatu komitmen atau<br />
kesepakatan bersama yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai<br />
waktu dan proses pelaksanaan suatu kegiatan”.<br />
Seirama dengan pendapat tersebut diatas, Hurlock (1978 : 82)<br />
mengemukakan pendapatnya tentang disiplin tersebut :<br />
<br />
xxiii<br />
“ Disiplin merupakan cara masyarakat mengajar anak berperilaku moral yang<br />
disetujui kelompok”.<br />
Dari berbagai macam pendapat tentang definisi disiplin diatas, dapat<br />
diketahui bahwa disiplin merupakan suatu sikap moral siswa yang terbentuk<br />
melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai – nilai<br />
ketaatan, kepatuhan, keteraturan dan ketertiban berdasarkan acuan nilai moral.<br />
Siswa yang memiliki disiplin akan menunjukkan ketaatan, dan<br />
keteraturan terhadap perannya sebagai seorang pelajar yaitu belajar secara<br />
terarah dan teratur. Dengan demikian siswa yang berdisiplin akan lebih<br />
mampu mengarahkan dan mengendalikan perilakunya. Disiplin memiliki<br />
peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia terutama siswa dalam<br />
hal belajar. Disiplin akan memudahkan siswa dalam belajar secara terarah dan<br />
teratur.RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-44747966254096044352011-10-21T18:09:00.000-07:002011-10-21T18:09:00.110-07:00<h2 class="topic-title"><img alt="" src="http://illiweb.com/fa/empty.gif" />MUHAMMAD YAZAR ZEEN TANJUNG</h2><h2 class="topic-title"> </h2><h2 class="topic-title"><a href="http://singkawang.omgforum.net/t28-puisi-buat-ibu#112" name="112">Puisi Buat Ibu</a></h2><div class="author"><img alt="Post" class="sprite-icon_post_target" src="http://illiweb.com/fa/empty.gif" title="Post" /> </div>Ibu<br />
<br />
Aku lahir tanpa apa-apa,<br />
Engkaulah yang mengajariku segalanya,<br />
Membesarkanku dengan segala upaya,<br />
Berharap aku kan jadi orang yang berguna..<br />
<br />
Ketika aku menangis dalam takut,<br />
Engkaulah yang menenangkanku..<br />
Dan ketika aku jatuh sakit,<br />
Engkaulah yang selalu berada di sampingku..<br />
<br />
Engkau menegurku ketika aku salah,<br />
Engkau mengingatkanku ketika aku lupa,<br />
Engkau menghiburku ketika aku sedih,<br />
Engkaulah yang menyembuhkanku ketika aku terluka..<br />
<br />
Kini aku telah dewasa,<br />
Berusaha mengejar dan meraih cita-cita,<br />
Berharap kan menjadi orang yang berguna,<br />
Demi mewujudkan harapan dan impian keluarga..<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: tahoma,new york,times,serif;">besar pengorbanan yg Engkau berikan<br />
tak satu’pun langkah’mu yg tak berarti di hidupku<br />
kau keluarkan semua tenaga’mu untuk melahirkan’ku<br />
meski semua yg terbaik telah ku berikan pada’mu<br />
itu semua tak akan bisa menggantikan semua secoret kata ini, kutuliskan<br />
betapa besar pengorbanan’mu untuk anak’mu<br />
kini aku bisa memahami,<br />
betapa berartinya diri’mu di dunia’ku<br />
<a href="http://www.gudangpuisi.com/2011/06/tak-mampu-2.html" title="Baca juga puisi Tak mampu..">tak mampu</a> aku membalas semua pengorbanan’mu<br />
hanya menghormati dan memberi yg terbaik untuk’mu</span></span><br />
<br />
Untukmu <a href="http://www.gudangpuisi.com/2011/07/ayah-4.html" title="Baca juga puisi Ayah..">Ayah</a> Untukmu Ibu<br />
Kasihmu… sayangmu… selalu kau berikan padaku…<br />
Kau banting tulangmu… kau peras keringatmu…<br />
Namun kau selalu berusaha tersenyum didepanku…<br />
Walau ku sering mendurhakaimu…<br />
kau tak pernah berhenti memberi semua itu…<br />
Kau pun tak pernah sedikitpun meminta balasan dariku…<br />
Karena ku tau… kau lakukan semua itu…<br />
Hanya untuk membuatku bahagia…<br />
Kau cahaya hidupku…<br />
kau pelita dalam setiap langkahku…<br />
Maafkan…bila aku belum bisa membalas semua kebaikan yang telah kau berikan untukku…<br />
Tetapi Aku berjanji… aku akan selalu berusaha dan berdo’a semampuku… untuk kebahagiaanmu di masa tua mu nanti…<br />
Agar kau selalu tersenyum… walaupun apa yang ku beri… tidak sebesar apa yang ku terimaRESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-35640771474629365222011-10-21T18:01:00.000-07:002011-10-21T18:01:32.450-07:00puisi Q<div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><strong>MUHAMMAD YAZAR ZENN TANJUNG </strong></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><strong>“Apapun yang terjadi patut di syukuri…”</strong></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><strong><em>Apakah benar ada seorang manusia yg slalu besyukur atas segala kesedihan yang menimpanya???</em></strong></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><em> </em>Hal itulah yang pertama kali terlintas dipikiranku…</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Awalnya aku adalah seorang gadis naif yang takut akan goresan-goresan luka dari setan yang bernama “cinta” …</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Karena cinta, aku harus menikmati indahnya suasana gerimis senja menjadi hal yang paling aku takuti di dunia…</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Karena cinta, aku menjadi seorang gadis lugu yang sering dijahili pria-pria iblis berwajah malaikat karena ketertutupan hatiku…</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Karena cinta, senyum tulus dari sosok peri yang tumbuh dihatiku yang suci menjadi senyum kaku kebencian dari sosok penyihir yang hidup di bagian hatiku yang gelap.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Karena cinta, kebahagianku lenyap di telan gelapnya malam, aku benci setiap kedipan bintang-bintang dan lembutnya cahaya bulan yang menyentuh wajahku yang pucat.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Karena semua hal-hal khoyol itu telah membunuhku dalam ketidakberdayaan cinta</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><strong><em>Aku takut di sakiti, selama itulah aku takkan pernah untuk jatuh cinta lagi…</em></strong></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tapi kata-katanya membuat aku benci untuk mengakui bahwa hatiku berkata<strong>…”<em>aku ingin mengenal sosoknya”</em></strong></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><em> </em><span id="more-129"></span></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Kenapa aku bisa begitu percaya untuk menitipkan hatiku yang sayapnya t’lah patah? Kenapa aku bisa begitu percaya dia bisa menyembuhkan luka dari serpihan kaca-kaca kebencian yang selama ini memendam di hatiku? Kenapa aku bisa berpikir dia mengerti sidrom patah hati kronis yang aku derita saat ini? Dan kenapa aku bisa ber pikir <strong><em>“Ku t’lah jatuh cinta”</em></strong></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tidak banyak yang bisa aku ketahui dari dirinya dan kenapa aku harus semudah itu untuk jatuh cinta???</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> </div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Ya Allah…ada sesuatu didirinya yang menarikku untuk menggapainya?</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Bolehkah aku membagi sedikit cintamu ini untuknya?</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tapi…masihkah aku takut terluka?</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dengarkan nyanyian hati ini wahai jiwa yang aku damba. Disini aku terus memanggil namamu dari detak jantung kehidupanku, tersenyum padamu dari gemulainya lantunan doa-doa cinta di bibirku dan berusaha menjaga mimpi-mimpi malammu dengan keterjagaan sholat malamku…</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Ya Allah…apabila aku adalah yang terbaik untuk dirinya, biarkanlah aku hidup di sampingnya. Mendegar debaran detak jantung yang seirama dengan detak jantungku dalam menyerukan nyanyian cintaMu</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Ya Allah…apabila malam lailatul qadar mu adalah hadiah terindah di bulan suci ramadhan, maka dialah malam lailatul qadar ku.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Ya Allah…apabila seorang aisyah berjanji akan memperlihatkan auratnya dari ujung rambut hingga ujung kakinya hanya kepada Rasulullah saw, maka aku adalah wanita paling daif yang dengan ikhlas menitipkan hatiku yang bersayap putih bersinarkan cahaya surga ini hanya padanya.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Ya Allah…salahkah aku berkata, ini bukanlah cinta yang kau haramkan tetapi ini adalah anugrah terindah yang kau halalkan, aku tidak berfikir ini adalah rindu-rindu orang kafir pada kemaksiatan, tapi ini adalah pesan dari surga yang harus ku titipkan di nafasku. Ku mohon ya Allah…biarkan aku hidup dan bernafas untuknya. Bila suatu saat nanti akupun mati cintanya, atas keagunganMu aku tidak akan mati di cintaMu. Seperti cinta-cinta ku yang dulu yang datang dan pergi sesuka hatinya. Karena cintanya bukanlah luka…</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Ya Allah, aku bersyukur karena pernah mengenal sosoknya di nafasku.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Ya Allah, betapa sosok pemuda itu sangat mencintaimu dalam syukurnya atas semua kehendakMu. Aku cemburu…cintanya mengalahkan cintaku. Maka, aku harus bisa mendapatkan cintanya agar aku bisa merasakan betapa dasyatnya cintanya padaMu…Tuhanku!</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> </div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Oh Jibril…jiwaku bergelora, kepada siapa aku harus menitipkan pesan dari lafaz sang fajar yang terbit di hatiku ini?</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tolonglah Jibril…sampaikan padanya, bahwa aku detik ini di atas sajadah cinta, menangis, mengadu kepada Sang Cahaya karena telah mencintainya…</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Berbicaralah kepada sang Raqib dan sang Atib…tuliskan dengan pena emas bertinta kesucian, sejarah cintaku ini, dari awal aku mencintai dan mengakhirinya dan titipkanlah di pintu surga. InsyAllah, aku akan menjemputnya, ketika aku membuka mata di kehidupan keduaku. Maka akupun akan merayu sang Ridwan dengan ayat-ayat cinta Allah. Membacanya di tepi danau pencuci dosa, bersandar di rindangnya pohon kuldi, di temani kecapi, alunan shalawat Nabi. Dikedamaian hati itulah aku akan mengingat perlahan-lahan seorang malaikat bersayap putih yang hidup di jiwa seorang pemuda yang pernah aku kenal di dunia lewat helai demi helai catatan surga.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> </div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><strong>….kemudian malaikat bersayap hitam meninggalkan hati ku yang sekarang t’lah kembali fitrah oleh air zam zam yang ku minum di cintanya..yusufku!!!</strong></div>RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-80306449123540067642011-10-11T18:46:00.000-07:002011-10-11T18:46:33.628-07:00BERITA TERBARU MENWAPENERIMAAN RESIMEN BARU<br />
FOTO-FOTO RESIMEN BARU STAIN BATUSANGKAR ANGKATAN 2011<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhScw_Plo5lnIsUCni0BelISG84l9T9RanJA8dveNY4AqkRhDDtZyU7RBN5kqJYIq0-LQzyUai8jxa5W0snRP3ql9vkfuYHwYfSFA7QZboLlqJWYdaCuiyvBItv2ADIE_Ns88NeU2XXS5E/s1600/04012006935.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhScw_Plo5lnIsUCni0BelISG84l9T9RanJA8dveNY4AqkRhDDtZyU7RBN5kqJYIq0-LQzyUai8jxa5W0snRP3ql9vkfuYHwYfSFA7QZboLlqJWYdaCuiyvBItv2ADIE_Ns88NeU2XXS5E/s320/04012006935.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNWqqzhFCUCi1rQA8pA2lzCqB1HczI0sbTzrSJfEC2C26aweT_tZ7epQmTH-Ig5h1T-OTjhU2Icp615H1f-WrgRIBzJRHwd_sDh5sa_e4VA2xmQ2EzvVK7SIMQKsYZoz1-Qh-CLkxdemQ/s1600/04012006931.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNWqqzhFCUCi1rQA8pA2lzCqB1HczI0sbTzrSJfEC2C26aweT_tZ7epQmTH-Ig5h1T-OTjhU2Icp615H1f-WrgRIBzJRHwd_sDh5sa_e4VA2xmQ2EzvVK7SIMQKsYZoz1-Qh-CLkxdemQ/s320/04012006931.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLfGfRp4jjYtoej90GnOuZy4wICWjkKBURWCzUdn_fD7JO06bXkbfIASzGFz6x-Texdz0ns67qHDQ-5bPhAUEqw2C0aOSs5I8Fmru1BF7jK-yFpKulh-gf2aXspGVTih59TTICwjvxIbY/s1600/04012006933.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLfGfRp4jjYtoej90GnOuZy4wICWjkKBURWCzUdn_fD7JO06bXkbfIASzGFz6x-Texdz0ns67qHDQ-5bPhAUEqw2C0aOSs5I8Fmru1BF7jK-yFpKulh-gf2aXspGVTih59TTICwjvxIbY/s320/04012006933.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDnzGSICqUDlbxzAaaJz8hpeel9gCi5xphh77lF28NraA4bW8vfEz_L_cUeYVkGk1-cXnow-1-mfdEiJVN5QNa5ysz5R6jy1eH8TmMTO18QKkcCdJru8IbTAi3cmGAAVhPmeTXukcMGmA/s1600/04012006935.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDnzGSICqUDlbxzAaaJz8hpeel9gCi5xphh77lF28NraA4bW8vfEz_L_cUeYVkGk1-cXnow-1-mfdEiJVN5QNa5ysz5R6jy1eH8TmMTO18QKkcCdJru8IbTAi3cmGAAVhPmeTXukcMGmA/s320/04012006935.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvdr-wtfZRznJSJtVbi4Lh3wKA5uLiPb5HxgtX_SdXf3wwu8XmCP2YS0G0M0ptT15mY446rmARcSIvbJH4EPOmeztTEubWe4xA6r9lHLuH93v1XcPPjo0hJ6GS0LSRLXLrodtzqxnPnsY/s1600/04012006936.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvdr-wtfZRznJSJtVbi4Lh3wKA5uLiPb5HxgtX_SdXf3wwu8XmCP2YS0G0M0ptT15mY446rmARcSIvbJH4EPOmeztTEubWe4xA6r9lHLuH93v1XcPPjo0hJ6GS0LSRLXLrodtzqxnPnsY/s320/04012006936.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnh514m8GsPT3GNKvI780dTMjWiKJSfmOO5bNHStsN7Fa2doLZJ99pzb4WsuYM4vH2HFiRWEuLmhTLQu2C6OvnryZDcls30GEbsm51_6EKn53BCfe5vD94h0ZtIgZ0bHQ83FfoXnUirBM/s1600/04012006939.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnh514m8GsPT3GNKvI780dTMjWiKJSfmOO5bNHStsN7Fa2doLZJ99pzb4WsuYM4vH2HFiRWEuLmhTLQu2C6OvnryZDcls30GEbsm51_6EKn53BCfe5vD94h0ZtIgZ0bHQ83FfoXnUirBM/s320/04012006939.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEhsKuv1lkuTi8cQdHHZmxNmhba33ck1hKgSBh9g4Y6NbjAHi5ppbai9WcOWItX1_PMx_eiWAmBVWazG4XOmV6Sl1cC8bosraOpUyPz8LwokBl0rBBXOjUKO6otzQwkWmhshZyHrRI1ks/s1600/04012006940.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEhsKuv1lkuTi8cQdHHZmxNmhba33ck1hKgSBh9g4Y6NbjAHi5ppbai9WcOWItX1_PMx_eiWAmBVWazG4XOmV6Sl1cC8bosraOpUyPz8LwokBl0rBBXOjUKO6otzQwkWmhshZyHrRI1ks/s320/04012006940.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV19CKx2LRbuLEMrvlSRevDVNJXdvtlism6-PwoA2_bXOOJzD-quJiT5p60TJnBcaJ99d0oVqkOLvRd5dOqET-SKtDSqKT2NTuWE9eUxPouzReYoFfUAqGN77PJUwDc8KZqRPSRLNf23w/s1600/DSCI0465.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV19CKx2LRbuLEMrvlSRevDVNJXdvtlism6-PwoA2_bXOOJzD-quJiT5p60TJnBcaJ99d0oVqkOLvRd5dOqET-SKtDSqKT2NTuWE9eUxPouzReYoFfUAqGN77PJUwDc8KZqRPSRLNf23w/s320/DSCI0465.JPG" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaotTKBPKol-QDgSicgBhwzn6NGbjkzelLRnCXOIq-oF-Uj309CzSozkZCOSOHd6kFOz3JK158rENHevFBypZE7kFMiPH4Sz15XFxEdcY8cr75qPY5QRyRUWxPOPeDwK3EzFIGfJb6-2A/s1600/DSCI0405.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaotTKBPKol-QDgSicgBhwzn6NGbjkzelLRnCXOIq-oF-Uj309CzSozkZCOSOHd6kFOz3JK158rENHevFBypZE7kFMiPH4Sz15XFxEdcY8cr75qPY5QRyRUWxPOPeDwK3EzFIGfJb6-2A/s320/DSCI0405.JPG" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRkP9Cl8bT-nOpk77Hwlmb8Jybt9JgFCUbMn5zqbiSQ4mVoCLmPknTtZ6vk9ma_AmPZflCoVTSr1e2sPH3-q2BSd3KSEnr8VyVyWM2WXJLjcWr7_QvaP8LVaDnW3gIaz2AboF2G9OKnxM/s1600/DSCI0412.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRkP9Cl8bT-nOpk77Hwlmb8Jybt9JgFCUbMn5zqbiSQ4mVoCLmPknTtZ6vk9ma_AmPZflCoVTSr1e2sPH3-q2BSd3KSEnr8VyVyWM2WXJLjcWr7_QvaP8LVaDnW3gIaz2AboF2G9OKnxM/s320/DSCI0412.JPG" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9w3zJKZ9tRq7ep_Z02dXNwHQ85vr5CO8FAzSva9hlP6njt4hS3scbHLVqFtnysXxqQIWcfExHNU9gS3yWDYENhQtJobP-hY899Y9JGWR13kddog8YAB468_VrAgF9468RgxiDnbUMzas/s1600/DSCI0413.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9w3zJKZ9tRq7ep_Z02dXNwHQ85vr5CO8FAzSva9hlP6njt4hS3scbHLVqFtnysXxqQIWcfExHNU9gS3yWDYENhQtJobP-hY899Y9JGWR13kddog8YAB468_VrAgF9468RgxiDnbUMzas/s320/DSCI0413.JPG" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHGbbjjIfpeiIQPX_cgez2mJLNUx3MBD2SwSX-__mZZIKCrfgmJR1kS7q1e_B4L4XysJxVipsb_JrqXJavCDxc2V0D7NC-vwK3bnlYQ4d2I8wU1omRCQwkCVO77IpI_z-u3dHoSOfg4L0/s1600/DSCI0414.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHGbbjjIfpeiIQPX_cgez2mJLNUx3MBD2SwSX-__mZZIKCrfgmJR1kS7q1e_B4L4XysJxVipsb_JrqXJavCDxc2V0D7NC-vwK3bnlYQ4d2I8wU1omRCQwkCVO77IpI_z-u3dHoSOfg4L0/s320/DSCI0414.JPG" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibzlWpoaL84uJM44ZeD_SGdYhH8MGKNHWc7nt-CJcRwqJmoOay1BYdf38W3mNUq_htdfwjQEXvuaPGsUNVSRTHKeu8c_ffarVYeu3Slb1tsNVvf-3UrU7I3jwdR_0z5ofJz2wVTdybskM/s1600/DSCI0454.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibzlWpoaL84uJM44ZeD_SGdYhH8MGKNHWc7nt-CJcRwqJmoOay1BYdf38W3mNUq_htdfwjQEXvuaPGsUNVSRTHKeu8c_ffarVYeu3Slb1tsNVvf-3UrU7I3jwdR_0z5ofJz2wVTdybskM/s320/DSCI0454.JPG" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhILbCgyJ0nMiGkibJw2bhgDVVi28GKahkkQcU_qZoxxIEvjKbp1qpn4LxnvpdGfRmSndkKiQr9epkXR-Vuq1K7GsQFwtTrUPEi2pIXA31y47nqqqLC8ScXDi-0_Ld1chFJEPIBlffm3Vk/s1600/DSCI0457.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhILbCgyJ0nMiGkibJw2bhgDVVi28GKahkkQcU_qZoxxIEvjKbp1qpn4LxnvpdGfRmSndkKiQr9epkXR-Vuq1K7GsQFwtTrUPEi2pIXA31y47nqqqLC8ScXDi-0_Ld1chFJEPIBlffm3Vk/s320/DSCI0457.JPG" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR6cAA1S6G32yMrpbJJ0yjuGhP8hy3ULqrbdb51eJrdmzjvIhsuoaPGt-6oDoIweV-78gPdPUai4ld11GTLvEvrwLoEFZryUpXbj3sp4EyX-TSjupfBb_BTuje_Meaniu4L2zlcni3oX0/s1600/DSCI0458.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR6cAA1S6G32yMrpbJJ0yjuGhP8hy3ULqrbdb51eJrdmzjvIhsuoaPGt-6oDoIweV-78gPdPUai4ld11GTLvEvrwLoEFZryUpXbj3sp4EyX-TSjupfBb_BTuje_Meaniu4L2zlcni3oX0/s320/DSCI0458.JPG" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy7hbvv0-OuVwznazK5dH-hZmsgNq7n2HVw8C2vl_BQJeqNTLQf3SWnuDFPGk9rZu0eEsRp3jt3-QExqvNN8iR2k1EwpAGwaFVrWkOje05bkH7twfy1na6KVAalAnXwH_VC2EM_6jtUeU/s1600/DSCI0459.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy7hbvv0-OuVwznazK5dH-hZmsgNq7n2HVw8C2vl_BQJeqNTLQf3SWnuDFPGk9rZu0eEsRp3jt3-QExqvNN8iR2k1EwpAGwaFVrWkOje05bkH7twfy1na6KVAalAnXwH_VC2EM_6jtUeU/s320/DSCI0459.JPG" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglRET-bGdQ8vHT7TPjt8pZtowjVcS8rnAxVT61hUHQ-DzjjEumL8EFebL57oCAwBQ1FdbHfe8Q211xjExl5yVeY6J-YRCi-0F-9vtlhKqz4Sw5sxG5CWbg8jwA4u4l029xcViDIY0Sws4/s1600/DSCI0464.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglRET-bGdQ8vHT7TPjt8pZtowjVcS8rnAxVT61hUHQ-DzjjEumL8EFebL57oCAwBQ1FdbHfe8Q211xjExl5yVeY6J-YRCi-0F-9vtlhKqz4Sw5sxG5CWbg8jwA4u4l029xcViDIY0Sws4/s320/DSCI0464.JPG" width="320" /></a></div>RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-48422646154926801322011-10-06T23:57:00.000-07:002011-10-06T23:57:04.954-07:00ILMU TAUHID ILMU KALAMMUHAMMAD YAZAR ZEEN TANJUNG<br />
<br />
<div class="entry"> <div dir="ltr"><strong>Oleh: Mohammad Adlany</strong></div><div dir="ltr"><a href="http://teosophy.files.wordpress.com/2011/03/641hadis-h209.jpg"><img alt="" class="alignleft size-thumbnail wp-image-924" height="112" src="http://teosophy.files.wordpress.com/2011/03/641hadis-h209.jpg?w=150&h=112" title="641Hadis H209" width="150" /></a>Apa yang dimaksud dengan <em>wahdatul wujud</em>? Ragam benda yang berada pada sekumpulan yang memiliki sebuah nama dan nama tersebut juga dengan sesuatu yang lain pada himpunan yang lain menjadi satu nama (yang lain) sehingga pada akhirnya segala sesuatu berada pada satu nama yaitu alam semesta. Akan tetapi, semesta bukan merupakan satu wujud. Lantaran dari satu sisi dikarenakan dua sifat kemahakuasaan dan kepenciptaan Tuhan alam semesta senantiasa berkembang. Kedua, alam semesta dapat dibagi. Alam semesta terbagi menjadi alam non-materi dan materi. Alam non-materi (<em>mujarrad</em>) terbagi menjadi para malaikat dan ruh hingga sampai pada satu per satu malaikat yang tidak dapat terbagi lagi. Adapun alam materil, pembagian ini terus menerus berulang hingga sampai pada materi pertama yang membentuk alam semesta sehingga tidak dapat terbagi lagi. Namun juga tidak terdapat kesatuan (<em>al-wahdat</em>) di antara mereka. Karena tatkala salah satu dari hal yang tak-terbagi ini kita letakkan satu dengan yang lain maka akan membentuk sesuatu yang lain; artinya ia dapat dirangkap.<span id="more-791"></span></div><div dir="ltr">Akan tetapi, Tuhan adalah Mahakuasa tidak terbagi juga tidak berangkap. Dia adalah Esa dan sekali-kali tidak akan menjadi dua. Dia adalah universal dan sekali-kali tidak akan menjadi partikular. Ia tidak beranak dan juga tidak diperanakkan. Dia tiada Tuhan selain-Nya (Allah). Keesaan hanya terkhusus bagi-nya. Dan makhluk-Nya sekali-kali tidak akan pernah sampai pada kedudukan ini.</div><div dir="ltr">Maksud para arif dan filosof terkait dengan <em>wahdatul wujud</em> bukanlah konsep bahwa keseluruhan semesta ini adalah Tuhan; karena keseluruhan tidak memiliki wujud dan kesatuan (<em>al-wahdat</em>) hakiki. <em>Wahdatul wujud</em> juga bukanlah <em>ittihad</em> (persatuan) antara Tuhan dan seluruh entitas lantaran ittihad (dalam artian bahwa terdapat dua hal yang tanpa menghilangkan identitasnya dan dualitasnya kemudian menjadi satu) adalah suatu hal yang mustahil. Demikian juga <em>wahdatul wujud</em> ini tidak bermakna <em>tajâfi</em> (tidak mendiami suatu ruang atau tempat tertentu sehingga dikatakan bersama dengan manifestasi-Nya) atau <em>talabbus</em> (menutup selain-Nya sehingga tidak nampak identitas dan hakikat manifestasi-Nya). </div><div dir="ltr">Yang dimaksud dengan <em>wahdatul wujud</em> adalah bahwa keberadaan dan wujud itu hanya terbatas pada Dzat Allah Swt; segala sesuatu selain Allah merupakan jelmaan dan manifestasi keberadaan-Nya; hal ini bermakna bahwa Allah Swt adalah Keberadaan dan Wujud murni. Kuatnya intensitas dan kesempurnaan wujud-Nya menjadi sebab kecintaan-Nya untuk menjelma dan memanifestasi. Dzat Allah Swt adalah cinta (<em>isyq</em>) dan <em>mahabba</em> itu sendiri. Dan hal yang paling dicintai di sisi-Nya adalah menyaksikan Dzat-Nya sendiri dengan jalan menyaksikan jelmaan-jelmaan Dzat-Nya sendiri yang disebut sebagai “<em>istijlâ</em>” (menjelmanya Dzat Allah Swt untuk Dzat-Nya sendiri dalam entifikasi).</div><div dir="ltr"><em>Istijlâ</em> total tidak akan terlaksana kecuali dengan penampakan-Nya pada setiap jelmaan. Dengan kata lain, yang dimaksud dengan <em>wahdatul wujud</em> adalah bahwa wujud pada saat ia adalah satu dan esa akan tetapi berbilang, banyakdan beragam. Seperti jiwa manusia yang satu karena jelas bahwa setiap orang tidak lebih dari satu orang akan tetapi pada saat yang sama ia memiliki pelbagai fakultas baik itu fakultas lahir atau fakultas batin (segala afeksi, digestif, berkembang, melahirkan) adalah satu dimana jiwa adalah fakultas itu sendiri dan fakultas adalah jiwa itu sendiri. Karena itu, <em>wahdatul wujud</em> dengan interpretasi yang benar ini tidak berseberangan dengan menjuntainya alam semesta dan juga tidak bertentangan dengan banyaknya dan beragamnya eksisten dan entitas. <strong></strong></div><div dir="ltr"><br />
</div><div dir="ltr">Untuk menjelaskan persoalan ini terdapat beberapa poin yang mesti diperhatikan:</div><strong>A. </strong><strong>Pengertian kesatuan (<em>al-wahdah</em>)</strong><br />
<div dir="ltr">Definisi dan pengertian “kesatuan” menurut pandangan para filosof adalah bersifat aksiomatik, gamblang, dan tidak membutuhkan pendefinisian. Karena mereka berkeyakinan bahwa “kesatuan” setara dan identik dengan “wujud”, dan pendefinisiannya adalah mustahil sebagaimana pendefinisian “wujud”, kecuali berujung pada pendefinisian yang bersifat “lingkaran setan” (daur) atau pendefinisian sesuatu dengan perantaraan dirinya sendiri.<a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_edn1">[1]</a></div><div dir="ltr"><br />
</div><strong>B. </strong><strong>Pembagian kesatuan</strong><br />
<div dir="ltr">Para filosof menguraikan tentang jenis-jenis “kesatuan” atau “satu” (<em>al-wâhid</em>): Kesatuan terbagi menjadi hakiki dan non hakiki. Kesatuan hakiki dikatakan pada sesuatu apabila kesatuan itu adalah sifat dari zatnya dan hubungannya dengan kesatuan bukanlah bersifat predikat, seperti manusia satu. Kesatuan non hakiki adalah sesuatu yang kesatuan itu adalah bukan sifatnya, namun bersifat predikat, seperti manusia dan kuda yang memiliki kesatuan dalam kehewanan.<a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_edn2">[2]</a></div><div dir="ltr">Kesatuan hakiki ada yang bersifat esensial (zati) yang merupakan kesatuan itu sendiri; ini tidak lain adalah wujud murni yang tidak memiliki sekutu dan tidak berulang (dalam wujudnya), disini “satu” dan “kesatuan” adalah sama. Kesatuan hakiki ini yang dinamakan “kesatuan mutlak”. Begitu pula, kesatuan hakiki ada yang bersifat non esensial yang bukan merupakan kesatuan itu sendiri, akan tetapi tersifati dengan kesatuan, seperti manusia satu. Jenis ini disebut sebagai “kesatuan non mutlak”.</div><div dir="ltr">Kesatuan non mutlak ini juga terbagi menjadi “kesatuan khusus” dan “kesatuan umum”. “Kesatuan khusus” adalah satu bilangan yang dengan pengulangannya akan terbentuk suatu bilangan. “Kesatuan umum” seperti kesatuan dalam <em>species</em> atau kesatuan dalam <em>genus</em>. “Kesatuan khusus” juga terbagi menjadi, sebagaimana dari aspek sifat kesatuan itu tidak dapat terbagi-bagi, tidak dapat terbagi-bagi dari dimensi bahwa dia tersifati dengan kesatuan atau dapat terbagi-bagi dari sisi dia tersifati dengan kesatuan. Bentuk pertama dari “kesatuan khusus” ini juga terbagi: sebatas makna kesatuan itu sendiri dan tidak terbagi-bagi ataukah selain itu. Dan yang selain itu, apakah tidak dapat diisyaratkan dengan suatu keadaaan ataukah dapat diisyaratkan dengan suatu kondisi. Yang tidak bisa diisyarahkan dengan suatu keadaan terbagi menjadi: tidak bisa diisyaratkan dengan materi seperti jiwa yang dari aspek perbuatan terkait dengan materi ataukah seperti akal yang mutlak (dari sisi zat dan perbuatan) tidak terkait dengan materi. Bentuk kedua dari “kesatuan khusus” itu, yakni dapat terbagi-bagi dari aspek tersifati dengan kesatuan, juga terbagi menjadi: keterbagian itu bersifat substansial seperti kuantitas atau ukuran yang satu ataukah keterbagian itu bersifat aksidental seperti materi alami yang satu yang dari aspek ukurannya dapat menerima pembagian.</div><div dir="ltr">“Kesatuan umum” terbagi menjadi: kesatuan umum dari aspek makna ataukah kesatuan umum dari aspek keluasan wujud seperti “wujud <em>munbasith</em>” (wujud yang mencakup segala sesuatu). Bagian pertama dari “kesatuan umum” ini juga terbagi menjadi: kesatuan dalam <em>species</em> seperti manusia ataukah kesatuan dalam <em>genus</em> seperti hewan ataukah kesatuan dalam aksiden seperti berjalan dan tertawa.</div><div dir="ltr">Kesatuan non hakiki adalah sesuatu itu tersifati dengan kesatuan dari aspek kesamaannya dengan yang lain seperti Hasan dan Husain memiliki kesatuan dari aspek kemanusiaan atau manusia dan kuda memiliki kesatuan dari aspek kehewanan.<a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_edn3">[3]</a></div><div dir="ltr">Kiranya urgen kita menyebutkan satu poin di sini bahwa dalam perspektif Hikmah Muta’aliyah (Filsafat Mulla Sadra) “kesatuan mutlak” itu terbagi dua:</div><ol><li>Kesatuan mutlak hakiki;</li>
<li>Kesatuan mutlak bayangan.<a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_edn4">[4]</a></li>
</ol><div dir="ltr">Pembagian ini adalah untuk membedakan antara penisbahan kesatuan mutlak kepada Zat Yang Maha Suci dan penisbahan itu kepada selain-Nya. Yakni kesatuan mutlak hakiki terkhusus kepada Zat Suci Tuhan, dan segala realitas selain-Nya menggunakan istilah kesatuan mutlak bayangan.</div><div dir="ltr"><br />
</div><strong>C. </strong><strong>Kesatuan mutlak</strong><br />
<div dir="ltr">Salah satu persoalan yang paling mendasar yang terkait dengan penerimaan konsep “kesatuan wujud” (<em>wahdatul wujud</em>) adalah masalah kesatuan mutlak atau “kesatuan dalam kejamakan” (<em>wahdat dar aini katsrat</em>) dan “kejamakan dalam kesatuan” (<em>katsrat dar aini wahdat</em>). Yakni harus dilihat bahwa bagaimana sesuatu yang satu itu pada saat yang sama juga memiliki kejamakan atau sesuatu yang jamak pada saat yang sama juga memiliki kesatuan, bagaimanakah akal manusia bisa menerima hal ini dan tidak memandangnya sebagai realitas yang saling berlawanan?</div><div dir="ltr">Salah satu jalan yang terbaik untuk menguraikan dan menjelaskan permasalahan ini (berkumpulnya antara kesatuan dalam kejamakan dan kejamakan dalam kesatuan) adalah kaidah <em>basithul hakikah</em>.<a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_edn5">[5]</a> Menurut Allamah Hasan Zadeh Amuli, salah satu keajaiban kaidah ini adalah puncak perbedaan salah satu sisi merupakan dalil atas keberadaan sisi yang berlawanan, karena puncak ketunggalan dan kesatuan menyebabkan menjadi puncak kejamakan dan keragaman. Sebagaimana keajaiban lain dari kaidah ini adalah<em> basithul hakikah</em> yakni dia adalah segala sesuatu pada saat yang sama dia juga bukanlah sesuatu itu. Yang pasti, “dia adalah segala sesuatu itu” dari aspek aktualitas segala sesuatu dan “dia bukanlah sesuatu itu” dari aspek kelemahan dan keterbatasannya; ini tidaklah saling bertolak belakang.<a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_edn6">[6]</a></div><div dir="ltr">Dalam penjelasan yang lain, Allamah juga menyatakan, “Dari kalimat para urafa dapat diungkapkan bahwa puncak kesempurnaan setiap sifat adalah memiliki kemampuan untuk tidak sirna dan lemah dihadapan sesuatu yang berlawanan dengannya, bahkan dalam proses yang terus menyempurna dan menguat dengan kejamakan itu. Oleh karena itu, dalam al-Quran dan hadis-hadis yang terkait dengan pernikahan nama-nama dan sifat-sifat Ilahi terdapat makna-makna yang saling berlawanan seperti dalam <em>Asmaul Husna</em> (Nama-nama Jamaliyah Tuhan), Dia Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu, begitu pula Dia Yang Lembut dan Yang Memaksa, Dia Yang Memberikan Keuntungan dan Yang Memberikan kerugian, Dia Yang Maha Menjauhkan dan Yang Maha Mendekatkan, Dia Yang Maha Meninggikan dan Yang Maha Merendahkan, Dia Yang Maha Memberikan Petunjuk dan Yang Maha Menyesatkan. “Kesatuan mutlak hakiki” ini juga dinamakan sebagai “kesatuan total”, dan kejamakan ini disebut dengan kejamakan cahaya.</div><div dir="ltr"><br />
</div><strong>D. </strong><strong>Manifestasi dan <em>tajalli</em></strong><br />
<div dir="ltr">Dapat disimpulkan bahwa kunci utama penyelesaian teka teki konsep “kesatuan wujud” harus dicari dalam permasalahan manifestasi dan <em>tajalli</em>. Perkara manifestasi dan <em>tajalli</em> merupakan masalah-masalah utama ilmu irfan. Masalah ini hadir dalam segala persoalan-persoalan irfan dan memiliki posisi kunci. Posisi ini sedemikian pentingnya sehingga ketika dipahami secara benar bisa dikatakan telah mengetahui pondasi dan asas irfan. Problematika lain irfan hanyalah hasil dan cabang dari masalah itu.<a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_edn7">[7]</a> Dengan dasar inilah, Sadruddin Syirazi alias Mulla Sadra ketika menisbahkan persoalan kausalitas (<em>al-‘illiyah</em>) itu kepada masalah manifestasi dan <em>tajalli</em> dia mengumumkan bahwa penemuan baru ini mengantarkan filsafat pada kesempurnaan.<a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_edn8">[8]</a></div><div dir="ltr"><br />
</div><strong>E. </strong><strong>Penjabaran konsep manifestasi dan <em>tajalli</em></strong><br />
<div dir="ltr">Sebagaimana telah dijelaskan bahwa ontologi dan kosmologi irfan didasarkan pada sistem manifestasi dan <em>tajalli</em>. Dapat diuraikan bahwa berasaskan ilmu irfan, wujud itu hanya khusus dialamatkan pada Tuhan, selain Tuhan merupakan manifestasi, bayangan, citra, <em>tajalli</em> Tuhan. Dengan penjelasan: Tuhan merupakan wujud murni. Intensitas dan kesempurnaan wujud-Nya lah yang menyebabkan kecintaan akan manifestasi dan <em>tajalli</em>. Zat Suci Tuhan tidak lain adalah cinta dan mahabbah itu sendiri, dan seseatu yang paling dicintai di sisi Tuhan adalah memandang Zat-Nya sendiri melalui manifestasi-manifestasi-Nya yang dalam istilah dinamakan <em>istijla</em> (yakni menjelmanya Zat Tuhan untuk Zat-Nya sendiri dalam entifikasi). Dan <em>istijla</em> sempurna tidak akan hadir kecuali kehadiran-Nya dalam setiap manifestasi dari bayangan-bayangan.<a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_edn9">[9]</a></div><div dir="ltr">Para urafa berkeyakinan bahwa tingkatan zat (sebelum manifestasi) adalah <em>gaibul guyub</em> (kegaiban mutlak) yang berada dalam “ketersembunyian” dan kegaiban murni.<a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_edn10">[10]</a> Manifestasi pertama dan tingkatan pertama <em>tajalli</em> tidak lain dalah manifestasi Zat Suci Tuhan untuk Zat-Nya yang dalam istilah dikatakan “kesatuan mutlak hakiki”. Seorang arif “menyingkap” kesatuan mutlak hakiki ini dari sudut pandang kegaiban mutlak Tuhan dengan tanpa memandang nama-nama dan sifat-sifat Tuhan. Kesatuan mutlak hakiki ini tidak jauh berbeda dengan tingkatan <em>ghaibul guyub</em> dan Identitas Mutlak, yakni terletak di antara batas manifestasi dan non manifestasi, oleh karena itu<a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_edn11">[11]</a>:</div><ol><li>Tidak dikatakan dalam tingkatan manifestasi, bahkan dia terkadang dinamakan sebagai Identitas Mutlak;</li>
<li>Tidak ada sesuatu pun yang ada dihadapan-Nya dan Dia “mengandung” segala sesuatu. Di samping Dia hadir dalam batin Dia juga hadir dalam lahir, dengan demikian Dia memiliki dua wajah, lahir dan batin. Wajah batin itu dikatakan tingkatan <em>ahadiyah</em>, yakni Tuhan memandang Diri-Nya sendiri dalam keadaan memiliki segala sifat dan nama Ilahi dengan tanpa manifestasi terperinci yakni dalam kondisi <em>basith</em> (melihat yang terperinci dalam keadaannya yang tunggal). Sedangkan wajah lahir kesatuan hakiki tersebut dinamakan tingkatan <em>wâhidiyah </em>yang tidak lain adalah maqam manifestasi nama-nama dan sifat-sifat, yakni Tuhan menyaksikan Zat-Nya sendiri dalam keadaan mempunyai semua nama dan sifat dalam bentuknya yang terperinci (menyaksikan yang tunggal dalam keadaannya yang terperinci). Maqam <em>wâhidiyah</em> inilah sebagai sumber hadirnya kejamakan dan keragaman di alam. Kejamakan ini pada awalnya hadir dalam bentuk ilmu, yakni karakteristik dari nama dan sifat Ilahi serta realitas-realitas eksternal (segala sesuatu selain Tuhan yang terwujud di alam eksternal) mendapatkan kehadirannya dalam bentuk ilmu, dan karena hadir dalam bentuk ilmu maka tidak terdapat kejamakan hakiki dan dualisme wujud seperti Yang Mencipta dan yang tercipta. Para urafa menyatakan bahwa segala sesuatu yang hadir dalam bentuk ilmu adalah dengan perantaraan <em>faidhul aqdas</em> (emanasi paling suci), yakni paling suci dari sifat-sifat kejamakan. Kemudian segala sesuatu dari nama-nama dan sifat-sifat Ilahi mendapatkan kehadirannya secara eksternal yang disebabkan oleh <em>faidhul muqaddas</em> (emanasi suci).<em> Faidhul muqaddas</em> ini juga dinamakan sebagai <em>faidhul munbasith</em>, <em>nafasurrahman</em>, <em>ruhul muhammad </em>(<em>nur muhammadi</em>), dan makhluk pertama yang dicipta oleh Tuhan. Walaupun <em>Faidhul muqaddas</em> merupakan realitas yang satu dan tunggal, sebagaimana kaidah <em>al-wâhid</em> (yakni realitas yang tunggal hanya terwujud dan terpancar dari yang tunggal juga), dan seperti Tuhan sebagai Yang Awal dan sekaligus Yang Akhir serta tidak terdapat satupun sekutu bagi-Nya, maka begitu pula tidak terdapat dua atau tiga <em>Faidhul muqaddas</em>, karena dia tidak lain adalah manifestasi dari Yang Awal dan Akhir serta Yang Lahir dan Yang Batin. Akan tetapi, dari aspek manifestasi-manifestasi terdapat tiga alam yang berada dalam cakupannya, antara lain: 1. Alam arwah (akal), 2. Alam <em>mitsal</em>, dan 3. Alam materi.<a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_edn12">[12]</a></li>
</ol><div dir="ltr"><br />
</div><div dir="ltr">Bagaimanapun, dalam perspektif irfan, karena zat Tuhan tersifati dengan kesatuan hakiki dan kemutlakan hakiki, maka zat Tuhan dipandang sebagai prinsip fundamental dalam irfan, maka konsekuensinya adalah kehadiran Tuhan di dalam semua kejamakan dan keragaman realitas. Dan kehadiran Tuhan ini tidak bersifat aksidental, melainkan kehadiran yang bersifat eksistensial dalam kejamakan itu sendiri. Dengan demikian, berdasarkan hukum kemutlakan wujud Tuhan, Dia hadir dalam kejamakan secara eksistensial dan hakiki. Namun, kehadiran eksistensi-Nya yang mutlak berdasarkan kemutlakan itu sendiri tidaklah menyirnakan kejamakan dan keragaman realitas selain-Nya.</div><div dir="ltr">Dengan ungkapan lain, irfan teoritis dalam mengupas dan menganalisa kejamakan realitas yang ada mencoba mengusulkan teori manifestasi. Kejamakan dan keragaman dalam sistem eksistensi ini tidak lain adalah manifestasi, bayangan, citra, dan <em>tajalli</em> dari sifat dan nama Tuhan. Yang dimaksud dengan Manifestasi disini adalah kehadiran mutlak Ilahi dari maqam kemutlakannya sendiri (yakni maqam tanpa syarat, sifat, dan nama, atau maqam <em>gaibul guyub</em>) dan “berpakaian” dengan keterbatasan-keterbatasan. Perlu dikatakan bahwa kehadiran mutlak Ilahi, dari maqam kemutlakannya sendiri (yakni maqam tanpa syarat, sifat, dan nama, atau maqam <em>ghaibul guyub</em>) turun ke maqam “keterbatasan”, tetap dalam wilayah kemutlakan-Nya yang mutlak namun dalam kondisi yang telah terbatasi, bukan suatu kemutlakan yang berlawanan dengan keterbatasan sehingga tergambar adanya dua realitas hakiki yang berbeda.</div><div dir="ltr">Zat Tuhan dalam maqam kemutllakan-Nya memiliki segala realitas dan kejamakan, akan tetapi kejamakan ini dalam tingkatan zat Tuhan tidak tergambar adanya perlawanan satu sama lain secara terperinci. Yakni apabila zat mempunyai sifat Yang Maha Menunjukkan (<em>al-Hadi</em>), maka tidak bisa dikatakan bahwa lawan dari sifat al-Hadi itu yakni <em>al-Mudhil</em> (Yang Maha Menyesatkan) tidak terdapat dalam zat-Nya, melainkan zat Tuhan dari sisi kemutlakan hakiki-Nya (tidak terkait dengan nama dan sifat apapun) mempunyai kedua nama al-Hadi dan al-Mudhil ini, dengan penekanan bahwa dalam maqam zat dengan hukum kemutlakan-Nya itu tidak tergambar sama sekali adanya suatu kejamakan. Nama-nama dan kejamakan-kejamakan itu hadir dalam bentuk yang tunggal dan “padat”, bukan dalam bentuknya yang terperinci dan saling berlawanan. Ketika yang tunggal itu menjadi terperinci dan yang “padat” itu menjadi terpancar maka saat itu pulalah terbentuk suatu proses manifestasi dan <em>tajalli</em>. Oleh karena itu, satu hakikat memiliki satu tingkatan “pasif” yang berbentuk “padat” dan menyatu dengan hakikat-hakikat lain dan juga memiliki satu tingkatan pancaran yang akan hadir secara berlawanan dengan nama-nama dan sifat-sifat yang lain.</div><div dir="ltr">Perlu ditambahkan bahwa kesatuan hakiki, pada saat yang sama “mengalir” (ber-<em>tajalli</em>) dalam kejamakan, pada tingkatan zat, tidak bersama dan lebih tinggi dari “aliran” (<em>tajalli</em>) itu, karena sebagaimana yang lalu bahwa Tuhan pada tingkatan zat-Nya tidak memiliki sekutu dan lawan sehingga perlu dibahas tentang “aliran” (<em>tajalli</em>) dan tiadanya “aliran”. Namun, ketika Zat Mutlak itu sendiri berdasarkan kemutlakannya dan berada pada posisi di atas “aliran” akan ber<em>-tajalli</em> dalam batasan-batasan dan identitas-Nya akan mengaktual dalam manifestasi serta Diri-Nya Sendiri merupakan salah satu nama dari nama-nama-Nya.<a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_edn13">[13]</a></div><div dir="ltr"><br />
</div><div dir="ltr"><strong>Jiwa Manusia, Contoh Kesatuan Mutlak</strong></div><div dir="ltr">Banyak contoh yang bisa digunakan untuk menjelaskan tentang kesatuan wujud dan sistem manifestasi, salah satu contoh yang paling sempurna adalah jiwa manusia. Berdasarkan Hikmah Muta’aliyah, “kesatuan jiwa” adalah sejenis dengan “kesatuan mutlak bayangan”. Hubungan antara jiwa dan fakultas-fakultasnya sejenis hubungan dan koneksi iluminatif. Fakultas dan indera jiwa merupakan manifestasi yang beragam dari jiwa yang satu. Kesatuan ini tidak hanya tidak bertentangan dengan kejamakan, bahkan ketika kesatuan itu semakin kuat intensitasnya maka semakin luas dia meliputi keragaman dan kejamakan itu. Karena jika wujud itu semakin kuat intensitasnya, maka kesatuan dan ketunggalannya akan semakin kuat, keluasannya pun akan semakin sempurna, dan semakin kuat menyatu dengan banyak kejamakan. Dengan ungkapan lain, sebagaimana gerak menyempurna jiwa akan berpengaruh pada intensitas persatuannya dengan fakultas dan indera serta menambah keluasan wujudnya. Setiap kali jiwa mencapai kesempurnaan yang semakin tinggi maka kesatuannya akan semakin menguat dan keluasan wujudnya pun akan semakin bertambah.<a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_edn14">[14]</a></div><div dir="ltr">Filosof Ilahi Mulla Hadi Sabzawari dalam ulasannya atas kitab <em>Asfar</em> menyatakan, “Maksud dari kesatuan jiwa dan fakultas-fakultasnya adalah bukan bermakna bahwa jiwa adalah kumpulan dari fakultas-fakultas itu, karena kumpulan dan gabungan tidak memiliki eksistensi dan kesatuan hakiki. Begitu pula, jiwa dan fakultas-fakultasnya tidak mengalami persatuan (<em>al-ittihad</em>), karena persatuan (makna persatuan adalah dua sesuatu yang bergabung menjadi satu yang masing-masing dari keduanya tidak kehilangan identitas dan hakikat kediriannya pasca penggabungan) untuk kasus jiwa adalah mustahil, begitu pula jiwa tidak akan mengalami perpindahan (perpindahan yang sebagaimana dialami oleh suatu benda) dari satu tingkat ke tingkat lainnya, melainkan yang dimaksud adalah jiwa meliputi dan bersama dengan semua tingkatan, ketika jiwa berada pada tingkatan yang rendah maka tidak berarti dia meninggalkan tingkatannya yang tinggi. Sewaktu jiwa tersifati dengan akhlak yang tinggi, maka dia pun tidak kehilangan tingkatannya yang rendah. Dan yang dimaksud juga adalah jiwa memiliki kesatuan mutlak bayangan yang bisa dipredikasikan dengan beragam makna yang tinggi dan rendah dengan tidak bertentangan sedikitpun dengan kesatuannya.”<a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_edn15">[15]</a></div><div dir="ltr">Berkaitan dengan kesatuan jiwa dengan fakultas-fakultasnya, Sadrul Muta’allihin mengungkapkan, “Dari satu dimensi kita memiliki ilmu intuitif atau ilmu fitriah yang menegaskan bahwa jiwa dan zat kita adalah tunggal dan satu. Kita mengetahui bahwa sesuatu terdapat pada kita yang mencerap universalitas itu sebagaimana dia mengetahui yang partikularitas, darinya muncul keinginan dan kehendak, marah, dan sebagainya. Dari sisi lain tidak bisa dikatakan bahwa kesatuan jiwa dengan fakultas-fakultasnya sejenis kesatuan komposisi dan kombinasi seperti hubungan antara komandan dengan prajurit atau hubungan antara orang tua dengan anak-anaknya, melainkan mesti dikatakan bahwa jiwa dan seluruh fakultasnya memiliki kesatuan alami dengan manifestasi yang berbeda-beda.”<a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_edn16">[16]</a></div><div dir="ltr">Filosof Ilahi, Ali Mudarris Zanury, pemilik kitab <em>Badayi’ul Hikam</em>, dalam komentarnya terhadap kita Asfar menerangkan secara sempurna dan indah tentang kesatuan jiwa tersebut. Dia menjelaskan, “Kesatuan jiwa yang tidak lain adalah eksistensi jiwa itu sendiri merupakan bentuk khusus dari kesatuan, dan kesatuan itu bersifat menyeluruh yang mencakup keseluruhan manifestasi dari wujud sedemikian sehingga dapat dipolakan sebagaimana “kesatuan dalam kejamakan” dan “kejamakan dalam kesatuan”. Jika jiwa dipandang dari aspek zatnya sendiri dan kesempurnaan akhirnya maka dia memiliki eksistensi yang satu, dan kalau dilihat dari aspek perbuatan-perbuatannya sendiri maka dia tidak lain adalah zat itu sendiri dalam wajah perbuatan dan perilakunya yang memilki eksistensi yang berbeda, terpisah, beragam, dan jamak. Dengan demikian, jiwa dalam hakikat zatnya sendiri tidak tersifati dengan keterkumpulan dan keterpisahan, dia jauh dari dua sifat ini. Misalnya, sumber wujudnya adalah salah satu dari tingkatan-tingkatan yang ada yang mendahului dari sisi zaman namun terbelakang dari dimensi zat. Tingkatan-tingkatan terdahulunya dari aspek zat tidak lain adalah tingkatan-tingkatan terbelakang zat, walaupun dari dimensi derajat-derajat menaik dan menurun bukanlah zat itu sendiri. Jadi, jiwa dalam ketinggian maqamnya ada di alam yang rendah dan di alam yang rendah ini tetap dalam maqamnya yang tinggi. Dalam kerendahan alam materi dia suci dan dalam kesuciannya dia berada di alam yang rendah ini. Dalam keterkaitannya dengan materi dia sendiri bersifat nonmateri dan dalam kenonmateriannya dia terikat dengan materi. Jiwa bersama dengan cabang-cabang perbuatannya, namun tidak seperti kebersamaan sesuatu dengan sesuatu. Begitu pula, dia terpisah dari segala perbuatan dan perilakunya akan tetapi tidak seperti keterpisahan sesuatu dari sesuatu. Barangsiapa yang mengenal dirinya sendiri maka dia akan mengetahui Tuhannya. Ini tidak lain adalah rahasia-rahasia ketauhidan yang terkadang disebut oleh para Imam Ahlulbait Nabi Alaihimussalam sebagai “perkara di antara dua perkara” (<em>in between</em>) atau berada di antara kutub penyerupaan (<em>tasybih</em>) mutlak dan kutub pensucian (<em>tanzih</em>) mutlak.”<a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_edn17">[17]</a> [Terjemahan makalah Ayatullah Hadawi Tehrani]</div><hr size="1" /> <div> <div> <div dir="ltr"><a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_ednref1">[1]</a>. <em>Asfar</em>, jil. 2, hal. 83. Allamah Thabathabai ra, <em>Nihayatul Hikmah</em>, hal. 138. <em>Resoley-e Wahdat as Didgoh-e ‘Oref wa Hakim, dar majmue-ye yozdah risale-ye farsi</em>, hal. 27; Ayatullah Jawad Amuli, <em>Rahiq Makhtum</em>, jil. 7, hal. 25, Markaz Nasyr Isra’, cetakan kedua, 1382 Hs.</div></div><div> <div dir="ltr"><a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_ednref2">[2]</a> . <em>Nihayatul Hikmah</em>, hal. 141; <em>Rahiq Makhtum</em>, jil. 7, hal. 27.</div></div><div> <div dir="ltr"><a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_ednref3">[3]</a> . <em>Nihayatul Hikmah</em>, hal.141.</div></div><div> <div dir="ltr"><a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_ednref4">[4]</a>. Sabzewari, Mula Hadi, <em>Syarhul Manzumah</em>, jil. 5, hal. 181, Tashhih wa Ta’liq, Ayatullah Hasan Zadeh Amuli, Nasyr Nab, cetakan pertama, 1422 Hq, Teheran</div></div><div> <div dir="ltr"><a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_ednref5">[5]</a> . Sabzewari, Mula Hadi, <em>Syarh Manzumah</em>, jil. 2, hal. 287-592.</div></div><div> <div dir="ltr"><a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_ednref6">[6]</a> . Ibid, hal. 600.</div></div><div> <div dir="ltr"><a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_ednref7">[7]</a> . Rujuklah, Rahimiyan, Muhammad Hasan, <em>Tajalli wa Zuhur</em>, hal. 14, Intisyarat Daftar Tablighat, cetakan pertama, Musim Panas 1376, Qom.</div></div><div> <div dir="ltr"><a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_ednref8">[8]</a> .<em> Al-Asfar Al-Arba’ah</em>, jil. 2, hal. 291-294.</div></div><div> <div dir="ltr"><a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_ednref9">[9]</a> . Dikutip dari kitab <em>Yozdah Resole-ye Farsi, Resole-ye Wahdat az Didgoh-e ‘Oref wa Hakim</em>, Ustad Ayatullah Hasan Sodeh Amuli, hal. 30.</div></div><div> <div dir="ltr"><a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_ednref10">[10]</a> . Secara lahiriah tidaklah bermakna bahwa Zat tidak bertajalli untuk Zat, melainkan yang dimaksudkan adalah selain dari manifestasi Zat untuk Zat, dia tidak memiliki manifestasi dinisbahkan dengan tingkatan-tingkatan lain, jika tidak demikian maka mesti kita terima bahwa dalam tingkatan itu, Zat bahkan tidak memiliki manifestasi untuk diri-Nya sendiri, sementara manifestasi Zat untuk Zat merupakan kemestian esensial Zat tersebut. Dengan dasar ini (yang dimaksud adalah kegaiban itu dinisbahkan kepada selain Zat) begitu banyak ungkapan mengenai manifestasi Zat untuk Zat yang disebut dengan kesatuan mutlak hakiki tidak mereka golongkan sebagai salah satu tingkatan-tingkatan manifestasi dan terkadang mereka namakan sebagai Identitas Mutlak karena mereka memandang bahwa Zat itu masih dalam kegaiban dan ketersembunyian. Banyak dalil atas perkara ini:</div><ol><li>Sa’iduddin Fargani menyatakan: keniscayaan Zat adalah secara mutlak memanifestasikan Diri-Nya dalam Diri-Nya, yakni Diri-Nya bertajalli atas Diri-Nya Sendiri dan Dia mendapatkan Diri-Nya Sendiri serta hadir dengan Diri-Nya Sendiri dan sirnalah kegaiban. Dan manifestasi itu bersama dengan pengetahuan-Nya akan kesempurnaan esensialnya sendiri yang memestikan kekayaan mutlak. (Fargani, Sa’iduddin, Masyariqud Darary, hal. 123, dengan mukadimah dan pengoreksian dari Sayid Jalaluddin Asytiyani, cetakan kedua, Markaz Intesyarat Daftar Tabligat Qom, 1379, Qom.)</li>
<li>Ustad Jalaluddin Asytiyani menyatakan: Ibn Hamzah Fannari mengutip dari Muntaha Allamah (Qaishari), “ Kesatuan hakiki adalah manifestasi pertama itu sendiri yang melahirkan dua wajah, ahadiyah dan wahadiyah. Ahadiyah adalah tiadanya nama dan sifat secara menyeluruh dan disebut dengan Zat, Dia terkait dengan batinnya Zat, keazalian dan hubungannya yang tepat adalah penegasian.” Ustad Jalauddin kemudian menjelsakan: Karena kemutlakan di sini bukanlah syarat bahkan nota bene menafikan seluruh syarat termasuk syarat kemutlakan itu sendiri, oleh karena itu bentuk “kemutlakan” ini disebut oleh para urafa masa kini Iran sebagai “la bi syart maqsami” (juga halaman 122).</li>
</ol><div dir="ltr">Atau yang dimaksud berdasarkan pandangan seorang arif dan berpijak pada argument akal adalah para urafa menyatakan -untuk mengoreksi secara sistimatis menurut pandangan mereka dan memudahkan penggambaran tingkatan-tingkatan- kami menekankan Zat itu denga tidak memandang manifestasi esensial Zat untuk Zat</div></div><div> <div dir="ltr"><a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_ednref11">[11]</a>. Jawadi Amuli, Abdullah, <em>Tahrir Tahmid Al-Qawaid</em>, hal.422 <strong> </strong></div></div><div> <div dir="ltr"><a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_ednref12">[12]</a> . Jawadi Amuli, Abdullah, <em>Tahrir Tahmid Al-Qawaid</em>, hal. 195-209, 419-428, dan 470-484; Hasan Zadeh Amuli, Hasan, <em>Insan Kamil az Didgoh-e Nahjul Balaghah</em>, hal. 106, 108, 109, 160, Intisyarat Qiyam, Qom, cetakan pertama, 1372; <em>Rasail Qaishari bo Ta’liqat-e Asytiyani</em>, hal. 6 – 55, <em>Syarh Qaishari Fushushul Hikam</em></div></div><div> <div dir="ltr"><a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_ednref13">[13]</a> . Fadhili, Sayyid Ahmad, <em>Maqalah Nedzam Wareh Tajalli</em>, Majalah Fashlnameh Pazyuhesy-hoye Falsafi wa Kalami, hal. 163 – 166, dengan sedikit perubahan. <strong> </strong></div></div><div> <div dir="ltr"><a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_ednref14">[14]</a>. Sesungguhnya wujud itu ketika semakin kuat intensitasnya maka ketunggalannya pun akan semakin kuat. <em>Al-Asfarul Arba’ah</em>, jil. 9, hal. 61- 63.</div></div><div> <div dir="ltr"><a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_ednref15">[15]</a>. <em>Al-Asfarul Arba’ah</em>, jil. 8, catatan kaki hal. 221.</div></div><div> <div dir="ltr"><a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_ednref16">[16]</a>.<strong> </strong><em>Al-Asfarul Arba’ah</em>, jil. 9, hal. 61-63.</div></div><div> <div dir="ltr"><a href="http://teosophy.wordpress.com/wp-admin/post-new.php#_ednref17">[17]</a>. <em>Al-Asfarul Arba’ah</em>, jil. 8, catatan kaki hal. 2 dan 3 . <strong><br />
</strong></div></div></div></div>RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-67915096219656321712011-10-06T23:54:00.000-07:002011-10-06T23:54:04.120-07:00ILMU TAUHID ILMU KALAMMUHAMMAD YAZAR ZEEN TANJUNG<br />
<br />
<h2 class="date-header">Jumat, 11 Februari 2011</h2><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6068034293852986922" name="2804048715792699646"></a> <br />
<h3 class="post-title entry-title"> Makalah wahdat Al-Wujud Ibn Arabi </h3><div class="post-header"></div><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span lang="IN">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Pengertian dan tujuan wahdat al-wujud</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Wahdat al-wujud adalah ungkapan yang terdiri dari dua kata yaitu wahdat dan al-wujud. Wahdat artinya sendiri, tunggal atau kesatuan sedang al-wujud artinya ada.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[1]</span></span></span></a> Dengan demikian wahdat al-wujud berarti kesatuan wujud.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6068034293852986922" name="more"></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="IN"> Harun nasution lebih lanjut menjelaskan paham ini dengan mengatakan bahwa paham wahdat al-wujud nasut yang sudah ada dalam hulul diubah maejadi khalq (makhluk) dan lahut menjadi haqq (tuhan).Aspek yang sebelah luar disebut khalq dan aspek yang di sebelah dalam disebut haqq.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[2]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="IN"> Paham ini selanjutnya membawa keoada timbulnya paham bahwa diantara makhluk dan tuhan sebenarnya satu kesatuan dari wujud tuhan dan yang sebenarnya ada adalah wujud tuhan itu, sedangkan wujud makhluk hanya bayang atau fotocopy dari wujud tuhan. Dengan demikian alam ini merupakan cermin dari Allah. Pada saat Dia ingin melihat diri-Nya, Ia cukup melihat alam ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="IN"> Dalam fushush al-hikam sebagai dijelaskan oleh Al-Qashini dan di kutip Harun Nasution, fana wahdul wujud ini antara lain terlihat dalam ungkapan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="IN">Wajah sebenarnya satu tetapi jika engkau perbanyak cermin ia menjadi banyak.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[3]</span></span></span></a>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="IN">Tuhanlah sebenarnya yang mempunyai wujud hakiki atau wajibul wujud. Sementara itu makhluk sebagai yang di ciptakan-Nya hanya mempunyai wujud yang bergantung kepada wujud yang berada dirinya yaitu Tuhan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="IN">Yang mempunyai wujud sesungguhnya hanyalah Allah. Dengan demikian yang sebenarnya hanya satu wujud yaitu wujud Tuhan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="IN">Hal yang demikian itu lebih lanjut dikatakan Ibn Arabi sebagai berikut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span lang="IN">“sudah menjadi kenyataan bahwa makhluk adalah dijadikan dan bahwa ia berharap kepada khalik yang menjadikannya karena ia hanya mempunyai sifat mungkin dan dengan demikian wujudnya bergantung pada sesuatu yang lain.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[4]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Paham tersebut mengisyaratkan bahwa pada manusia ada unsur lahir dan batin, dan pada tuhan pun ada unsur lahir dan batin. Unsur lahir manusia adalah fisiknya, sedangkan batinnya adalah roh atau jiwa yang hal ini merupakan pancaran, bayangan atau fotocopy Tuhan. Kemudian unsur lahir-lahir pada tuhan adalah sifat-sifat ketuhanannya yang tampak dialam ini dan unsur batinnya adalah dzat Tuhan.Bersatunya unsur lahut yang ada pada manusia dengan unsur nasut yang ada pada Tuhan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Selanjutnya dalam Al-Qur’an akan kita jumpai ayat-ayat yang memberikan petunjuk bahwa Tuhan memiliki unsur lahir dan batin sebagaimana dalam faham wahdat al-wujud</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><i><span lang="IN">Dengan menyempurnakan untukmu niatnya lahir dan batin (Qs, Luqman, 31;20)</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Dalam Al-Qur’an dan terjemahannya terbitan Departemen Agama tahun 1984, hal 90, kata al-awwal pada surat al-hadid ayat 3 diartikan yang telah ada sebelum sesuatu yang ada. Al-akhir artinya yang nyata adanya karena banyak bukti-buktinya dan yang batin adalah yang tidak dapat digambarkan hakikar dzatnya oleh akal. Namun menurut para sufi yang dimaksud zahir adalah sifat-sifat Allah yang tampak, sedang batin adalah dzat-dzatnya. Manusia dianggap mempunyai kedua unsur tersebut karena manusia berasal dari pancaran tuhan. Sehingga antara manusia dengan Tuhan pada hakekatnya satu wujud.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[5]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0in 0.0001pt 18.75pt; text-align: justify; text-indent: -18.75pt;"><span lang="IN">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Tokoh wahdatul wujud</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Wahdatul al-wujud adalah wujus yang sejati adalah satu,tokoh yang mengajarkan tentanf wahdatul al-wujud adalah ibn arabi, nama lengkapnya Mohammad bin ali bin ahmad bin Abdullah ath-tha’i al-haitami. Dia lahir di Murcia, Andalusia tengah, Spanyol tahun 560 H.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[6]</span></span></span></a> Di Seville (spanyol) dia mempelajari al-qur’an, hadist serta fikih pada sejumlah murid seorang faqih Andalusia terkenal yakni ibnu hazm al-zhahiri. Ia pindah ke Tunis di tahun 1145 dan masuk aliran sufi <i>(ibid).</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Ketika ia berusia 30 tahun ia mulai berkelana ke berbagai kawasan Andalusia dan kawasan islam bagian barat. Diantara guru-gurunya adalah Abu madyan al-Ghoust al-Talimsari dan Yasmin musaniyah. Keduanya banyak dipengaruhi ajaran-ajaan ibn arabi. Dikabarkan juga bahwa dia pernah ketemu dengan ibn Rusyd. Filosof murni dan tabib istana dynasty barbar dari Alomohad Dikordora.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[7]</span></span></span></a> Ia juga telah dikabarkan mengunjungi Al-mariyyah yang menjadi pusat madrasah ibn Masarrah seorang sufi falsafi yang cukup berpengaruh dan mempunyai banyak masalah di Andalusia, di antara karya monumenalnya yaitu al-futuhat al-makkiyah yg ditulis pada tahun 1201 H. Tatkala ia sedang menunaikan ibadah haji. Karya lainnya yaitu tarjuman al-Asyuwaq yang ditulisnya untuk mengenang kecantikan, ketakwaan, dan kepintaran seorang gadis cantik dari keluarga seorang sufi dari Persia.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[8]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Ibn arabi dikenal sebagai penulis yang produktif. Jumlah buku yang kurangnya menurut perhitungan mencapai lebih dari 200 diantaranya ada yang cuma 10 halaman tetapi ada juga yang beberapa ensiklopedia tentang sufisme seperti kitab futuha al-mekkah dan bukunya yang termasyur adalah tsus al-hikam yang juga tasawuf.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Menurut Hamka, ibn arabi dapat disebut sebagai orang yang telah sampai pada puncak wahdatul wujud. Dia telah menegakkan pahamnya dengan berdasarkan renungan fikir, filsafat, dan tasawuf</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Menyajikan ajaran tasawufnya dengan bahasa agak berbelit belit dengan tujuan, untuk menghindari tuduhan fitnah dan ancaman kaum awam sebagaimana dialami Al-hallaj. Wujudnyaair adalah air wujud, pada hakikatnya tidaklah ada pemisah antara manusia dan Tuhan klo dikatakan berlainan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0in 0.0001pt 18.75pt; text-align: justify; text-indent: -18.75pt;"><span lang="IN">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Ajaran-ajaran tasawuf</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Ajaran sentral ibn arabi adalah tentang wahdatul Al-wujud yang istilahnya bukan berasal dari ibn arabi sendiri melainkan berasal daai ibnu taimiyah tokoh yang paling keras dalam mengecam dan mengkritik ajaran sentralnya tersebut. Ibnu taimiyah telah berjasa dalam mempopulerkan wahdatul al-wujud ke dalam masyarakat islam meskipun tujuannya negatif.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[9]</span></span></span></a> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Kaum atheis dan golongan madzhab wahdatul wujud mengemukakan fana wujud selain Allah dalam kitab “Fushushul Hikam” dan orang-orang yang sepadan dengannya mengatakan bahwa wujud khalik adalah wujud makhluk. Dipahami dari ucapan mereka itu bahwa mereka tidak mengakui adanya wujud selain Allah. Ucapan ini hanya lahir dari mulut orang kafir seperti yahudi, nasarani, dan penyembah berhala, orang yang mengatakan bahwa sesungguhnya Tuhan dan hamba jua dan tidak ada perbedaan antara keduanya, ucapan ini sebenarnya menunjukan kekafiran yang nyata terutama apabila yang dimaksudkan seluruh makhluk meskipun yang dimaksud adalah para wali Allah yang beriman dan bertaqwa, kita tidak bisa langsung memfonis ibnu arabi dan orang-orang sehaluannya adalah kafir, namun bukan berarti kita harus menerima mentah-mentah hasil ijtihad mereka dibidangnya masing-masing khusunya tasawuf ini karena kita yakin bahwa mereka umumnya adalah terdiri dari mutjahid islam di bidangnya. Dari hasil pengkajian ijtihad dan maka ajaran tasawuf seperti ittihad, hulul, wahdtul wujud dan sejenisnya perlu di kaji ulang.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[10]</span></span></span></a> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Menurut ibnu taimiyah wahdatul wujud adalah penyamaan Tuhan dengan alam, dia menilai bahwa ajaran ibn arabi adalah dari aspek tasybihnya (penyerupaan) khalik dengan makhluknya. Ia belum menilai dari aspek tanzihnya (penyucian khalik). Menuru ibn arabi wujud semua yang ada ini hanyalah satu dan pada hakikatnya wujud makhluk adalah wujud khalik pula, tidak ada perbedaan diantaranya dari segi hakikatnya, dan kalaupun di lihat dari sudut pandang panca indra. Wujud alam pada hakikatnya adalah wujud Allah dan Allah adalah hakikat alam. Tidak ada perbedaan antara wujud yang qodim dengan yang baru atau dengan kata l;ain tidak ada perbedaan antara abid (menyembah) dan ma’bud (yang di sembah).<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[11]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Kalau khalik dan makhluk bersatu dalam wujudnya mengapa telihat dua? Menurut ibn arabi tidak memandangnya dari sisi satu, tetapi memandang keduanya bahwa khalik dari sisi satu dan makhluk dari sisi yang lain. Jika mereka memandang dari sisi yang lain mereka pasti mengetahui hakikat keduanya yakni dzatnya satu yang tak terbilang dan terpisah.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[12]</span></span></span></a>. Wujud Tuhan juga wujud alam dan wujud Tuhan bersatu dengan wujud alam yang dalam istilah barat disebut panteisme, yang di definisikan oleh Henry C.Theissen. panteisme adalah teori yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang terbatas adalah aspek modifikasi atau bagian dari satu wujud yang kekal dan ada dengan sendirinya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[13]</span></span></span></a>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Ibn arabi menyebut wujud, maksudnya adalah wujud yang mutlak yaitu wujud Tuhan, satu-satunya wujud menurut ibn arabi adalah wujud tuhan, tidak ada wujud selain wujudNya. Kesimpulannya kata wujud tidak diberikan kepada selain tuhan. Dalam bentuk lain dapat dijelaskan bahwa makhluk diciptakan oleh tuhan dan wujudnya bergantung pada wujud tuhan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Dengan demikian, ibn arabi menolak ajaran yang mengatakan bahwa alam semesta ini diciptakan dari tiada. Ia mengatakan bahwa nur Muhammad itu qodim dan merupakan sumber emanasi dengan berbagai kesempurnaan ilmiah dan alamiah yang terealisasikan pada dari pada nabi adam sampai nabi Muhammad dan dari nabi Muhammad pada diri pengikutnya yaitu para wali.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Dari konsep-konsep wahdatuj al-wujud ibn arabi ini muncul dua konsep yang sekaligus merupakan lanjutan atau cabang dari konsep dari wahdatul al-wujud itu, yaitu konsep al-hakikat al-muhammadiyah dan konsep wahdat al-adyan (kesamaan agama).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Dalam menjelaskan konsep wahdatul wujud ibn arabi mengungkapkan bahwa wujud ini satu,namun dia memiliki penampakan yang disebut dengan alam dan ketersembunyiannya yang dikenal dengan asma yang memiliki pemisah yang disebut dengan barzah atau menghimpun dan memisahkan antara batin dan lahir itulah yang di sebut dengan insane kamil.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Ia juga menjelaskan bahwa tuhan segala tuhan adalah Allah SWT. Sebagai nama yang teragung dan sebagai ta’ayun (pernyataan) yang pertama. Ia merupakan sumber segala nama dan tujuan akhir dari segala tujuan dan arah dari segala keinginan serta mencakup segala tuntutan, kepadaNyalah isyarat yang difirmankan Allah kepada rasulnya, bahwa kepada Tuhanmulah tujuan akhir karena Muhammad adalah mazhar dari pernyataan yang pertama, dan tuhan yang khusus baginya adalah ketuhanan yang agung ini. Ketahuilah bahwa segala nama-nama Allah merupakan gambaran dalam ilmu Allah. Sedangkan hakikat muhammadiyah merupakan gambaran dari nama Allah yang menghimpun segala nama ketuhanan yang darinya muncul limpahan atas segala yang ada dan Allah sebagai tuhannya. Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan hakikat muhammadiyah disini bukanlauh nabi Muhammad sebagai manusianya, namun hakikat muhammadiyah adalah asma dan sifat Allah serta akhlaknya. Nabi Muhammad disebut dengan Muhammad karena beliau mampu berakhlak dengan seluruh akhlak ketuhanan tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN">D. Analisis wahdatul al-wujud</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Wahdatul al-wujud adalah bahwa wujud yang sejati adalah satu. Bukan berarti alam adalah Allah dan Allah adalah alam. Kenyataannya bahwa dia adalah satu kesatuan wujud ini juga dapat dipahami dari sebuah hadits yang sering dikutip ibn arabi dalam menerangkan masalah wahdat al-wujud yaitu; kanallahu wala syai’a ma’ahu artinya dahulu Allah tiada sesuatu apapun besertanya. Maksud dari pernyatan ini tidak ada sesuatu apapun yang menyertai Allah selamanya dan segalanya pada sisinya adlah tiada. “tiada Tuhan selain Allah” artinya segala sesuatu berupa alam gaib dan nyata adalah bayangan Allah yang pada hakikatnya tiada. Dapat disimpulkan dari penjelasan diatas adalah alam bias dikatakan yang merupakan khayal semata maka alam bukanlah Allah. Namun jika di lihat alam tidak akan muncul dengan sendirinya dan mustahil ada wujud di samping Allah atau di dalamnya atau di luarnya maka alam adalah penampakan Allah. Penampakan itu tiada lain Allah jua adanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Karena yang mempunyai wujud hanyalah Tuhan. Dengan demikian wujud itu hanya satu yakni wujud Tuhan Ia jua memberikan sifat-sifat ketuhanan pada segala sesuatu. Alam ini seperti cermin yang buram dan juga seperti badan yang tidak bernyawa. Allah menciptakan manusia untuk memperjelas cermin itu, dengan kata lain alam ini merupakan penampakan dari asma dan sifat Allah yang terus menerus. Tanpa alam sifat dan asma-Nya itu akan kehilangan maknanya dan senantiasa dalam bentuk dzat yang tinggal dalam kesendiriannya yang tidak dikenal oleh siapapun.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: center;"><b><span lang="IN">BAB III</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: center;"><b><span lang="IN">KESIMPULAN</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> Allah mustlak dengan keterbatasan dan terbatas dengan kemutlakannya dengan kata lain Allah mutlak dari segi dzatnya yang maha suci dari segala sifat dan terbatas dalam kemutlakan dengan nama-nama, sifat-sifat, dan fenomena-fenomena alam. Jadi penampakanNya itu sendiri tidak terbatas karena kalimatnnya tidak pernah habis, inilah yang disebut lautan tak bertepi. Dialah yang maha esa dalam banyak rupa dan rupa yang banyak yang pada hakikatnya wajah-wajah dari dzat yang esa. Dialah penghimpun segalannya yang membedakan segalanya dalam berbagai rupa. Aspek keindahan mewakili tasybih dan aspek keagungan mewakili tanzih, keduanya itu mewujudkan kesempurnaan pada dzatnya namun keseluruhannya itu menunjukkan kemutlakan yang tak terhingga.</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: center;"><b><span lang="IN">DAFTAR PUSTAKA</span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin: 12pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">Anwar Rosihan.2007. <i>Ilmu Tasawuf. Bandung </i>: CV Pustaka Setia.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 12pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">Abdul Qodir Mahmud. 1996. <i>Falsafat Ash-shuffiyyah fi Al Islam</i>, Dar al-fikr al arab kairo.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 12pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">Abu Bakar Aceh. 1882. <i>Sejarah Filsafat Islam</i>, Solo</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 12pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">Hawasali Abdullah. 1930. <i>Perkembangan Ilmu Tasawuf dan tokoh-tokohnya di nusantara</i>, Surabaya: Al-ikhlas</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 12pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">Prof. Dr. H. Nata Abuddin, Ma. 1996. <i>Akhlak Tasawuf.</i> Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;"></div><div><br />
<hr align="left" size="1" width="33%" /><div id="ftn1"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[1]</span></span></span></span></a><span lang="IN"> Mahmud Yunus, <i>kamus arab indo</i> (Jakarta: Hidakarya agung, 1990), hal 492 dan 494.</span></div></div><div id="ftn2"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[2]</span></span></span></span></a><span lang="IN"> Harun Nasution, <i>Falsafah dan Mistisisme dalam Islam</i> (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), cet III, hal 92</span></div></div><div id="ftn3"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[3]</span></span></span></span></a><span lang="IN"> Harun Nasution op.ut hal 93.</span></div></div><div id="ftn4"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[4]</span></span></span></a> Harun Nasution, op.ut hal 94-95</div></div><div id="ftn5"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[5]</span></span></span></a> H.Abuddin Nata, akhlak tasawuf (Jakarta, Graindo persada, 1996), hal 252</div></div><div id="ftn6"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[6]</span></span></span></a> At-taffazani, op, at hal 201</div></div><div id="ftn7"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[7]</span></span></span></a> <span lang="IN">Supandi Djoko Damono, Pustaka Firdaus, 1975 hal 23</span></div></div><div id="ftn8"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[8]</span></span></span></a> ibid</div></div><div id="ftn9"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[9]</span></span></span></a> <span lang="IN">Rosihan Anwar MAg. <i>Ilmu tasawuf ,mukhtar sholehan</i> (Bandung, Pustaka Setia. 2000) hal 145</span></div></div><div id="ftn10"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[10]</span></span></span></a> <span lang="IN">Moh. Saifullah Al-Aziz, <i>Risalah memahami ilmu Tasawuf </i> (Surabaya, Terbit Terang,1998) hal 223.</span></div></div><div id="ftn11"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[11]</span></span></span></a> <i><span lang="IN">Rosihan Anwar</span></i></div></div><div id="ftn12"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[12]</span></span></span></a> <span lang="IN">Muhammad Musthafa, <i>Ilmu,al-hayat,al-ruhiyyah,al-islam,al-haiat,al-musriyyah,al-ammabi,al-kitab. </i>Mesir , 1984, hal 182</span></div></div><div id="ftn13"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[13]</span></span></span></a> <span lang="IN">Kautsar Azhari Noer, <i>al-arabi nahdat al-wujud dalam perdebatan</i>, Paramadina 1995, hal 162</span></div></div></div>RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-24885334766812853002011-09-29T00:57:00.000-07:002011-09-29T00:57:00.868-07:00BERITA TERBARU MENWA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaLBLTeI1B98Sxjw9LoshXJb7ernfbhMOLxaT-13Oz1a5uE_5srEbTNJOYawEnFRbaAU8R97za2N-_QjErrU8690mkU8_kgIDllsoi5CE5ezOPCfoc97myxGDdMRpyUVvvDQ4C4qOq-s0/s1600/14092011523.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaLBLTeI1B98Sxjw9LoshXJb7ernfbhMOLxaT-13Oz1a5uE_5srEbTNJOYawEnFRbaAU8R97za2N-_QjErrU8690mkU8_kgIDllsoi5CE5ezOPCfoc97myxGDdMRpyUVvvDQ4C4qOq-s0/s320/14092011523.jpg" width="320" /></a></div>POTO ALMARHUM MUHAMMAD ARIF<br />
ANGGOTA RESIMEN 126 MW STAIN BATUSANGAKAR<br />
SELAMAT JALAN SAHABAT TERBAIK KAMI..KAMI AKAN SELALU MENGENANG DAN MENERUSKAN SEMUA SEMNGAT N CITA-CITAMU...KAMI SELALU BER DOA AGAR KAMU SELALU DAPAT TEMPAT YANG TERINDAH DI SISI ALLAH.AMIN YA ROBBAL ALAMIN....<br />
<span id="goog_299521617"></span><span id="goog_299521618"></span>RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6068034293852986922.post-33212528818835886592011-09-29T00:51:00.000-07:002011-09-29T00:51:16.186-07:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8Dew53jdy2bFj5xy-3v-AfuvAPExZvq1hh0FtGkNWs2ZFWCR0pXYAeLmn27FXO8r-WMtHJ_tOWktXEW6L_J8YCOM3TS5OKqqEV7lbRXbYYb20g8jiG7Pl7n_oztva0G6KBgCaltWEzEk/s1600/14092011523.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8Dew53jdy2bFj5xy-3v-AfuvAPExZvq1hh0FtGkNWs2ZFWCR0pXYAeLmn27FXO8r-WMtHJ_tOWktXEW6L_J8YCOM3TS5OKqqEV7lbRXbYYb20g8jiG7Pl7n_oztva0G6KBgCaltWEzEk/s320/14092011523.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9_uwxAQmM7qxZ_X1Fao3NphT5RBGKXjB18QKi6Dt17yDQygcBS8pqGnz5Z2DhVFTkImYDvqKkwLwfldFkH_xw1gZULUGY65LzgT410Jn3q9SlEA7PQfglMHTTL-Ij-09-rELUiZg0P14/s1600/DSC06202.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9_uwxAQmM7qxZ_X1Fao3NphT5RBGKXjB18QKi6Dt17yDQygcBS8pqGnz5Z2DhVFTkImYDvqKkwLwfldFkH_xw1gZULUGY65LzgT410Jn3q9SlEA7PQfglMHTTL-Ij-09-rELUiZg0P14/s320/DSC06202.JPG" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuwdfd8uN6CchyphenhyphenF4ImmcE_qUz8jTjpH7yQLFuS0nvEVtoa82DsAUGLUgvq-ZR8q3JojqPZFHb4vSAVBEiAmsqgNpuuw3EkivgTGMGVQlMg1RnBcJCoF2hE71QFs6moiwdykXTy57Yce3E/s1600/27022011657.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuwdfd8uN6CchyphenhyphenF4ImmcE_qUz8jTjpH7yQLFuS0nvEVtoa82DsAUGLUgvq-ZR8q3JojqPZFHb4vSAVBEiAmsqgNpuuw3EkivgTGMGVQlMg1RnBcJCoF2hE71QFs6moiwdykXTy57Yce3E/s320/27022011657.jpg" width="320" /></a></div>RESIMEN STAIN BATUSANGKARhttp://www.blogger.com/profile/07187244060038091302noreply@blogger.com0